Tag Archive: stratifikasi sosial


MOBILITAS SOSIAL

Setiap manusia lahir punya status yang sama dengan orang tuanya. Status yang diperoleh sejak lahir tidak bisa ditolak, tapi status yang diperoleh dapat diubah.

Mobilitas sosial adalah gerak perpindahan status sosial seseorang/sekelompok masyarakat dari satu strata sosial ke strata sosial yang lain

Ada 2 bentuk mobilitas sosial:
1. Mobilitas Horizontal :
Perpindahan status sosial yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam lapisan sosial yang sama
Contoh :
Alih profesi dari tukang ojek ke sopir angkutan
2. Mobilitas Vertikal:
Perpindahan status seseorang / kelompok pada lapisan sosial yang berbeda/tidak sederajat

Ciri utama mobilitas ini adalah terjadinya gerak naik atau gerak turun. Gerak sosial naik disebut social climbing. Gerak sosial turun disebut social sinking.

Bentuk mobilitas yang lain:

a. Mobilitas Antargenerasi :
mobilitas yang dialami oleh dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Ada 2 bentuk mobilitas antar generasi, yaitu mobilitas antargenerasi naik dan mobilitas antargenerasi turun.

b. Mobilitas Intragenerasi, yaitu: peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi yang sama

Contoh :
Para petani yang tinggal di lereng gunung Merapi, setelah gunung meletus sawah mereka rusak, sehingga mereka beralih profesi sebagai penambang pasir

c. Mobilitas Geografis: perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain, seperti transmigrasi, urbanisasi, ruralisasi, imigrasi, emigrasi

Contoh :
Banyak warga masyarakat desa yang dulunya petani mengadu nasib ke kota untuk menjadi pedagang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILITAS SOSIAL

  1. Ukuran keluarga
  2. Ras dan kesukuan
  3. Pendidikan
  4. Jenis kelamin dan nomor urut dalam keluarga
  5. Pernikahan
  6. Penundaan kepuasan
  7. Program-program pemerintah

FAKTOR PENDORONG MOBILITAS SOSIAL

  1. Status sosial
  2. Keadaan ekonomi, memungkinkan orang untuk melakukan suatu gerak sosial
  3. Situasi politik, memungkinkan orang untuk melakukan suatu gerak sosial
  4. Motif motif keagamaan. Ada tiga faktor pendorongnya yaitu tugas misioner, tekanan agama lain, hijrah, berpindah ke tempat lain
  5. Faktor kependudukan/demografi
  6. Keinginan melihat daerah lain
  7. Bencana alam

Faktor Penghambat / yang mengalangi Mobilitas Sosial:

  1. Perbedaan rasial
  2. Kebudayaan dan tradisi
  3. Lingkungan asal
  4. Kelas-kelas sosial
  5. Kemiskinan/ekonomi
  6. Perbedaan jenis kelamin

CARA UNTUK MELAKUKAN MOBILITAS KE ATAS

  1. Perubahan standar hidup
  2. Perubahan tempat tinggal
  3. Perubahan tingkah laku
  4. Perubahan nama
  5. Perkawinan
  6. Bergabung (afiliasi) dengan asosiasi tertentu

Pitirim A. Sorokin berpendapat :bahwa dalam gerak sosial vertikal memiliki saluran-saluran sosial dalam masyarakat yang disebut sirkulasi sosial (social circulation)

Macam-macam saluran mobilitas sosial:

  1. angkatan bersenjata
  2. lembaga keagamaan
  3. lembaga pendidikan
  4. organisasi politik,ekonomi, dan keahlian
  5. lembaga perkawinan

AKIBAT YANG DITIMBULKAN OLEH MOBILITAS SOSIAL SECARA POSITIF :
– Orang akan berusaha utk berprestasi/ maju karena ada kesempatan untuk pindah strata.
– Mobilitas sosial akan mempercepat tingkat perubahan sosial dalam masyarakat ke arah yang lebih baik.
DAMPAK DARI MOBILITAS SOSIAL
Kalau di dalam masyarakat terjadi mobilitas yang kurang harmonis maka akan timbul benturan benturan nilai dan kepentingan. konsekuensinya :
– konflik antarkelas
– konflik antarkelompok sosial
– konflik antargenerasi

Kemungkinan lain, akan terjadi penyesuaian kembali setelah konflik

Bentuk penyesuaian kembali (akomodasi):

  1. Koersi, yaitu penyelesaian konflik melalui paksaan/kekerasan.
  2. Kompromi:mMasing-masing pihak mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian
  3. Arbitrasi : penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang dapat memberikan keputusan mengikat.
  4. Mediasi: penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang bersifat netral. Kedudukannya hanya sebagai penasehat
  5. Konsiliasi: usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai kesepakatan, melalui lembaga tertentu
  6. Toleransi: usaha untuk menghargai pendapat orang lain tanpa harus memaksakan kehendak sendiri
  7. Ajudikasi, merupakan penyelesaian konflik melalui pengadilan
  8. Stalemate: pihak-pihak yang bertikai berhenti konflik pada titik tertentu

Penyesuaian terhadap program yang diakibatkan oleh adanya mobilitas sosial antara lain:

  1. Perlakuan baru untuk masyarakat kelas sosial atau gerenasi tertentu, misalnya: di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan semua warga mendapat hak dan kedudukan yang sama
  2. Penerimaan individu / kelompok warga dalam kedudukan yang baru, misalnya: pejabat yang sudah pensiun diperlakukan sebagai rakyat biasa
  3. Penggantian dominasi dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat, misalnya: setelah Indonesia merdeka semua warga punya hak untuk memperoleh jabatan di pemerintahan

Gerakan sosial ( social movement ) berbeda dengan mobilitas sosial karena gerakan sosial merupakan salah satu bentuk utama dari perilaku kolektif.

Secara formal gerakan sosial diidentifikasi sebagai suatu kolektifitas yang melakukan kegiatan dengan kadar kesinambungan tertentu untuk menunjang / menolak perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau kelompok yang mencakup kolektivitas itu sendiri ( turner dan killian )
Gerakan sosial biasanya lahir dari kelompok yang tidak puas dengan keadaan, atau bisa saja muncul karena rasa ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri. Gerakan sosial dijadikan wadah sebagai tempat penyaluran kegagalan pribadi
Ada beberapa alasan orang ikut dalam gerakan sosial :
Orang merasa bosan
Orang merasa tidak cocok dengan keadaan
Orang yang seharusnya kreatif tetapi tidak mampu berkreasi
Orang dari golongan minoritas
Orang yang bersalah

Contoh gerakan sosial yang sifatnya menunjang atau menolak perubahan
Gerakan orang tua asuh utk menjembatani adanya kesenjangan sosial
Gerakan reformasi yang ingin menata kembali kehidupan masyarakat yang telah rusak karena adanya penyimpangan yang terjadi
Gerakan sosial menuntut berdirinya pemerintah daerah terpisah dari pemerintah pusat
Gerakan sosial yang menuntut seseorang turun dari jabatannya karena tidak puas dengan hasil kerjanya
Masuk akal jika orang yang merasa kecewa / gagal lebih tertarik dengan gerakan sosial dari pada mereka yang hidupnya senang dan merasa puas

BAHAN DISKUSI
Bagaimana pengalamanmu melakukan mobilitas sosial ?
Apakah dalam keluargamu atau lingkunganmu terdapat mobilitas antar generasi/ intragenerasi? Berikan contoh dan penjelasan !
Masyarakat jepang relatif homogen. Jepang termasuk negara yang termaju di dunia. Melihat kenyataan ini, apakah perbedaan dapat menghambat atau justru mendorong kemajuan suatu negara ? jelaskan !
Faktor apa saja yang menjadi penghambat dominan mobilitas sosial di daerahmu ? coba jelaskan!

A. Hakikat Keberagaman dan Kesetaraan Sosial
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai pulau dan daerah yang memiliki karakteristik yang berbeda
Adanya perbedaan tersebut membuat bangsa Indonesia memiliki beragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, dan lain-lain.
Keberagaman ini mendorong setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda.
Perbedaan inilah yang menyebabkan keberagam- an sosial.

1. Keberagaman Sosial
Faktor pendorong keberagaman:
Faktor bawaan yang dibawa individu sejak lahir
Faktor lingkungan, baik lingkungan alam, lingkung-an keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Faktor waktu yang mengisi kehidupan manusia
Adanya interaksi yang membawa perubahan dan perkembangan manusia.
Keberagaman individu terletak pada perbedaan perse- orangan, sedangkan keberagaman sosial terletak pada keberagaman masyarakat yang satu dengan yang lainnya
Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas kelompok-kelompok, yang tinggal bersama dalam suatu wilayah, tetapi terpisah menurut garis budaya masing-masing.
Kemajemukan suatu masyarakat patut dilihat dari dua variabel yaitu kemajemukan budaya dan kemajemukan sosial.

Kemajemukan budaya ditentukan oleh indikator- indikator genetik-sosial (ras, etnis, suku), budaya (kultur, nilai, kebiasaan), bahasa, agama, kasta, ataupun wilayah.
Kemajemukan sosial ditentukan indikator-indikator seperti kelas, status, lembaga, ataupun power.

2. Kesetaraan Sosial
Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki ting- kat atau kedudukan yang sama.
Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain.

Dalam masyarakat terdapat tiga macam kedudukan, yaitu:
Ascribed status : status yang dimiliki secara otomatis / tanpa usaha, contoh: kasta, kebangsawanan
Achieved status : status yang diperoleh dengan usaha atau disengaja, contoh: pendidikan, dll
Assigned status : status yg diperoleh karena jasa-jasa-nya (karena pemberian/penghargaan), contoh: penghargaan (tanda jasa), gelar pahlawan.

B. Faktor Penyebab Keberagaman Sosial
Indonesia memiliki perbedaan suku bangsa, etnis, agama, bahasa, kesenian, dan kedaerahan yang diang-gap sebagai karakteristik dalam kehidupan sosial.
Keberagaman tersebut dianggap sebagai ciri masyara- kat Indonesia yang bersifat majemuk
Istilah ‘majemuk’ diperkenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda.

Karakteristik masyarakat majemuk

Pierre L. Van den Berghe mengemukakan karakteristik masyarakat majemuk:

  1. terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain
  2. memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
  3. kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar
  4. secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain
  5. secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi
  6. adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain

Meskipun masyarakat Indonesia bersifat majemuk, namun manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat.
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari faktor penyebabnya.
Faktor penyebab keberagaman sosial, yaitu:
.
a. Faktor Sejarah
Berdasarkan sejarahnya, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Barat
Bangsa Barat yang pernah menjajah Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda
Berdasarkan sejarah panjang bangsa Indonesia menjadikan Indonesia memiliki keragaman, baik dari agama, stratifikasi sosial, suku bangsa, budaya, bahasa, dan lain sebagainya.

b. Faktor Geografis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan mau- pun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya.
Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah serta kondisi peraian.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.

Latar Belakang Keanekaragaman Masyarakat Indonesia
1. Kondisi geografis
Perbedaan kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dengan relief beranekaragam dan satu dengan lainnya dihubungkan oleh laut dangkal, serta adanya masyarakat yang terisolasi melahirkan suku bangsa yang memiliki budaya yang beraneka ragam pula.

2. Letak Indonesia di perlintasan Jalur Perdagangan
Indonesia terletak di antara dua samudera dan dua benua. Besarnya pengaruh asing dalam membentuk keaneka- ragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia yaitu antara lain pengaruh kebudayaan India, Cina, Arab dan Eropa menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam agama di Indonesia
3. Topografi dan Pluralitas Regional
Iklim yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain menimbulkan kondisi alam yang berbeda, sehingga menyebabkan keaneka- ragaman mata pencaharian.

C. Keberagaman dalam dinamika Sosial
Struktur masyarakat Indonesia yang beragam ditandai oleh ciri-ciri yang unik.
Secara horizontal, mereka ditandai oleh adanya kesa- tuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan- perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, perbedaan adat, serta perbedaan kedaerahan.
Sedangkan secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah
Perbedaan dalam diferensiasi sosial merupakan perbe- daan secara horizontal
Diferensiasi bisa berkembang menjadi stratifikasi apabila perbedaan ras dan kewajiban tersebut dijadikan seba- gai ukuran untuk memperoleh hak istimewa

1. Diferensiasi berdasar ras
Ras adalah ketegori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama (Bruce J. Cohen).
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama (Horton dan Hunt).
Diferensiasi Ras Menurut A.L. Kroeber
Ras Austroloid mencakup penduduk asli Australia (Aborigin).
Ras Mongoloid mencakup Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
Ras Kaukasoid mencakup Nordic, Alpine, Mediteranian, Indic.
Ras Negroid mencakup African Negroid, Negrito, Melanesian.
Ras Khusus mencakup Bushman, Veddoid, Polynesian, Ainu.

2. Suku Bangsa (Etnik)
Masyarakat yang tersebar di berbagai pulau akan memiliki perbedaan budaya
Suku bangsa adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan budaya dan seringkali memiliki bahasa yang sama.
Mereka percaya memiliki ikatan darah dan nenek moyang yang sama.
Ciri Mendasar Dari Suku Bangsa
suku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:

  • Ciri fisik
  • Bahasa daerah
  • Kesenian
  • Adat-istiadat

3. Diferensiasi Agama
Pada prinsipnya manusia adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya.
Atas dasar itu kita sangat sulit menyatakan bahwa kepercayaan sendiri lebih baik dari kepercayaan yang lain.
Dalam perkembangannya agama mempengaruhi ma- syarakat dan juga sebaliknya sehingga terjadi interaksi yang dinamis.
Komponen-komponen Agama:

  • Emosi keagamaan
  • System keyakinan
  • Upacara keagamaan
  • Tempat ibadah
  • Umat

4. Diferensiasi Jenis Pekerjaan
Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.
Profesi biasanya berkaitan dengan suatu keterampilan khusus.
Perbedaan profesi biasanya berpengaruh terhadap perilaku sosialnya.
Contoh: nelayan memiliki kehidupan yang lebih keras dibandingkan masyarakat yang tinggal di pengunungan

5. Diferensiasi Jenis Kelamin
Pada masyarakat tertentu, perbedaan jenis kelamin menentukan tingkatnya.
Gender: perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya.
Alasan keluarga mementingkan anak laki-laki dari pada anak perempuan:

  • Alasan tenaga kerja
  • Meneruskan keturunan terutama pada masyarakat patrilineal
  • Menjaga anak perempuan lebih sulit dibanding laki-laki

Diskriminasi Gender
Perempuan dianggap sebagai warga kelas dua
Alasan perlakuan tersebut:
Wanita dianggap makhluk lemah (hamil, datang bulan, fisik lebih lemah)
Emosional dan sensitif (mudah iba, menangis)

6. Diferensiasi Klan
Klan diartikan sebagai perbedaan masyarakat berdasar- kan garis keturunan yang sama, umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).
Patrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ayah.
Matrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ibu
Bagan kekerabatan

patrilineal

patrilineal

matrilineal

matrilineal
contoh suku bangsa dengan kekerabatan patrilineal
Masyarakat Batak (sebutan Marga)
Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin.
Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.
Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.
Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.

contoh suku bangsa dengan kekerabatan matrilineal
Klen atas dasar garis keturunan ibu, antara lain terdapat pada masyarakat :
Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung- kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.
Masyarakat Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan system matrilineal.
Ciri-ciri Klan:
– Genealogis: kesatuan ikatan darah atau keturunan yang sama
– Religius magis: ikatan yang tak tampak  dilihat pada kesakralan hubungan kekeluargaan klan.
– Tradisional: berkaitan dengan adat istiadat

Stratifikasi Sosial (Pelapisan Sosial)
PENGERTIAN
Pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). (Pitirim A. Sorokin)

Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan- lapisan di bawahnya.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL

Adanya sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya.

Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terha- dap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat.
PROSES TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai
berikut:
a. Terjadinya dengan sendirinya/secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.

b. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama: dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti : pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, ketentaraan.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial:

  • Ukuran kekayaan
  • Ukuran kekuasaan dan wewenang
  • Ukuran kehormatan/keturunan
  • Ukuran ilmu pengetahuan

Sifat Stratifikasi Sosial
A. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi di mana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja.

lapisan tertutup
Contoh:
Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana.
Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.
Feodal. Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.

B. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)

Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobili-tas sosial, baik vertikal maupun horisontal.

gambar stratifikasi terbuka
Contoh:
Seorang miskin karena usa-hanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
C. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.

lapisan campuran
Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
D. Interseksi dalam Keberagaman Sosial
menurut Peter M. Blau ada 2 bentuk struktur sosial:
Interseksi sosial (Intersected )
Kenggotaan kelompok-kelompok sosial yang saling bersilangan.
Konsolidasi sosial (Consolidated)
Penguatan atau peneguhan kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan

Saluran Interseksi
a. Saluran ekonomi yang dapat dilakukan melalui perda-gangan dan perindustrian
b. Saluran sosial dapat dilakukan melalui pendidikan dan perkawinan
c. Saluran politik yang dilakukan antarnegara sehingga akan terjadi proses interseksi di antara para pejabat atau utusan dari masing-masing negara

Interseksi sebagai proses sosial di masyarakat memiliki pengaruh bagi kemajemukan masyarakat. Pengaruh tersebut adalah :
Meningkatnya solidaritas dalam kelompok sosial
Adanya pembedaan juga dapat menimbulkan konflik sosial
E. Keberagaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial
Setiap manusia dilahirkan sama atau setara antara satu dengan lainnya, meskipun dalam masyarakat, terdapat keragaman identitas.
Kesetaraan dan keberagaman yang ada di masyarakat menunjukkan tingkatan yang sama, kedudukan yang sama meskipun dalam masyarakat yang majemuk.
Adanya kesetaraan dan keberagaman sosial di masya- rakat dapat memberikan kekayaan sosial.
1. Keberagaman sebagai Kekayaan Sosial
Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk.
Seperti di Indonesia, adanya masyarakat majemuk dapat dikarenakan kemajemukan etnik atau suku bangsa.
Beragamnya etnik di Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki ragam budaya, tradisi, kepercayaan, dan pranata/lembaga sosial.
Etnik atau suku bangsa menjadi identitas sosial budaya seseorang.
Artinya, identifikasi seseorang dapat dikenali dari bahasa, tradisi, budaya, dan kepercayaan yang bersumber dari etnik di mana ia berasal.
2. Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial
Hubungan antarmanusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya memiliki sifat timbal-balik.
Artinya, individu yang menjadi anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban.
Beberapa hak dan kewajiban telah ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) dan telah menjadi hak dan kewajiban asasi, seperti yang tercantum dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945. Pada pasal tersebut jelas mengakui adanya kesetaraan dan kesederajatan yang diakui oleh Negara melalui UUD 1945
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial. Salah satu contohnya adalah pranata/lembaga politik dan lembaga hukum.
Lembaga politik berfungsi untuk memelihara ketertiban, keamanan, dan melaksanakan kesejahteraan.
Lembaga hukum menjadi kontrol yang adil dalam mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.
F. Masalah Keberagaman dan Solusinya dalam Kehidupan Masyarakat

Indonesia yang terdiri dari beberapa daerah dapat memberikan keberagaman, baik dalam kehidupan sosial maupun budaya.
Adanya keberagaman ini juga dapat memicu muncul-nya konflik.
Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati dan menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat agar dapat mencegah munculnya konflik.
1. Masalah Keberagaman di Masyarakat
Keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari ada- nya perbedaan suku bangsa, bahasa, status sosial; mata pencaharian dapat berpontensi negatif terhadap mun- culnya masalah. Keberagaman yang ada di masyarakat dapat berpotensi menimbulkan, seperti:
– Segmentasi kelompok.
– Konsesus yang lemah.
– Munculnya konflik.
– Integrasi yang dipaksakan.

2. Solusi untuk Mengatasi Masalah Keberagaman di Masyarakat
Upaya untuk menghindari adanya perpecahan di masyarakat yang diakibatkan adanya keberagaman yaitu melalui pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat.
Pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah semata, namun juga dibutuhkan adanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya.
Pembangunan harus diperuntukan bagi semua lapisan masyarakat, sehingga dapat mencapai kesejahteraan bersama.

G. Mengembangkan Sikap Harmonis terhadap Keberagaman Sosial di Masyarakat
Perbedaan memang wajar dalam kehidupan sosial di masyarakat. Perbedaan tersebut menjadikan karak- teristik masyarakat menjadi beragam.
Manusia dengan segala perbedaan tersebut berfikir bahwa harus membentengi dan menghindarinya.
Adanya pebedaan tersebut harus kita sikapi dengan baik dan sudah seharusnya menjadikan hal tersebut menjadi perubahan yang lebih baik.
Sebagai anggota masyarakat, kamu wajib menjaga keharmonisan dalam lingkungan masyarakat.
Beberapa sikap yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat, antara lain:

  • Adanya kesadaran mengenai perbedaan sikap, watak, dan sifat.
  • Menghargai berbagai macam karakteristik masyarakat
  • Bersikap ramah dengan orang lain
  • Selalu berfikir positif.

asimilasi

žA. Individu dan kelompok sosial

žSifat manusia: memiliki naluri untuk hidup dengan manusia lain (gregariousness)

ž2 hasrat pokok dalam hidupnya:

  • Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
  • Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya

žManusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain

žSebagai makhluk sosial manusia membentuk kelompok dan berinteraksi di lingkungan sekitarnya

ž1. Individu

žIndividu merupakan organisasi yang hidupnya berdiri sendiri secara fisiologis ia bersifat bebas.žIndividu dapat membentuk

kepribadian yang sesuai dengan lingkungan sekitar.

žUnsur kepribadian:

  • a.Pengetahuan: penggambaran, apersepsi, pengamatan, dan konsep.
  • b.Perasaan: bersifat subyektif
  • c.Dorongan naluri: tidak dipengaruhi oleh pengetahuannya.

ž2. Kelompok sosial

žManusia sebagai makhluk individu berbeda dengan orang lain. žManusia sebagai makhluk sosial cenderung untuk hidup bersama orang lain.

žKELOMPOK SOSIAL: kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki.

žB. MASYARAKAT

žIndividu yang membentuk kelompok selalu berada dalam masyarakat

žMasyarakat: socius = kawan

žMasyarakat merupakan sekumpulan manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi, dan menjadi satu kesatuan

žžSyarat-syarat terbentuknya masyarakat:

  1. Harus ada sekumpulan manusia
  2. Tinggal di suatu tempat/wilayah yang sama
  3. Berinteraksi dalam waktu yang lama
  4. Ada aturan yang mengatur interaksi tersebut untuk mencapai tujuan bersama

Dalam masyarakat, terjalin hubungan antarmanusia sehingga diperlukan adanya suatu norma dan nilai sosial yang mengikat.

žNorma sosial

žNorma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu.

žKeberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk.

ž Tingkatan Norma Sosial

  1. Cara (Usage)

žCara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. žContoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.

  1. Kebiasaan (Folkways)

Norma kebiasaan adalah suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar. Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.

  1. Tata Kelakuan (Mores)

Tata kelakuan merupakan sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan,  atau menikahi saudara kandung.

ž4. Adat Istiadat (Custom)

Norma Adat Istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Misalnya orang yang melanggar hukum adat akan dibuang dan diasingkan ke daerah lain.

  1. Norma Hukum (Laws)

Norma Hukum adalah norma yang memiliki sanksi paling tegas dalam masyarakat. Sanksi terhadap pelanggarannya adalah denda, penyitaan, penjara, dan hukuman mati.

žMasyarakat kota (patembayan) dan masyarakat desa (paguyuban)

žPatembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.

žžPaguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.

žCiri-ciri: Intim, privat, eksklusif

žžLapisan Sosial (stratifikasi sosial)

žDi dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan yang mengelompokkan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. žPengelompokan tersebut disebut dengan Lapisan Sosial (stratifikasi sosial).

žProses terjadinya lapisan sosial:

  • ¡Terjadi dengan sendirinya
  • ¡Sengaja dibentuk dengan tujuan tertentu

žSifat lapisan sosial

ž1. Sistem lapisan sosial tertutup

žSistem lapisan sosial tertutup tidak memungkinkan setiap anggota masyarakat berpindah lapisan.

  • mobilitas sosial rendah
  • Status diperoleh melalui keturunan (ascribed status)
  • Sistem perkawinan endogami
  • contoh: kasta, masyarakat feodal

žlapisan tertutup

ž2. Sistem lapisan sosial terbuka

Sistem lapisan sosial terbuka ini memberikan kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk berpindah lapisan sosial.

  • mobilitas sosial tinggi
  • Status diperoleh dari usaha (achieved status)
  • Sistem perkawinan eksogami
  • Contoh: masyarakat perkotaan / modern

gambar stratifikasi terbuka

  1. Sistem Lapisan Masyarakat yang CampuranMerupakan
  • Merupakan kombinasi stratifikasi terbuka dan tertutup
  • Jika ingin berpindah status harus bergabung dengan kelompok stratifikasi terbuka.
  • Contoh: masyarakat monarki di Inggris

lapisan campuran

žBENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL

  1. Interaksi seseorang dengan orang lain, misalnya anggota keluarga yang mempelajari nilai dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan hidupnya.
  2. Interaksi seseorang dengan kelompok, misalnya seseorang yang mendaftarkan diri sebagai calon anggota sebuah organisasi yang sudah melakukan progam kegiatan.
  3. Interaksi antara kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya, misalnya antar organisasi olahraga mengadakan uji coba dengan latih tanding bersama.

žCIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL

  1. Ada 2 orang atau lebih
  2. Adanya tujuan bersama
  3. Adanya kesamaan konsep melalui simbol atau lambang (bahasa)
  4. Adanya dimensi waktu à dulu, sekarang, dan yang akan datang

žSYARAT INTERAKSI SOSIAL

  1. KONTAK SOSIAL

Kontak berasal dari kata Con atau Cun yang artinya bersama-sama. Tango atau tangere artinya menyentuh.

Kontak sosial adalah hubungan langsung atau bersama-sama. Misalnya berbicara dengan bertatap muka, berbicara melalui telepon.

Sifat kontak sosial ada 2 :

1)Secara primer/langsung: tatap muka  (face to face contact), gerak tubuh (body language)

2)Secara sekunder (melalui media atau perantara), ada 2 macam :

  • Kontak sekunder langsung (melalui telepon, surat, internet)
  • Kontak sekunder tidak langsung (melalui perantara orang ketiga misalnya titip pesan atau kirim salam)
  1. KOMUNIKASI

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu COMINICARE yang berarti milik bersama, atau COMMUNICATE artinya berhubungan.

Komunikasi berarti proses menyampaikan pesan/gagasan dari satu pihak kepada pihak yang lain sehingga terjadi saling pengertian.

žBerikut beberapa syarat proses berlangsungnya komunikasi:

  1. Pengirim pesan atau komunikator (sender), yaitu pihak yang mengirim atau memberi pesan.
  2. Penerima pesan atau komunikan (receiver), yaitu pihak yang menerima pesan
  3. Pesan (message), isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain
  4. Tanggapan (feedback), tanggapan dari si penerima pesan atas isi pesan.
  5. Media sebagai alat menyampaikan pesan

žFaktor pendorong Interaksi sosial

ž1. IMITASI

žImitasi: meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. žImitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut.

žž2. IDENTIFIKASI

žIdentifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara disengaja maupun tanpa disengaja.

ž3. SUGESTI

žSugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan mayoritas, dan lain sebagainya. Contoh: iklan bisa memberikan pengaruh dan dorongan orang untuk mengikutinya.

ž4. MOTIVASI

Motivasi adalah pengaruh terhadap perilaku seseorang yang diikuti setelah melalui proses pertimbangan yang matang. Contoh: melihat kakaknya rajin belajar daan berprestasi, seorang siswa berusaha belajar lebih giat

ž5. SIMPATI

žSimpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain karena sesuatu hal. žMisalnya kecantikan/ketampanan, kepandaian, kesopanan, kebijaksanaan. žRasa iba/kasihan juga merupakan bentuk simpati.

žžLawan simpati: antipati

ž6. EMPATI

žEmpati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. žOrang yang memiliki empati merasakan apa yang dialami orang lain dan dapat melakukan tindakan nyata. Misalnya memberikan sedekah kepada orang yang tidak mampu, menolong warga korban banjir.

žžProses interaksi sosial

žASOSIATIF : proses interaksi sosial yang cenderung mempererat persatuan dan meningkatkan solidaritas

žDISOSIATIF : proses interaksi sosial yang cenderung merenggangkan persatuan dan melemahkan solidaritas.

žž1. Proses Asosiatif

A. KERJA SAMA (Cooperation): suatu usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu

žžBentuk-bentuk kerjasama:

  1. Gotong Royong (kerukunan)
  2. Kooptasi: proses penerimaan unsur-unsur baru dalam suatu organisasi
  3. Koalisi: kombinasi dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, dan masing-masing memiliki struktur tersendiri
  4. Bargaining: pelaksanaan perjanjian pertukaran barang atau jasa antar dua organisasi atau lebih
  5. Joint Venture: kerja sama dalam proyek tertentu, misalnya perindustrian, pertambangan, dsb.

žB. AKOMODASI

Akomodasi adalah proses untuk mencapai kestabilan akibat konflik, atau usaha meredakan ketegangan agar tercipta keseimbangan.

žBentuk akomodasi:

žBentuk-bentuk akomodasi

a)Koersi: Penyelesaian konflik melalui paksaan/kekerasan.

b)Kompromi: Masing-masing pihak mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian

c)Arbitrasi: Penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang dapat memberikan keputusan mengikat.

d)Mediasi: Penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang bersifat netral. Kedudukannya hanya sebagai penasehat

e)Konsiliasi: Usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai kesepakatan, melalui lembaga tertentu

f)Toleransi: Usaha untuk menghargai pendapat orang lain tanpa harus memaksakan kehendak sendiri

g)Ajudikasi: Penyelesaian konflik melalui pengadilan

h)Stalemate: Keadaan di mana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan seimbang dan berhenti pada titik tertentu

žžProses akomodasi dapat menghasilkan beberapa hal (Gillin dan Gillin):

  1. Integrasi masyarakat
  2. Menekan oposisi
  3. Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
  4. Perubahan pada lembaga kemasyarakatan
  5. Perubahan dalam kedudukan sosial
  6. Membuka jalan ke arah asimilasi

C. ASIMILASI

žAsimilasi penyatuan unsur-unsur budaya yang berbeda dan saling berinteraksi sehingga melebur dan membentuk budaya baru, sedangkan unsur kebudayaan asli tidak terlihat

žFaktor pendorong asilimasi

  1. Sikap toleransi
  2. Kesempatan seimbang dalam ekonomi
  3. Sikap menghargai orang lain dan budayanya
  4. Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
  5. Persamaan dalam unsur-unsur budaya
  6. Perkawinan campuran (amalgamasi)
  7. Adanya musuh bersama dari luar

žFaktor penghambat asimilasi

  1. Adanya rasa takut terhadap kebudayaan yang dihadapi
  2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang lain
  3. Adanya perasaan kebudayaan yang dimiliki lebih baik daripada kebudayaan kelompok lain
  4. Masyarakat yang terisolasi dari kelompok lain
  5. Adanya perbedaan ciri fisik
  6. Adanya perbedaan kepentingan

D. AKULTURASI

Akulturasi merupakan perpaduan dua unsur kebudayaan atau lebih yang berbeda tanpa menghilangkan ciri kepribadian budaya masing-masing.

žcontoh: žMasjid Menara Kudus yang merupakan perpaduan antara budaya Islam dan Hindu.

ž2.Proses Disosiatif

  1. KOMPETISI (Persaingan). Persaingan àdalah perjuangan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang bersifat langka.
  2. KONTRAVENSI, yaitu usaha untuk menghalangi pihak lain dalam mencapai tujuan à protes, menghasut, intimidasi, teror, ancaman, provokasi
  3. KONFLIK (Pertentangan): Suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk mencapai tujuannya dengan cara menantang/menjatuhkan pihak lawan.

žPenyebab konflik:

  • žAdanya perbedaan antarindividu
  • žAdanya perbedaan kebudayaan mengakibatkan perbedaan kepribadian
  • žAdanya perbedaan kepentingan
  • žPerubahan sosial yang cepat

ž

“žKadang akibat pemaksaan meski hal yang baik malah menimbulkan banyak masalah dalam kehidupan ini”

ž

Sociology Wall

Menurut Aristoteles, manusia pada kodratnya adalah makhluk sosial.  Dia tidak akan memperoleh keutamaan dan menjadi baik jika dia tidak mempunyai teman dan terasing dari masyarakatnya. Menurutnya, manusia harus hidup dalam masyarakat.

Istilah ‘sosiologi’ pertama kali digunakan oleh   Auguste Comte (1798-1857). Comte menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu tentang gejala sosial yang tunduk pada hukum alam dan tidak berubah-ubah.

Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa sosiologi mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam  gejala-gejala sosial. Misalnya, antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dan moral, hukum dan ekonomi, serta masyara-  kat dan politik.

žAuguste Comte, filsuf Prancis, melihat perubahan-perubahan dalam masyarakat tidak hanya positif, tetapi juga negatif, misalnya konflik dalam masyarakat

ASAL USUL ISTILAH SOSIOLOGI

Istilah sosiologi berasal dari bahasa Latin dan Yunani.

Asal katanya adalah socius dan logos.

Socius (bahasa Latin) berarti kawan tetapi dalam arti luas masyarakat.

Logos (bahasa Yunani) berarti kata atau berbicara

Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu  yang mempelajari tentang masyarakat.

žOBYEK SOSIOLOGI : MASYARAKAT

Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian, sosiologi memfokuskan studinya pada hal-hal berikut.

  1. hubungan timbal balik antara manusia satu dan manusia lainnya;
  2. hubungan antara individu dan kelompok;
  3. hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya; dan
  4. proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat.

Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan

  1. Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi tidak spekulatif dan hanya menggunakan akal sehat.
  2. Sosiologi bersifat teoretis. Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi.
  3. Sosiologi bersifat kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas, dan memperhalus teori-teori lama.
  4. Sosiologi bersifat nonetis. Sosiologi tidak mencari baik buruk suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis. Itulah sebabnya para sosiolog tidak bertugas untuk mengomentari dan menilai baik buruknya tingkah    laku sosial suatu masyarakat.

A. FUNGSI SOSIOLOGI DALAM PERENCANAAN SOSIAL

Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk mempersiapkan masa depan individu di masyarakat

Tujuan: mengatasi kemungkinan munculnya masalah-masalah saat terjadinya perubahan

Perencanaan sosial bersifat antisipatif, maksudnya: bersifat mencegah, mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.

Syarat Perencanaan sosial yang efektif:

1.Adanya unsur modern dalam masyarakat yang mencakup suatu sistem ekonomi

2.Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisis yang baik

3.Adanya sikap baik terhadap usaha-usaha perencana-an sosial

4.Adanya pimpinan ekonomis dan politik yang progresif

(Ogburn dan Nimkoff)

Fungsi Sosiologi dalam Perencanaan Sosial:

1.Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perubahan yang terjadi di masyarakat

2.Perencanaan disusun atas dasar kenyataan yang faktual

3.Perencanaan sosial digunakan untuk mengantisipasi berbagai masalah yang timbul di masyarakat

4.Perencanaan sosial sebagai alat untuk mengetahui     perkembangan masyarakat, sehingga dapat meng-   himpun kekuatan sosial di masyarakat

5.Sosiologi memahami perkembangan masyarakat , baik desa maupun kota, sehingga proses penyusunan perencanaan sosial dapat dilakukan.

B. FUNGSI SOSIOLOGI DALAM PENELITIAN

Penelitian: suatu usaha untuk meningkatkan ilmu

Dalam sosiologi, penelitian berguna untuk memberikan gambaran mengenai kehidupan masyarakat.

Kegiatan penelitian dalam sosiologi, biasanya mengkaji berbagai gejala yang ada di masyarakat.

Dengan penelitian, akan diperoleh suatu rencana penyelesaian masalah sosial yang baik.

Dari data yang dihasilkan dari penelitian sosiologis, pengambil keputusan dapat menyusun rencana penyelesaian  suatu masalah sosial, seperti cara untuk  mencegah kenakalan remaja dan mengatasi masalah pengangguran, maupun meningkatkan rasa solidaritas antarwarga yang semakin memudar.

Fungsi Sosiologi dalam penelitian sosial:

1.Untuk mempertimbangkan berbagai gejala sosial yang timbul dalam kehidupan masyarakat

2.Untuk memahami pola tingkah laku manusia di masyarakat

3.Untuk bersikap hati-hati dan selalu berpikir rasional

4.Untuk dapat melihat perubahan tingkah laku anggota masyarakat

5.Untuk dapat memahami simbol, kode, dan berbagai  istilah yang menjadi obyek penelitian.

Jenis-jenis penelitian dalam sosiologi

1.Penelitian Murni

Memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara teoritis

Kelebihan: dapat dijadikan sebagai dasar kebijakan dalam memecahkan masalah

Kelemahan: penelitian ini membutuhkan waktu yang trelatif lama dan biaya yang banyak

2. Penelitian yang Terpusat Pada Masalah

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari  fenomena sosial, perlu melakukan penelitian untuk     memahami fenomena tersebut.

Penelitian sosial yang dilakukan dapat memberi solusi untuk memecahkan masalah yang ada di masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah   yang timbul dalam perkembangan teori.

3. Penelitian Terapan

Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat

Penelitian ini membutuhkan waktu lama, bersifat praktis, dan dapat digunakan dalam jangka waktu pendek.

C. FUNGSI SOSIOLOGI DALAM PEMBANGUNAN

Pembangunan adalah perubahan yang dilakukan dengan terencana dan terarah.

Proses pembangunan bertujuan untuk meningkatkan  taraf hidup masyarakat, baik secara spiritual maupun material.

Dalam pembangunan, Sosiologi berfungsi untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap  perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembangunan.

Tahap-tahap dalam Pembangunan:

1.Tahap Perencanaan

Untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat, sehingga memerlukan data-data yang relatif lengkap, yang meliputi:

a.Pola interaksi sosial

Interaksi sosial: hubungan timbal balik antara individu dengan individu lain, antara individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok lain.

b.Kelompok sosial

Kelompok sosial: merupakan kesatuan orang-orang yang saling berinteraksi dan memiliki kesadaran dalam satu ikatan.

c.Lembaga sosial

Lembaga sosial: sekumpulan norma yang berfungsi untuk melaksanakan aktivitas masyarakat, dalam rangka memenuhi kebutuhan yang bersifat khusus. Ada 5 lembaga sosial utama dalam masyarakat:

  • Lembaga keluarga
  • Lembaga pendidikan
  • Lembaga ekonomi
  • Lembaga politik
  • Lembaga agama

Fungsi lembaga sosial adalah :

  1. Menjaga keutuhan masyarakat
  2. Menjadi pedoman sistem pengendalian sosial
  3. Menjadi pedoman dalam bertingkah laku untuk menghadapi masalah sosial

d.Stratifikasi sosial

Stratifikasi sosial adalah pembagian kelompok sosial dalam susunan yang bertingkat-tingkat.

kelas sosial 1

2.Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan perlu diadakan pengawasan terhadap kekuatan sosial dan perubahan sosial di masyarakat. Caranya adalah dengan mengadakan penelitian terhadap pola kekuasaan  dan wewenang yang ada di masyarakat dan melakukan pengamatan terhadap perubahan yang terjadi.

3.Tahap Evaluasi

Dalam tahap ini, dilakukan analisis dampak sosial  pembangunan. Keberhasilan pembangunan hanya dapat dinilai melalui evaluasi. Dalam tahap ini juga dapat diidentifikasikan terjadinya kekurangan dan kemunduran. Melalui evaluasi dapat dilakukan perbaikan, penambahan, dan peningkatan ke arah yang lebih baik.

D. FUNGSI SOSIOLOGI DALAM PEMECAHAN MASALAH SOSIAL

Masalah merupakan keadaan yang dianggap sebagai  suatu kesulitan yang perlu diselesaikan. Masalah muncul karena ada kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Masalah sosial yang ada di masyarakat berkaitan dengan nilai-nilai dan lembaga kemasyarakatan. Disebut masalah sosial karena dapat mengganggu       keharmonisan di masyarakat. Oleh karena itu masalah sosial harus ada pemecahan- nya agar tercipta kestabilan dan keharmonisan di masyarakat.

Metode pemecahan masalah sosial ada 3 (tiga):

1.Metode antisipatif: tindakan yang sifatnya mencegah, serta mempersiapkan untuk sesuatu yang mungkin terjadi.

2.Metode Represif: tindakan agar membuat jera pelaku pelanggaran.

3.Metode Restitusif: tindakan yang berupa pemberian   penghargaan/reward kepada seseorang yang menaati hukum.

Beberapa gejala sosial yang dianggap sebagai masalah sosial:

1.Kemiskinan

2.Kesenjangan sosial

3.Masalah kependudukan

4.Disorganisasi keluarga

5.Kenakalan remaja

6.Masalah lingkungan sekitar

žžStruktur sosial adalah Sebuah Tatanan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat.

žDi dalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan (dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu)

žTatanan kehidupan masyarakat merupakan Jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok seperti kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang

ž2 konsep dalam struktur sosial

1.Status Sosial

žStatus adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban.

žStatus Sosial merupakan kedudukan orang di masyarakat

žCara memperoleh :

  • Ascribed status : status yang didapatkan dari keturunan (dimiliki secara otomatis / tanpa usaha)
  • Achieved status : status yang diperoleh dengan usaha atau disengaja
  • Assigned status : status yg diperoleh karena jasa-jasanya (karena pemberian/penghargaan)

2.Peranan (role)

žPeranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki status atau kedudukan

žCiri Struktur Sosial

  1. Struktur Sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada kegiatan.
  2. Struktur Sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
  3. Struktur Sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
  4. Struktur Sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.
  5. Struktur Sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.

žFUNGSI STRUKTUR SOSIAL

  • žSebagai pembatas perilaku individu atau kelompok
  • žSebagai pengawas sosial
  • žSebagai dasar untuk menanamkan disiplin sosial dalam masyarakat
  • žMerupakan karakteristik yang khas dari suatu masyarakat yang membedakan dengan masyarakat lain

žžBentuk Struktur Sosial

menurut Peter M. Blau ada 2 bentuk struktur sosial:

žInterseksi sosial (Intersected ) :Kenggotaan kelompok-kelompok sosial yang saling bersilangan.

žKonsolidasi sosial (Consolidated)

Penguatan atau peneguhan kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan

ž

Dalam masyarakat Plural, masyarakat majemuk dibagi menjadi 3 macam:

  1. žBerdasarkan ciri sosial, yaitu perbedaan pekerjaan, yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan perilaku antarsesama.
  2. žBerdasarkan ciri budaya, yaitu perbedaan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai dan norma yang dianut.
  3. žBerdasarkan ciri fisik, yaitu perbedaan dalam warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk rahang, dan disebut sebagai fenotip kuantitatif.

žDiferensiasi Sosial

žDiferensiasi sosial adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah

žPerbedaan dalam diferensiasi sosial merupakan perbedaan secara horizontal

žDiferensiasi bisa berkembang menjadi stratifikasi apabila perbedaan ras dan kewajiban tersebut dijadikan sebagai ukuran untuk memperoleh hak istimewa

ž1. Diferensiasi berdasar ras

  • žRas adalah ketegori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama (Bruce J. Cohen).
  • žRas adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama (Horton dan Hunt).

žDiferensiasi Ras Menurut A.L. Kroeber

  1. žRas Austroloid mencakup penduduk asli Australia (Aborigin).
  2. žRas Mongoloid mencakup Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
  3. žRas Kaukasoid mencakup Nordic, Alpine, Mediteranian, Indic.
  4. žRas Negroid mencakup African Negroid, Negrito, Melanesian.
  5. žRas Khusus mencakup Bushman, Veddoid, Polynesian, Ainu.

Faktor yang menyebabkan perbedaan ras:

  • žKondisi Geografis dan Iklim, yaitu perbedaan pada bagian organ tubuh di tempat yang berbeda.
  • žFaktor Makanan, yaitu adalah perbedaan jenis makanan yang menimbulkan sosok tubuh yang berbeda.
  • žAmalgamasi, yaitu adalah perbedaan bentuk seseorang, karena perkawinan campur antara orang yang memiliki ras yang berbeda satu sama lain.

ž2. Diferensiasi etnis

žKelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama (W. Kornblum)

žCiri pengenalannya dapat berupa bahasa, agama, wilayah kediaman, kebangsaan, bentuk fisik, atau gabungan dari beberapa ciri tersebut.

ž3. Diferensiasi Agama

žPada prinsipnya manusia adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya.

žAtas dasar itu kita sangat sulit menyatakan bahwa kepercayaan sendiri lebih baik dari kepercayaan yang lain.

žDalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan juga sebaliknya sehingga terjadi interaksi yang dinamis.

ž

žKomponen-komponen Agama

¡Emosi keagamaan

¡System keyakinan

¡Upacara keagamaan

¡Tempat ibadah

¡Umat

žAgama berisi tentang:

  • žSesuatu yang dianggap sakral
  • žSekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral
  • žPenegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual
  • žSekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama

ž4. Diferensiasi Jenis Kelamin

žPada masyarakat tertentu, perbedaan jenis kelamin menentukan tingkatnya.

žGender: perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya.

žAlasan keluarga mementingkan anak laki-laki dari pada anak perempuan:

  • Alasan tenaga kerja
  • Meneruskan keturunan
  • Menjaga anak perempuan lebih sulit dibanding laki-laki

žDiskriminasi Gender

žPerempuan dianggap sebagai warga kelas dua

žAlasan perlakuan tersebut:

Wanita dianggap makhluk lemah (hamil, datang bulan, fisik lebih lemah)

Emosional dan sensitif (mudah iba, menangis)

ž5. Suku Bangsa

žMasyarakat yang tersebar di berbagai pulau akan memiliki perbedaan budaya

žžSuku bangsa adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan budaya dan seringkali memiliki bahasa yang sama.

žMereka percaya memiliki ikatan darah dan nenek moyang yang sama.

žCiri Mendasar Dari Suku Bangsa

žsuku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:
–    Ciri fisik
–    Bahasa daerah
–    Kesenian
–    Adat-istiadat

ž

ž6. Diferensiasi Klan

žKlan diartikan sebagai perbedaan masyarakat berdasarkan garis keturunan yang sama, umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).

  • žPatrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ayah.
  • žMatrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ibu

Contoh kekerabatan patrilineal:ž

žMasyarakat Batak (sebutan Marga)

¡Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin.

¡Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.

¡Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.

žMasyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.

žContoh kekerabatan matrilineal:

žKlen atas dasar garis keturunan ibu, antara lain terdapat pada masyarakat :

¡Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.

¡Masyarakat Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan system matrilineal.

žCiri-ciri Klan:

  • žGenealogis: kesatuan ikatan darah atau keturunan yang sama
  • žReligius magis: ikatan yang tak tampak à dilihat pada kesakralan hubungan kekeluargaan klan.
  • žTradisional: berkaitan dengan adat istiadat

ž

ž7. Diferensiasi Profesi

žDiferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.

žProfesi biasanya berkaitan dengan suatu keterampilan khusus.

žPerbedaan profesi biasanya berpengaruh terhadap perilaku sosialnya.

ž