Archive for September, 2015


KETIMPANGAN SOSIAL

  1. KONSEP KETIMPANGAN SOSIAL

Menurut Andrinof A. Chaniago

Ketimpangan adalah buah dari pembangunan      yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan   melupakan aspek sosial.

Menurut Budi Winarno

Ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan   pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.

Menurut Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker

Ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketidak-adilan yang terjadi dalam proses pembangunan.

Roichatul Aswidah

Ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.

Kesimpulan:

Ketimpangan sosial diartikan sebagai suatu ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat  dalam status dan kedudukan.

2. FAKTOR PENYEBAB KETIMPANGAN SOSIAL

Ketimpangan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1.Kondisi Demografis

Demografi : ilmu yang mempelajari tentang      masalah kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kondisi demografis antara masyarakat satu     dengan yang lain memiliki perbedaan.

Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan:

a.Jumlah penduduk

b.Komposisi Penduduk

c.Persebaran penduduk

2.Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan untuk semua orang

Pendidikan: merupakan sosial elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif.

Pendidikan merupakan kunci pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia

Ada perbedaan mencolok dalam 2 situasi ini:

üAnak-anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi meskipun fasilitas kurang

üAnak yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang mencukupi, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik sehingga semangat belajar kurang

Perbedaan ini menyebabkan ketimpangan sosial

Ketidakadilan tersebut dapat dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan, dsb.

3.Kondisi Kesehatan

Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dsb.

Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat yang satu berbeda dengan masyarakat yang lain, sehingga bisa  mengakibatkan ketimpangan.

4.Kondisi Ekonomi

Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial

Ketimpangan ini timbul karena pembangunan ekonomi yang tidak merata

Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.

Terlihat dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal

Munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi.

Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang memiliki barang modal (capital stock) akan memperoleh pendapatan yang  lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya.

3. MASALAH KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

1.Diskriminasi

Diskriminasi (discrimination), artinya: sikap atau tindakan yang membeda-bedakan

Diskriminasi cenderung memiliki arti negatif, karena hanya menguntungkan satu pihak, namun merugikan pihak lain. Hal ini dikarenakan tindakan tersebut dinilai tidak adil.

Faktor penyebab munculnya diskriminasi:

a)Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan

b)Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang lebih lemah

c)Ketidakberdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Bentuk-bentuk diskriminasi:

a.Diskriminasi Ras

Diskriminasi ras: membedakan berdasarkan asal bangsa yang menganggap bahwa ras yang satu lebih hebat daripada ras yang lain.

contoh: Politik Apartheid (di Afrika Selatan): pembedaan berdasarkan warna kulit. Golongan kulit putih menduduki lapisan sosial lebih tinggi daripada kulit hitam. Saat ini politik apartheid sudah dihapuskan. Salah satu pejuang kesetaraan ras di Afrika Selatan adalah Nelson Mandela

b.Diskriminasi Agama

  Diskriminasi agama berarti mendevaluasi seseorang atau kelompok tertentu karena agama mereka, atau memperlakukan orang berbeda karena apa yang mereka percaya atau tidak percaya.

Seseorang dapat mengalami diskriminasi agama, karena mereka adalah :

  1. pengikut agama yang berbeda
  2. pengikut denominasi yang berbeda dalam agama tertentu
  3. keyakinan agama mereka
  4. praktek-praktek keagamaan mereka
  5. aksi-aksi yang terinspirasi dari ajaran agama

c.Diskriminasi Gender

Gender:

  • perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
  • Perilaku yang diharapkan oleh masyarakat sesuai dengan jenis kelamin tertentu

Hilary M. Lips dalam bukunya yang berjudul Seks And Gender menjelaskan bahwa gender adalah sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan

Misalnya: perempuan dikenal dengan lemah lembut, cantik, emosional dan keibuan, sedangkan laki-laki dianggap kuat, perkasa, jantan, rasional

Diskriminasi Gender: pembedaan sikap dan perlakuan terhadap seseorang berdasarkan jenis kelamin. Dulu kaum perempuan dianggap memiliki kedudukan lebih rendah dibanding laki-laki.

Perempuan tidak mendapatkan hak yang sama seperti laki-laki, misalnya pendidikan, mengambil  keputusan, memiliki peran sosial di masyarakat.

Alasan sebagian masyarakat lebih mengutamakan   memiliki anak laki-laki dibandingkan anak perem- puan:

1.Alasan tenaga kerja à laki-laki dianggap lebih kuat dibandingkan wanita.

2.Meneruskan keturunan (warisan dan nama keluarga)

3.Menjaga anak perempuan lebih susah dibandingkan anak laki-laki

  1. Disharmoni Kehidupan Beragama

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang memiliki keragaman suku, agama,   tradisi, norma dan budaya.  Keberagaman tersebut memicu terjadinya disharmonisasi.

Disharmoni dalam kehidupan beragama juga dapat disebabkan oleh 3 faktor: ada faktor internal,faktor eksternal dan faktor relasi

Sekjen Departemen Agama, Bahrul Hayat Ph.D menyatakan bahwa, sebagian besar pemicu disharmonisasi kerukunan umat beragama di Indonesia pasca kemerdekaan disebabkan oleh faktor eksternal agama seperti ketimpangan sosial dan ekonomi.

(http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=83155)

Dari faktor internal, disharmonisasi dipengaruhi oleh sifat fanatisme yang berlebihan, sehingga mengakibatkan memudarnya sikap toleransi di masyarakat.

Seringkali pemahaman agama yang tidak tepat tidak hanya menimbulkan masalah, juga menjadi pemicu disharmonis kerukunan umat beragama. Apalagi pada setiap agama juga terdapat gerakan  liberalisasi dan radikalisasi.

Dari faktor relasi, misalnya tentang penyiaran agama. Karena setiap agama memiliki konsep yang berbeda dalam masalah ini, maka perlu diatur bagaimana lalu lintasnya, agar tercipta hubungan  yang harmoni.

Kehidupan umat beragama yang harmonis dapat dicapai apabila masing-masing memiliki misi dan tujuan yang sama, antara lain menjaga keamanan  dan ketertiban.

3.Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan tolok ukur kebudayaan sendiri.

Etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap  yang menganggap cara hidup suku bangsanya           merupakan cara hidup yang paling baik.
Ketika suku bangsa yang satu menganggap suku    bangsa yang lain lebih rendah maka sikapdemikian akan menimbulkan konflik.

Konflik tersebut, misalnya kasus SARA, yaitu pertentangan yang didasari oleh suku, agama, ras, dan antargolongan.

Etnosentrisme dapat menghambat hubungan antar-kebudayaan, sehingga menghambat proses asimilasi dan integrasi.

  • Apa kaitan etnosentrisme dengan primordialisme?
  • Apa perbedaan etnosentrisme dan xenosentrisme?
  • Apakah xenosentrisme menyebabkan ketimpangan  sosial?

Salah satu bukti adanya sikap etnosentrisme adalah hampir setiap individu merasa bahwa  yang paling baik dan lebih tinggi dibanding  dengan kebudayaan lainnya, misalnya:
a.   Bangsa Amerika bangga akan kekayaan materinya
b.   Bangsa Mesir bangga akan peninggalan kepurbakalaan yang bernilai tinggi
c.   Bangsa Prancis bangga akan bahasanya
d.   Bangsa Italia bangga akan musiknya.Dampak negatif dari sikap etnosentrisme antara lain:

a.Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan

b.Menghambat pertukaran budaya

c.Menghambat proses asimilasi kelompok yang berbeda

d.Memacu timbulnya konflik sosial.

Dampak positif dari etnosentrisme yaitu:

  1. dapat mempertinggi semangat patriotisme,
  2. menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan, serta
  3. mempertinggi rasa cinta pada bangsa sendiri.

4. DAMPAK KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Ketimpangan sosial dapat memiliki dampak positif maupun negatif.

Dampak positif:

1.Mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing

2.Meningkatkan pertumbuhan untuk kesejahteraan rakyat.

Dampak negatif ketimpangan sosial:

1.Menimbulkan kecemburuan sosial

2.Adaanya pembatasan hubungan sosial karena  kedudukan seseorang dalam masyarakat

3.Melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas

4.Adanya ketidakadilan dalam masyarakat.

5, UPAYA MENGATASI KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

1.Peningkatan Kualitas Penduduk

a.Memperbaiki kualitas pendidikan

b.Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik tenaga medis medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan

c.Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluha atau pengarahan pada masyarakat

2.Mobilitas Geografis

  • Mobilitas geografis adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
  • Pemerintah mengadakan program tersebut dengan tujuan: mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah.
  • Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti dengan pembangunan.

3.Menciptakan peluang kerja

  • Indonesia merupakan negara berkembang    dengan memiliki kepadatan penduduk yang  tinggi.
  • Jumlah penduduk yang besar tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan akan menimbul- kan pengangguran.
  • Untuk itu pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan peluang kerja bagi mereka.

PERUBAHAN SOSIAL

A. PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL

  • Perubahan yang terjadi dalam dalam struktur dan fungsi masyarakat (Kingsley Davis)
  • Variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima yang disebabkan oleh perubahan kondisi geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, ideologi, maupun oleh adanya difusi atau penemuan baru dalam masyarakat tersebut (Gillin dan Gillin)
  • Proses modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia karena sebab-sebab internal dan eksternal (Samuel Koenig)
  • Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok sosial (Selo Soemardjan)
  • Proses ketika dalam suatu sistem sosial terdapat perbedaan-perbedaan yang dapat diukur yang terjadi dalam suatu kurun waktu tertentu (Robert M.Z. Lawang)
  • Kesimpulan:
  • PERUBAHAN SOSIAL merupakan perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan sosial

CIRI-CIRI PERUBAHAN SOSIAL

1.Tidak ada masyarakat yang tidak yang tidak berubah karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.

2.Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.

3.Perubahan yang terjadi pada lembaga  kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.

4.Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.

  • Perubahan sosial dapat berupa kemajuan (progress), perubahan yang terjadi mampu menciptakan kemudahan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi hidupnya
  • Kemunduran ( regress ), perubahan yang terjadi dalam masyarakat membawa pengaruh yang kurang menguntungkan, misalnya penggunaaan tenaga mesin di pedesaan berdampak pada lunturnya nilai gotong royong

TEORI PERUBAHAN SOSIAL

TEORI SIKLUS:

melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada sebelumnya. tidak nampak batas antara pola primitif, tradisional dan modern

TEORI LINIER (Perkembangan)

perubahan diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL

  1. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

a.Internal Factor

faktor internal adalah faktor yang menyebabkan perubahan sosial dari dalam masyarakat

1.Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk yang sangat cepat akan mengakibatkan perubahan dalam struktur masyarakat, khususnya dalam lembaga kemasyarakatannya.

2.Perkembangan Ilmu Pengetahuan à mendorong adanya penemuan-penemuan baru  (Inovasi) yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).

Discovery dapat berubah menjadi invention apabila sudah diterima dan diterapkan oleh masyarakat.

3.Pertentangan (conflict) dalam masyarakat. Pertentangan ini bisa terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok.

4.Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar.

Contoh :

Revolusi Rusia 1917, Revolusi Prancis 1789

b. External factor atau faktor luar: adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat.

Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari luar masyarakat (sebab ekstern).

  1. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Interaksi yang terjalin antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain dapat saling mempengaruhi.

Dampak pertemuan dua budaya yang berbeda menghasilkan:

-Demonstration effect (pengaruh budaya lain dapat diterima tanpa paksaan)

-Cultural animosity (saling menolak adanya pertemuan budaya)

2. Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat menyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.

3. Adanya pengaruh bencana alam.

úKondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya.

2. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

  1. Kontak dengan kebudayaan lain
  2. Sikap saling menghargai  hasil karya orang lain dan adanya keinginan untuk maju
  3. Sistem pendidikan yang maju
  4. Adanya toleransi
  5. Sistem terbuka lapisan masyarakat
  6. Penduduk yang heterogen
  7. Rasa tidak puas pada bidang-bidang tertentu
  8. Adanya orientasi ke masa depan
  1. Kontak dengan kebudayaan lain.

Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan.

  • Akulturasi
  • Asimilasi
  • Difusi

2.Sikap saling menghargai  hasil karya orang lain dan adanya keinginan untuk maju.

Apabila sikap tersebut dapat melembaga dalam masyarakat, maka dapat mendorong masyarakat untuk melakukan perubahan

misalnya: pemberian penghargaan pada anggota masyarakat yang menciptakan suatu karya baru.

3.Sistem pendidikan yang dapat memberikan nilai nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik

4.Toleransi àsikap terbuka dari masyarakat akan hal hal yang datang dari luar dan dalam masyarakat

5.Sistem terbuka lapisan masyarakat

Sistem lapisan terbuka memungkinkan adanya mobilitas vertikal, sehingga memberikan kesempatan bagi anggota masyarakat untuk maju dengan kemampuannya sendiri.

6.Penduduk yang heterogen

Anggota yang berasal dari berbagai macam suku dan budaya. Latar belakang budaya yang berbeda ini mendiring terjadinya perubahan dalam masyarakat.

7.Ketidakpuasan Masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

Rasa tidak puas terhadap keadaan yang ada dapat menimbulkan perlawanan, pertentangan, dan gerakan revolusi untuk mengubah keadaan di sekitarnya.

8.Adanya Orientasi ke Masa Depan

Orientasi ke masa depan mendorong anggota masyarakat untuk berpikir maju dan menciptakan inovasi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.

3. FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

Hal ini biasanya terjadi dalam suatu masyarakat yang kehidupannya terasing, yang mengakibatkan  mereka tidak mengetahui terjadinya perkembangan-perkembangan yang ada pada masyarakat yang lainnya. Jadi masyarakat tersebut tidak mendapatkan bahan perbandingan yang lebih baik untuk dapat dibandingkan dengan pola-pola yang telah ada pada masyarakat tersebut.

b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat

Terlambatnya ilmu pengetahuan dapat diakibatkan karena suatu masyarakat tersebut hidup dalam keterasingan dan dapat pula karena ditindas oleh masyarakat lain.

c. Sikap masyarakat yang tradisional

Adanya suatu sikap yang membanggakan dan mempertahankan tradisi-tradisi lama dari suatu masyarakat akan berpengaruh pada terjadinya proses perubahan. Karena adanya anggapan bahwa perubahan yang akan terjadi belum tentu lebih baik dari yang sudah ada.

d. Adanya kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya (Vested Interest)

Organisasi sosial yang telah mengenal sistem lapisan dapat dipastikan akan ada sekelompok individu yang memanfaatkan kedudukan dalam proses perubahan tersebut.

àMisal: ada kelompok yang memperoleh keuntungan dengan situasi yang sedang berlangsung.

e. Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi kebudayaan

Adanya kekhawatiran di kalangan masyarakat akan terjadinya kegoyahan seandainya terjadi integrasi di antara berbagai unsur-unsur kebudayaan, juga menjadi salah satu faktor lain terhambatnya suatu proses perubahan sosial budaya.

f. Adanya prasangka buruk terhadap hal-hal baru.

  • Anggapan seperti ini biasanya terjadi pada masyarakat yang pernah mengalami hal yang pahit dari suatu masyarakat yang lain.
  • Jadi bila hal-hal yang baru dan berasal dari masyarakat-masyarakat yang pernah membuat suatu masyarakat tersebut menderita, maka masyarakat itu akan memiliki prasangka buruk terhadap hal yang baru tersebut. Karena adanya kekhawatiran kalau hal yang baru tersebut diikuti dapat menimbulkan kepahitan atau penderitaan lagi.

g. Adanya hambatan yang bersifat ideologis

  • Hambatan ini biasanya terjadi pada adanya usaha-usaha untuk mengubah unsur-unsur kebudayaan rohaniah. Karena akan diartikan sebagai usaha yang bertentangan dengan ideologi masyarakat yang telah menjadi dasar yang kokoh bagi masyarakat tersebut.

h. Adat atau kebiasaan

  • Biasanya pola perilaku yang sudah menjadi adat bagi suatu masyarakat akan selalu dipatuhi dan dijalankan dengan baik.
  • Apabila pola perilaku yang sudah menjadi adat tersebut sudah tidak dapat lagi digunakan, maka akan sulit untuk mengubahnya, karena masyarakat tersebut akan mempertahankan adat, yang dianggapnya telah membawa sesuatu yang baik bagi pendahulu-pendahulunya.

i. Nilai bahwa hidup ini buruk dan tidak mungkin dapat diperbaiki

  • Di kalangan masyarakat terdapat kepercayaan bahwa hidup di dunia itu tidak perlu ngoyo (terlalu berambisi) sebab baik buruknya suatu kehidupan (nasib/takdir) itu sudah ada yang mengatur, oleh karena itu harus dijalaninya secara wajar.
  • Jika manusia diberikan kehidupan yang jelek, maka harus diterimanya pula apa adanya (nrimo ing pandum) serta dengan penuh kepasrahan karena memang nasib yang harus diterimanya demikian. Dengan demikian manusia tidak perlu repot-repot berusaha, apalagi sampai ngoyo, karena tidak ada gunanya sebab hasilnya pasti akan jelek, sebab sudah ditakdirkan jelek.

C. PROSES PERUBAHAN SOSIAL

1.Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan

Setiap perubahan sosial dapat menimbulkan penerimaan dan juga penolakan.

Pertentangan karena masuknya unsur baru yang bertentangan dengan unsur lama dapat mengganggu keserasian dalam masyarakat. Maka, masyarakat harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.

Apabila keserasian dapat dipulihkan maka disebut penyesuaian (adjustment). Jika ada kondisi yang tidak sesuai (maladjustment), mengakibatkan anomie.

2.Saluran Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Saluran perubahan sosial berupa lembaga kemasyarakatan, misalnya lembaga ekonomi, agama, pendidikan, pemerintahan, dll.

Saluran perubahan sosial dan kebudayaan berfungsi agar perubahan dikenal, diakui, diterima, dan digunakan masyarakat.

3.Ketidakserasian Perubahan dan Ketertinggalan Budaya (Cultural Lag)

Ketidakserasian dapat terjadi karena ada kegoyahan dalam kehidupan masyarakat yang dapat menimbulkan perilaku menyimpang.

úPertumbuhan kebudayaan dalam masyarakat tidak selalu sama. Ada yang tumbuh dengan cepat dan ada yang lambat.

úApabila ada perbedaan antara pertumbuhan kebudayaan dan sikap mental anggota masyarakat, maka disebut Cultural Lag

Cultural Lag terjadi karena adanya ketidaksiapan mental anggota masyarakat menghadapi atau menerima perubahan.

4.Disorganisasi (Disintegrasi) dan Reorganisasi (Reintegrasi)

Disintegrasi (disorganisasi) à suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan.

Disorganisasi di dalam masyarakat sering dikaitkan dengan moral, yaitu anggapan tentang apa yang baik dan yang buruk.

Reintegrasi (reorganisasi) à suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan

5.Arah Perubahan (Directing of Change)

Perubahan dapat bergerak meninggalkan faktor yang diubah.

Setelah meninggalkan faktor tersebut, perubahan dapat mengarah ke suatu hal yang baru, maupun ke masa lalu.

Salah satu perubahan dapat dilakukan adalah dengan modernisasi.

D. BENTUK BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

1.Dilihat dari laju perubahan

 1)Perubahan Lambat (Evolusi) )

  • Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.
  • Perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembanganmasyarakat pada waktu tertentu
  • Macam-macam Teori Evolusi

a)Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.

b)Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.

c)Multilined Theories of Evolution

  • menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke pertanian terhadap sistem kekeluargaan.

2) Perubahan Cepat (revolusi)

  • Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat dan mendasar.
  • Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, di mana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.

SYARAT TERJADINYA REVOLUSI

  1. Ada keinginan dari masyarakat untuk mengadakan perubahan
  2. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu mengadakan perubahan
  3. Ada pemimpin yang mampu menampung aspirasi rakyat
  4. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai
  5. Ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi

Contoh revolusi:

úRevolusi Industri

úRevolusi Perancis

úProklamasi Kemerdekaan Indonesia

úReformasi 1998 di Indonesia

2. Dilihat dari besar dan kecilnya dampak perubahan di masyarakat

  • Perubahan yang Pengaruhnya Kecil
  • Perubahan yang Pengaruhnya Besar
  • a. Perubahan yang berpengaruh kecil
  • Perubahan-perubahan yang berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi padastruktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat
  • Contoh, perubahanmode pakaiandan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan secara umumnya.
  • b. Perubahan yang berpengaruh besar
  • Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan padastruktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistemmata pencaharian,dan stratifikasi masyarakat.
  • Contoh: Perubahan pada masyarakat agraris menjadi masyarakat  industri.
  • Pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.

3. Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan

a.Perubahan yang direncanakan (planned change)

  • Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihakyang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat.
  • Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakanagent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagaipemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan pengawasan agent of change.

Misalnya: untuk mengurangi angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk, pemerintah mengadakan  program keluarga berencana (KB)

Contoh perubahan yang direncanakan: pembangunan Waduk Pluit

b.Perubahan yang tidak direncanakan (unplanned change)

  • Perubahanyang tidak direncanakan biasanya terjadi di luar perkiraan dan jangkauan
  • perubahan ini sering membawa masalah-masalahyang memicu kekacauan ataukendala-kendala dalam masyarakat. Oleh karenanya, perubahan yang tidak direncanakan ini sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.
  • Misalnya, kasusbanjirbandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.

4. Perubahan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki

  • Perubahan yang dikehendaki (intended change)

Merupakan perubahan yang diperkirakan sesuai dengan perubahan di masyarakat agar lebih teratur dalam segala bidang pembangunan

  • Perubahan yang dikehendaki biasanya direncanakan dahulu sehingga benar-benar terukur dan terarah.
  • Contoh: tata cara pemilihan presiden
  • Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change) merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia
  • Contoh: adanya urbanisasi menimbulkan masalah pengangguran dan pemukiman kumuh.

5. Perubahan Struktural dan Perubahan Proses

a)Perubahan struktural : Perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat

Contoh:

  • Perubahan UUD 1945 ke UUD RIS
  • Penggunaan mesin-mesin di bidang pertanian

b)Perubahan proses : Perubahan yang tidak mendasar, dan merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya

  • Contoh: Perubahan kurikulum pendidikan di sekolah

globalisasi

Perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat memberikan dampak dan masalah sosial yang beragam  pada manusia

Contohnya:, Kriminalitas, pencemaran lingkungan, pengangguran, pemukiman kumuh

A. GLOBALISASI

Perubahan sosial merupakan proses yang tidak dapat dihindari dalam masyarakat, karena masyarakat itu dinamis. Salah satu dampak dari perubahan sosial yang jelas dapat dirasakan adalah globalisasi.

  1. Definisi globalisasi
  • Berasal dari kata: Globe (bola dunia)
  • Global: menyatu/bersifat semesta
  • Globalisasi: proses menyatunya dunia ke dalam satu kesatuan sistem atau kaidah yang sama. Globalisasi lahir dari adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya transportasi dan komunikasi.

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.

Fase-fase globalisasi

  1. *Fase pertama, dimulainya perdagangan bangsa Asia (Iran/Parsi, Cina dan India) ke negara lain
  2. *Fase kedua, perdagangan bangsa Barat ke bangsa Timur, ditandai dengan peningkatan peran negara-negara Barat dan pergerakan bangsa-bangsa Eropa ke Amerika dan Oceania. Salah satu misi yang diusung adalah penyebaran agama
  3. *Fase ketiga, saat orang-orang Eropa migrasi ke bagian dunia lain untuk mencari kehidupan yang lebih baik serta menyebarkan perngaruh kulturalnya. Hal ini juga didorong oleh revolusi industri
  4. *Fase keempat, terjadi setelah 1945 yang ditandai oleh migrasi besar dan pergerakan populasi dunia yang mengakibatkan degradasi lingkungan. Dunia lantas didominasi oleh Amerika Serikat dan Eropa

Ciri globalisasi

  • *Perubahan dalam konsep ruang dan waktu.
  • *Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional.
  • *Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional).
  • *Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
  • *

2. Faktor Pendorong Globalisasi

a.Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi

b.Dinamika perkembangan politik dunia, misalnya perang dingin yang terjadi pada tahun 1947 – 1991

c.Dinamika perekonomian dunia, ditandai dengan munculnya berbagai organisasi ekonomi dunia.

3. Dampak globalisasi terhadap budaya Indonesia

Dampak Positif Globalisasi

a.Munculnya teknologi modern yang dianggap lebih mudah dan efisien

b.Dapat membuka komunikasi baik lokal maupun internasional

c.Terbukanya peluang untuk mempelajari organisasi-organisasi sosial yang sifatnya modern

d.Dapat menjadi media untuk mempertemukan kesenian dan kebudayaan antarkawasan maupun antarnegara.

Globalisasi memperkaya unsur-unsur budaya Indonesia

  • *Sistem bahasa: penguasaan bahasa serta istilah yang bermanfaat untuk komunikasi, niaga, sains, dan budaya
  • *Sistem peralatan: bertambahnya jumlah dan jenis peralatan canggih
  • *Sistem  matapencaharian: sarana/prasarana, belanja online
  • *Sistem pengetahuan: meningkatnya wawasan dan pola pikir masyarakat

Dampak Negatif Globalisasi

a.Ketimpangan budaya (cultural lag)

Ketimpangan budaya terjadi karena ketidaksiapan mental anggota masyarakat menghadapi perubahan atau menerima unsur baru, terutama teknologi dan modernisasi.

Ketimpangan budaya menunjukkan  adanya ketidakmampuan individu menyesuaikan  budaya non-materi dengan budaya material yang baru.

Contoh culture lag:

  • *Banyak orang yang merokok di ruang ber-AC/tempat umum
  • *Mengaktifkan ponsel saat beribadah/di kelas
  • *Kamera ponsel untuk merekam gambar yang melanggar kesusilaan.

b.Goncangan/gegar budaya (cultural shock)

Cultural shock adalah goncangan jiwa seseorang akibat belum siap menerima unsur kebudayaan asing yang berbeda jauh dengan kebudayaannya sendiri.

Goncangan budaya akan terjadi apabila suatu masyarakat tidak mampu mencerna dan menyesuaikan diri dengan unsur budaya asing yang masuk ke dalam kebudayaannya secara tiba-tiba.

Contoh culture shock:

Orang dari daerah pedalaman tinggal di kota besar akan merasa panik dengan kemajuan peradaban yang tidak pernah ia temui di daerah asalnya. Lambat laun ia akan mengalami depresi karena perbedaan budaya yang sangat mencolok. Jika tidak tahan, ia bisa sakit jiwa atau bunuh diri.

Respon Masyarakat terhadap Globalisasi

Sebagian anggota masyarakat memberikan respon negatif terhadap globalisasi. Mereka disebut orang-orang yang antiglobalisasi. Bagi mereka, globalisasi dapat memberi dampak yang tidak baik bagi kehidupan masyarakat. Misalnya: masalah sosial, konflik, ketidakadilan sosial.

B. MODERNISASI

Berasal dari kata: Modernus (Latin), Modo : cara, Ernus : menunjuk pada periode masa kini

Arti : proses perubahan dari masyarakat yang tradisional menuju masyarakat yang modern.

Definisi Modernisasi

*Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial dan biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan. (Soerjono Soekanto)

*Modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang (Koentjaraningrat)

* Modernisasi adalah suatu usaha untuk mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan diri ke masa depan yang nyata dan bukan angan-angan yang semu (Ogburn dan Nimkoff)

2. Gejala Modernisasi

a.Gejala modernisasi dalam bidang sosial

  • 1)Munculnya kelas – kelas sosial
  • 2)Munculnya sikap konsumerisme
  • 3)Adanya gejala urbanisasi

b.Gejala modernisasi dalam bidang ekonomi

  • 1)Munculnya industri besar
  • 2)Adanya tenaga ahli
  • 3)Adanya perkembangan dalam bidang industri
  • 4)Sudah menggunakan teknologi modern
  • 5)Masyarakat memiliki matapencaharian di bidang industri dan jasa

c.Gejala modernisasi dalam bidang politik

  • 1)Adanya partisipasi rakyat dalam pembangunan
  • 2)Tersedianya sarana dan prasarana informasi
  • 3)Berlakunya hukum secara sistematis

Dorongan modernisasi:

  • Dorongan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produksi
  • Dorongan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih banyak atau memiliki nilai tambah
  • Dorongan untuk hidup lebih praktis atau lebih nyaman

Dampak Positif Modernisasi

  • 1)Memperkuat integrasi masyarakat
  • 2)Kemajuan dalam bidang industri
  • 3)Kemajuan dalam bidang transportasi
  • 4)Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
  • 5)Meningkatkan kesadaran politik dan demokrasi

Dampak Negatif Modernisasi

1) Kesenjangan Sosial dan Ekonomi

Kesenjangan sosial dapat terjadi karena adanya modernisasi dan pembangunan yang dapat dilihat dari fenomena berikut:

  • a)Munculnya kelompok-kelompok sosial tertentu, seperti pengangguran,  gelandangan dan pengemis, pedagang kaki lima, anak jalanan
  • b)Ada perbedaan kelas didasarkan pada pendidikan, pendapatan, dll.
  • c)Munculnya berbagai masalah sosial (kriminalitas, prostitusi, kenakalan remaja)
  • d)Terjadi perubahan sosial yang sulit dihindari.

Di bidang ekonomi, kesenjangan dapat menimbulkan gejala sebagai berikut:

  • a)Munculnya perbedaan antara kaya dan miskin
  • b)Munculnya budaya konsumerisme
  • c)Munculnya demonstration effect. Demonstration effect adalah suatu pengaruh seseorang memiliki daya beli bukan karena faktor kebutuhan tetapi takut akan sebutan ketinggalan zaman dan hanya untuk memenuhi gaya hidup

2) Munculnya Kriminalitas

Kriminalitas merupakan suatu tindakan yang melanggar norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat. Kriminalitas/kejahatan adalah perilaku yang merugikan orang lain dan melanggar hukum, baik direncanakan ataupun tidak direncanakan. Tindakan kriminal dapat menyebabkan orang lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa.

3) Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja à tingkah laku atau perbuatan yang sifatnya melanggar norma-norma sosial, agama, dan hukum

Penyebab intern kenakalan remaja:

  • a)Tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar
  • b)Lemahnya kemampuan terhadap diri sendiri dan keadaan di sekitranya
  • c)Pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik
  • d)Adanya pembawaan negatif yang sulit dikendalikan
  • e)Tidak memiliki kegemaran yang sehat, sehingga mencari pelarian ke arah yang tidak baik

Penyebab ekstern kenakalan remaja

  • a)Adanya kesempatan terhadap tindakan yang tidak baik
  • b)Kurangnya sarana dan pengarahan bagi remaja dalam memanfaatkan waktu senggang.
  • c)Adanya ketidaksesuaian dalam melakukan pendekatan oleh orang tua, masyarakat, dan pemerintah terhadap remaja.
  • d)Kurangnya penghargaan terhadap remaja oleh lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
  • e)Adanya kegagalan pendidikan pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

4) Pencemaran Lingkungan Alam

5) Urbanisasi

C. WESTERNISASI

1. Westernisasi: Pembaratan, atau peniruan perilaku seperti yang dilakukan orang-orang di negara Barat

2. Pengaruh westernisasi

  • *Gaya hidup
  • *Cara berpakaian
  • *Pergaulan remaja
  • *Lunturnya nilai luhur budaya bangsa

Dampak negatif westernisasi:

  • a)Sikap menghargai orang lain karena faktor ekonomi
  • b)Muncul sikap sombong dalam diri seseorang
  • c)Memiliki pola hidup yang boros (konsumtif)
  • d)Munculnya sikap individualisme dan materialistik
  • e)Munculnya sifat hedonisme (mengutamakan kesenangan pribadi)

Sekularisasi 

Sekularisasi adalah suatu proses pemisahan antara nilai – nilai keagamaan dan nilai – nilai duniawi. Sekularisasi merupakan ideologi yang menganggap bahwa hidup ini adalah semata-mata untuk kepentingan dunia.

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MODERNISASI, WESTERNISASI DAN SEKULARISASI

Modernisasi

Ciri-ciri manusia modern (Alex Inkeles) :

  1. Menerima hal-hal baru dan terbuka pada perubahan
  2. Berani menyatakan pendapat atau opini
  3. Menghargai waktu dan berorientasi ke masa depan
  4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
  5. Percaya diri
  6. Perhitungan
  7. Menghargai harkat hidup manusia lain
  8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
  9. Sikap: imbalan yang diterima sesuai dengan prestasi

Sikap mental manusia modern:

  • Rajin
  • Tepat waktu
  • Berani mengambil resiko
  • Disiplin
  • Tidak mencari jalan pintas

D. KONSUMERISME

KONSUMERISME adalah paham atau gaya hidup yang menganggap barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan, kesenangan, dan sebagainya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Konsumerisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau sekolompok orang melakukan proses konsumsi atau pemakaian barang hasil produksi secara berlebihan.

Hal-hal yang dikatakan perilaku konsumtif

  1. Membeli produk karena iming-iming hadiah.
  2. Membeli produk karena kemasannya menarik.
  3. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
  4. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaannya).
  5. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
  6. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.
  7. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
  8. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif:

  1. Adanya kemajuan IPTEK
  2. Masuknya budaya asing
  3. Pengaruh globalisasi
  4. Pengaruh media elektronik dan media massa

Dampak positif konsumerisme:

  1. Meningkatkan dinamika masyarakat. Masyarakat yang dinamis menyimpan potensi semangat untuk melakukan perubahan
  2. Konsumerisme didukung berbagai kemudahan, sehingga harga pasar terjangkau dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dampak negatif konsumerisme:

  1. Menimbulkan kriminalitas
  2. Meningkatkan konsumsi dan membahayakan keseimbangan alam
  3. Munculnya ketidakseimbangan dalam masyarakat
  4. Menuntun masyarakat untuk memiliki barang-barang sesuai dengan perkembangan zaman

http://www.yustinasusi.wordpress.com

asimilasi

žA. Individu dan kelompok sosial

žSifat manusia: memiliki naluri untuk hidup dengan manusia lain (gregariousness)

ž2 hasrat pokok dalam hidupnya:

  • Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
  • Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya

žManusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain

žSebagai makhluk sosial manusia membentuk kelompok dan berinteraksi di lingkungan sekitarnya

ž1. Individu

žIndividu merupakan organisasi yang hidupnya berdiri sendiri secara fisiologis ia bersifat bebas.žIndividu dapat membentuk

kepribadian yang sesuai dengan lingkungan sekitar.

žUnsur kepribadian:

  • a.Pengetahuan: penggambaran, apersepsi, pengamatan, dan konsep.
  • b.Perasaan: bersifat subyektif
  • c.Dorongan naluri: tidak dipengaruhi oleh pengetahuannya.

ž2. Kelompok sosial

žManusia sebagai makhluk individu berbeda dengan orang lain. žManusia sebagai makhluk sosial cenderung untuk hidup bersama orang lain.

žKELOMPOK SOSIAL: kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki.

žB. MASYARAKAT

žIndividu yang membentuk kelompok selalu berada dalam masyarakat

žMasyarakat: socius = kawan

žMasyarakat merupakan sekumpulan manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi, dan menjadi satu kesatuan

žžSyarat-syarat terbentuknya masyarakat:

  1. Harus ada sekumpulan manusia
  2. Tinggal di suatu tempat/wilayah yang sama
  3. Berinteraksi dalam waktu yang lama
  4. Ada aturan yang mengatur interaksi tersebut untuk mencapai tujuan bersama

Dalam masyarakat, terjalin hubungan antarmanusia sehingga diperlukan adanya suatu norma dan nilai sosial yang mengikat.

žNorma sosial

žNorma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu.

žKeberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk.

ž Tingkatan Norma Sosial

  1. Cara (Usage)

žCara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. žContoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.

  1. Kebiasaan (Folkways)

Norma kebiasaan adalah suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar. Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.

  1. Tata Kelakuan (Mores)

Tata kelakuan merupakan sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan,  atau menikahi saudara kandung.

ž4. Adat Istiadat (Custom)

Norma Adat Istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Misalnya orang yang melanggar hukum adat akan dibuang dan diasingkan ke daerah lain.

  1. Norma Hukum (Laws)

Norma Hukum adalah norma yang memiliki sanksi paling tegas dalam masyarakat. Sanksi terhadap pelanggarannya adalah denda, penyitaan, penjara, dan hukuman mati.

žMasyarakat kota (patembayan) dan masyarakat desa (paguyuban)

žPatembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.

žžPaguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.

žCiri-ciri: Intim, privat, eksklusif

žžLapisan Sosial (stratifikasi sosial)

žDi dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan yang mengelompokkan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. žPengelompokan tersebut disebut dengan Lapisan Sosial (stratifikasi sosial).

žProses terjadinya lapisan sosial:

  • ¡Terjadi dengan sendirinya
  • ¡Sengaja dibentuk dengan tujuan tertentu

žSifat lapisan sosial

ž1. Sistem lapisan sosial tertutup

žSistem lapisan sosial tertutup tidak memungkinkan setiap anggota masyarakat berpindah lapisan.

  • mobilitas sosial rendah
  • Status diperoleh melalui keturunan (ascribed status)
  • Sistem perkawinan endogami
  • contoh: kasta, masyarakat feodal

žlapisan tertutup

ž2. Sistem lapisan sosial terbuka

Sistem lapisan sosial terbuka ini memberikan kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk berpindah lapisan sosial.

  • mobilitas sosial tinggi
  • Status diperoleh dari usaha (achieved status)
  • Sistem perkawinan eksogami
  • Contoh: masyarakat perkotaan / modern

gambar stratifikasi terbuka

  1. Sistem Lapisan Masyarakat yang CampuranMerupakan
  • Merupakan kombinasi stratifikasi terbuka dan tertutup
  • Jika ingin berpindah status harus bergabung dengan kelompok stratifikasi terbuka.
  • Contoh: masyarakat monarki di Inggris

lapisan campuran

žBENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL

  1. Interaksi seseorang dengan orang lain, misalnya anggota keluarga yang mempelajari nilai dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan hidupnya.
  2. Interaksi seseorang dengan kelompok, misalnya seseorang yang mendaftarkan diri sebagai calon anggota sebuah organisasi yang sudah melakukan progam kegiatan.
  3. Interaksi antara kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya, misalnya antar organisasi olahraga mengadakan uji coba dengan latih tanding bersama.

žCIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL

  1. Ada 2 orang atau lebih
  2. Adanya tujuan bersama
  3. Adanya kesamaan konsep melalui simbol atau lambang (bahasa)
  4. Adanya dimensi waktu à dulu, sekarang, dan yang akan datang

žSYARAT INTERAKSI SOSIAL

  1. KONTAK SOSIAL

Kontak berasal dari kata Con atau Cun yang artinya bersama-sama. Tango atau tangere artinya menyentuh.

Kontak sosial adalah hubungan langsung atau bersama-sama. Misalnya berbicara dengan bertatap muka, berbicara melalui telepon.

Sifat kontak sosial ada 2 :

1)Secara primer/langsung: tatap muka  (face to face contact), gerak tubuh (body language)

2)Secara sekunder (melalui media atau perantara), ada 2 macam :

  • Kontak sekunder langsung (melalui telepon, surat, internet)
  • Kontak sekunder tidak langsung (melalui perantara orang ketiga misalnya titip pesan atau kirim salam)
  1. KOMUNIKASI

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu COMINICARE yang berarti milik bersama, atau COMMUNICATE artinya berhubungan.

Komunikasi berarti proses menyampaikan pesan/gagasan dari satu pihak kepada pihak yang lain sehingga terjadi saling pengertian.

žBerikut beberapa syarat proses berlangsungnya komunikasi:

  1. Pengirim pesan atau komunikator (sender), yaitu pihak yang mengirim atau memberi pesan.
  2. Penerima pesan atau komunikan (receiver), yaitu pihak yang menerima pesan
  3. Pesan (message), isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain
  4. Tanggapan (feedback), tanggapan dari si penerima pesan atas isi pesan.
  5. Media sebagai alat menyampaikan pesan

žFaktor pendorong Interaksi sosial

ž1. IMITASI

žImitasi: meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. žImitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut.

žž2. IDENTIFIKASI

žIdentifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara disengaja maupun tanpa disengaja.

ž3. SUGESTI

žSugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan mayoritas, dan lain sebagainya. Contoh: iklan bisa memberikan pengaruh dan dorongan orang untuk mengikutinya.

ž4. MOTIVASI

Motivasi adalah pengaruh terhadap perilaku seseorang yang diikuti setelah melalui proses pertimbangan yang matang. Contoh: melihat kakaknya rajin belajar daan berprestasi, seorang siswa berusaha belajar lebih giat

ž5. SIMPATI

žSimpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain karena sesuatu hal. žMisalnya kecantikan/ketampanan, kepandaian, kesopanan, kebijaksanaan. žRasa iba/kasihan juga merupakan bentuk simpati.

žžLawan simpati: antipati

ž6. EMPATI

žEmpati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. žOrang yang memiliki empati merasakan apa yang dialami orang lain dan dapat melakukan tindakan nyata. Misalnya memberikan sedekah kepada orang yang tidak mampu, menolong warga korban banjir.

žžProses interaksi sosial

žASOSIATIF : proses interaksi sosial yang cenderung mempererat persatuan dan meningkatkan solidaritas

žDISOSIATIF : proses interaksi sosial yang cenderung merenggangkan persatuan dan melemahkan solidaritas.

žž1. Proses Asosiatif

A. KERJA SAMA (Cooperation): suatu usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu

žžBentuk-bentuk kerjasama:

  1. Gotong Royong (kerukunan)
  2. Kooptasi: proses penerimaan unsur-unsur baru dalam suatu organisasi
  3. Koalisi: kombinasi dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, dan masing-masing memiliki struktur tersendiri
  4. Bargaining: pelaksanaan perjanjian pertukaran barang atau jasa antar dua organisasi atau lebih
  5. Joint Venture: kerja sama dalam proyek tertentu, misalnya perindustrian, pertambangan, dsb.

žB. AKOMODASI

Akomodasi adalah proses untuk mencapai kestabilan akibat konflik, atau usaha meredakan ketegangan agar tercipta keseimbangan.

žBentuk akomodasi:

žBentuk-bentuk akomodasi

a)Koersi: Penyelesaian konflik melalui paksaan/kekerasan.

b)Kompromi: Masing-masing pihak mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian

c)Arbitrasi: Penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang dapat memberikan keputusan mengikat.

d)Mediasi: Penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang bersifat netral. Kedudukannya hanya sebagai penasehat

e)Konsiliasi: Usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai kesepakatan, melalui lembaga tertentu

f)Toleransi: Usaha untuk menghargai pendapat orang lain tanpa harus memaksakan kehendak sendiri

g)Ajudikasi: Penyelesaian konflik melalui pengadilan

h)Stalemate: Keadaan di mana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan seimbang dan berhenti pada titik tertentu

žžProses akomodasi dapat menghasilkan beberapa hal (Gillin dan Gillin):

  1. Integrasi masyarakat
  2. Menekan oposisi
  3. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
  4. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan
  5. Perubahan dalam kedudukan sosial
  6. Membuka jalan ke arah asimilasi

C. ASIMILASI

žAsimilasi penyatuan unsur-unsur budaya yang berbeda dan saling berinteraksi sehingga melebur dan membentuk budaya baru, sedangkan unsur kebudayaan asli tidak terlihat

žFaktor pendorong asilimasi

  1. Sikap toleransi
  2. Kesempatan seimbang dalam ekonomi
  3. Sikap menghargai orang lain dan budayanya
  4. Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
  5. Persamaan dalam unsur-unsur budaya
  6. Perkawinan campuran (amalgamasi)
  7. Adanya musuh bersama dari luar

žFaktor penghambat asimilasi

  1. Adanya rasa takut terhadap kebudayaan yang dihadapi
  2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang lain
  3. Adanya perasaan kebudayaan yang dimiliki lebih baik daripada kebudayaan kelompok lain
  4. Masyarakat yang terisolasi dari kelompok lain
  5. Adanya perbedaan ciri fisik
  6. Adanya perbedaan kepentingan

D. AKULTURASI

Akulturasi merupakan perpaduan dua unsur kebudayaan atau lebih yang berbeda tanpa menghilangkan ciri kepribadian budaya masing-masing.

žcontoh: žMasjid Menara Kudus yang merupakan perpaduan antara budaya Islam dan Hindu.

ž2.Proses Disosiatif

  1. KOMPETISI (Persaingan). Persaingan àdalah perjuangan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang bersifat langka.
  2. KONTRAVENSI, yaitu usaha untuk menghalangi pihak lain dalam mencapai tujuan à protes, menghasut, intimidasi, teror, ancaman, provokasi
  3. KONFLIK (Pertentangan): Suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk mencapai tujuannya dengan cara menantang/menjatuhkan pihak lawan.

žPenyebab konflik:

  • žAdanya perbedaan antarindividu
  • žAdanya perbedaan kebudayaan mengakibatkan perbedaan kepribadian
  • žAdanya perbedaan kepentingan
  • žPerubahan sosial yang cepat

ž

“žKadang akibat pemaksaan meski hal yang baik malah menimbulkan banyak masalah dalam kehidupan ini”

ž

A. Pengertian Masalah Sosial

  • Ada dua kata dalam konsep masalah sosial, yaitu masalah dan sosial.
  • Masalah: mengacu pada kondisi, situasi, atau perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar, dan sulit.
  • Masalah muncul apabila terjadi ketidaksesuaian antara harapan (das sollen) dengan kenyataan yang terjadi (das sein).
  • kata sosial mengacu pada masyarakat, hubungan sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial
  • Kata sosial membedakan masalah ini dengan masalah ekonomi, politik, fisika, kimia, biologi, dan lain-lain.

Definisi Masalah Sosial

1.Soetomo: masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar masyarakat.

2.Soerjono Soekanto: masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

2 elemen penting terkait dengan definisi masalah sosial

1.Elemen Obyektif

Elemen obyektif menyangkut keberadaan suatu kondisi sosial

Kondisi sosial disadari melalui pengalaman hidup kita, media, dan pendidikan: melihat pengemis, membaca berita tentang orang kehilangan pekerjaan, menonton berita tentang perang, kemiskinan, dan perdagangan manusia. Kondisi sosial seperti ini membahayakan masyarakat, karena benar-benar nyata dialami masyarakat.

2.Elemen Subyektif

Menyangkut keyakinan bahwa kondisi sosial tertentu berbahaya bagi masyarakat dan harus diatasi. Kondisi sosial seperti itu antara lain: kejahatan, penyalahgunaan obat, dan polusi.

Kondisi sosial ini oleh sebagian masyarakat tertentu tidak dianggap sebagai masalah sosial, tetapi bagi masyarakat lain. Kondisi tersebut dianggap sebagai kondisi yang mengurangi kualitas hidup mereka.

Berdasarkan kedua elemen tersebut, masalah sosial didefinisikan sebagai: kondisi sosial yang dipandang oleh suatu masyarakat berbahaya bagi anggota masyarakat dan harus segera diatasi.

Dari definisi di atas ada 4 hal yang perlu diperhatikan:

  1. Istilah masalah sosial menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah
  2. Masalah sosial adalah kondisi sulit yang mempengaruhi sebagian besar masyarakat
  3. Definisi masalah sosial mengandung optimisme untuk dapat diubah
  4. Masalah sosial adalah kondisi yang dapat diubah

B. Faktor Penyebab Masalah Sosial

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.

Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Menurut Soekanto, ukuran gejala dapat dikatakan sebagai masalah sosial adalah:

  1. Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tidakan sosial
  2. Sumber dari masalah sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di masyarakat
  3. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya
  4. Ada masalah sosial yang nyata (manifest social problem) dan yang tersembunyi (latent social problem)
  5. Perhatian masyarakat dalam masalah sosial
  6. Sistem nilai dalam perbaikan masalah sosial

Masalah sosial dapat terjadi di masyarakat apabila:

  1. Terjadi hubungan antarwarga yang menghambat tujuan
  2. Organisasi sosial tidak dapat mengatur hubungan antarwarga yang menghadapi ancaman dari luar

C. Masalah Sosial di Masyarakat

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

  1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
  2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
  3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
  4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

1. Kemiskinan

Secara sosiologis, kemiskinan timbul sebagai akibat adanya lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi yang tidak berfungsi dengan baik. Contohnya: di bidang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.

Kemiskinan: kondisi standar hidup yang rendah

a. Pengukuran tingkat kemiskinan

  • Kemiskinan absolut: mengacu pada kurangnya sumber daya yang diperlukan untuk kesejahteraan, seperti makanan, air, perumahan, sanitasi, pendidikan, dan perawatan kesehatan (kebutuhan dasar tidak dipenuhi)
  • Kemiskinan relatif: mengacu pada kurangnya sumber daya material dan ekonomi dibandingkan dengan beberapa penduduk lainnya.

b. Faktor yang mempengaruhi kemiskinan

1)Faktor Biologis, Psikologis, Kultural

a)Kemalasan

b)Kemampuan intelektual dan pengetahuan rendah

c)Penyakit fisik dan mental

d)Kelemahan fisik/cacat

e)Kurangnya ketrampilan

f)Pemborosan

g)Demoralisasi

Kemiskinan kultural: kemiskinan yang muncul sebagai akibat adanya nilai-nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang-orang miskin, seperti malas, mudah menyerah pada nasib, kurang memiliki etos kerja dan sebagainya.

Ciri dari kemiskinan kultural ini adalah masyarakat enggan mengintegrasikan dirinya dalam lembaga-lembaga utama, sikap apatis, curiga, terdiskriminasi oleh masyarakat luas.

2)Faktor struktural

Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur masyarakat, tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

Ciri-ciri kemiskinan struktural:

  • Tidak adanya mobilitas sosial vertikal
  • Muncul ketergantungan yang kuat dari pihak yang miskin terhadap kelas sosial ekonomi di atasnya

Contoh kelompok yang miskin secara struktural:

  • Petani yang tidak memiliki tanah
  • Pedagang kaki lima, kaum buruh dan migran
  • Para penghuni pemukiman kumuh

2. Kriminalitas

Kriminalitas merupakan suatu tindakan yang melanggar norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.

Kriminalitas/kejahatan merupakan perilaku yang merugikan orang lain dan melanggar hukum, baik direncanakan ataupun tidak direncanakan. Yang termasuk dalam tindakan kriminal adalah pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, dan perampokan. Tindakan ini biasanya mengakibatkan pihak lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa (masuk kedalam KUHP/ Kitab Undang-undang Hukum Pidana).

Bentuk-bentuk Kejahatan

  1. Kejahatan kerah putih (white collar crime): kejahatan yang mengacu pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contoh: korupsi, kolusi.
  2. Kejahatan kerah biru (blue collar crime): kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang golongan rendah. Contoh: mencuri jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
  3. Kejahatan tanpa korban (crime without victim): kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contoh: berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
  4. Kejahatan terorganisir (organized crime): pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contoh: komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
  5. Kejahatan korporat (corporate crime): jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contoh: suatu perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit.

Kejahatan kerah putih (white collar crime) merupakan bentuk penyalahgunaan jabatan.

Pada umumnya, skandal kejahatan kerah putih sulit dilacak karena dilakukan pejabat yang punya kuasa untuk memproduksi hukum dan membuat berbagai keputusan vital.

Kejahatan kerah putih terjadi dalam lingkungan tertutup, misalnya perusahaan atau pemerintahan.

Faktor pendorong timbulnya kejahatan

  • Terjadi perubahan sosial, ekonomi, politik, seperti perang dan bertambahnya pengangguran
  • Pemerintah yang korup sehingga mendorong orang pencari kesempatan untuk berbuat kejahatan
  • Masalah kependudukan dan kesulitan ekonomi
  • Pengembangan sikap mental yang keliru, misalnya ambisi yang berlebihan untuk menaikkan status membuat orang melakukan suap
  • Kurangnya model (teladan) dan orang yang dituakan (senior)

Penanggulangan Tindak Kriminal

  1. PREVENTIF: Tindakan pencegahan sebelum terjadi kejahatan. Contoh: imbauan, penyuluhan
  1. REPRESIF: Pengendalian sosial setelah terjadi pelanggaran. Contoh: hukuman penjara atau rehabilitasi bagi pengguna narkoba

3. Kesenjangan Sosial-Ekonomi

Setiap masyarakat selalu ditandai dengan adanya kesenjangan. Kesenjangan artinya tidak seimbang, tidak simetris, atau berbeda. Kesenjangan membawa dampak pada kesenjangan sosio-ekonomi dan stratifikasi sosial. Kesenjangan sosio-ekonomi mencakup kemiskinan dan kesejahteraan. Stratifikasi sosial mencakup kesenjangan politik dan budaya

Faktor penyebab kesenjangan sosial ekonomi:

  1. Menurunnya pendapatan perkapita akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas
  2. Ketidakmerataan pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan SDM
  3. Rendahnya mobilitas sosial, akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kewirausahaan.
  4. Adanya pencemaran lingkungan alam

Sikap dan perilaku yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi:

  1. Hidup sederhana sesuai kebutuhan
  2. Peduli dengan masyarakat yang kurang mampu dengan menciptakan pekerjaan bagi mereka
  3. Meningkatkan pengetahuan untuk menguasai IPTEK
  4. Menghargai kreativitas dan hasil karya orang lain

Upaya mengatasi kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat

  1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak
  2. Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya
  3. Adanya pemerataan pembangunan di daerah-daerah

D. Dampak Masalah Sosial di Masyarakat

  1. Meningkatnya angka kriminalitas
  2. Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin
  3. Adanya perpecahan kelompok
  4. Munculnya perilaku menyimpang
  5. Meningkatnya pengangguran

E. Pemecahan Masalah Sosial di Masyarakat

Untuk mengatasi masalah sosial perlu perubahan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dampak perubahan yang positif diharapkan dapat menghasilkan kondisi yang sejahtera

Upaya pemecahan masalah sosial:

  1. Pemecahan masalah berbasis negara

Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk memecahkan masalah sosial adalah melalui kebijakan sosial

Contoh:

  • Mendirikan sekolah dengan biaya murah, KJP
  • Pengobatan gratis, KJS, BPJS kesehatan
  • Melakukan penertiban kendaraan bermotor

2. Pemecahan Masalah Berbasis Masyarakat

  1. Mengembangkan sistem sosial yang kondusif
  2. Memanfaatkan modal sosial
  3. Memanfaatkan institusi sosial

Bagi negara berkembang, usaha untuk mengatasi masalah sosial adalah dengan pembangunan

Dalam pembangunan harus memiliki tujuan:

1.Dapat memperbaiki kehidupan masyarakat

2.Melindungi warga masyarakat dari tindakan penindasan dan kesengsaraan

3.Dapat memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

http://www.yustinasusi.wordpress.com