A. Individu dan kelompok sosial
Sifat manusia: memiliki naluri untuk hidup dengan manusia lain (gregariousness)
2 hasrat pokok dalam hidupnya:
- Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
- Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya
Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain
Sebagai makhluk sosial manusia membentuk kelompok dan berinteraksi di lingkungan sekitarnya
1. Individu
Individu merupakan organisasi yang hidupnya berdiri sendiri secara fisiologis ia bersifat bebas.Individu dapat membentuk
kepribadian yang sesuai dengan lingkungan sekitar.
Unsur kepribadian:
- a.Pengetahuan: penggambaran, apersepsi, pengamatan, dan konsep.
- b.Perasaan: bersifat subyektif
- c.Dorongan naluri: tidak dipengaruhi oleh pengetahuannya.
2. Kelompok sosial
Manusia sebagai makhluk individu berbeda dengan orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial cenderung untuk hidup bersama orang lain.
KELOMPOK SOSIAL: kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki.
B. MASYARAKAT
Individu yang membentuk kelompok selalu berada dalam masyarakat
Masyarakat: socius = kawan
Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang hidup bersama dan saling berinteraksi, dan menjadi satu kesatuan
Syarat-syarat terbentuknya masyarakat:
- Harus ada sekumpulan manusia
- Tinggal di suatu tempat/wilayah yang sama
- Berinteraksi dalam waktu yang lama
- Ada aturan yang mengatur interaksi tersebut untuk mencapai tujuan bersama
Dalam masyarakat, terjalin hubungan antarmanusia sehingga diperlukan adanya suatu norma dan nilai sosial yang mengikat.
Norma sosial
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu.
Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk.
Tingkatan Norma Sosial
- Cara (Usage)
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.
- Kebiasaan (Folkways)
Norma kebiasaan adalah suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar. Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.
- Tata Kelakuan (Mores)
Tata kelakuan merupakan sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi saudara kandung.
4. Adat Istiadat (Custom)
Norma Adat Istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya. Misalnya orang yang melanggar hukum adat akan dibuang dan diasingkan ke daerah lain.
- Norma Hukum (Laws)
Norma Hukum adalah norma yang memiliki sanksi paling tegas dalam masyarakat. Sanksi terhadap pelanggarannya adalah denda, penyitaan, penjara, dan hukuman mati.
Masyarakat kota (patembayan) dan masyarakat desa (paguyuban)
Patembayan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh : ikatan antar pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.
Paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan kekal.
Ciri-ciri: Intim, privat, eksklusif
Lapisan Sosial (stratifikasi sosial)
Di dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan yang mengelompokkan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. Pengelompokan tersebut disebut dengan Lapisan Sosial (stratifikasi sosial).
Proses terjadinya lapisan sosial:
- ¡Terjadi dengan sendirinya
- ¡Sengaja dibentuk dengan tujuan tertentu
Sifat lapisan sosial
1. Sistem lapisan sosial tertutup
Sistem lapisan sosial tertutup tidak memungkinkan setiap anggota masyarakat berpindah lapisan.
- mobilitas sosial rendah
- Status diperoleh melalui keturunan (ascribed status)
- Sistem perkawinan endogami
- contoh: kasta, masyarakat feodal
2. Sistem lapisan sosial terbuka
Sistem lapisan sosial terbuka ini memberikan kesempatan bagi setiap anggota masyarakat untuk berpindah lapisan sosial.
- mobilitas sosial tinggi
- Status diperoleh dari usaha (achieved status)
- Sistem perkawinan eksogami
- Contoh: masyarakat perkotaan / modern
- Sistem Lapisan Masyarakat yang CampuranMerupakan
- Merupakan kombinasi stratifikasi terbuka dan tertutup
- Jika ingin berpindah status harus bergabung dengan kelompok stratifikasi terbuka.
- Contoh: masyarakat monarki di Inggris
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL
- Interaksi seseorang dengan orang lain, misalnya anggota keluarga yang mempelajari nilai dalam kehidupan bermasyarakat di lingkungan hidupnya.
- Interaksi seseorang dengan kelompok, misalnya seseorang yang mendaftarkan diri sebagai calon anggota sebuah organisasi yang sudah melakukan progam kegiatan.
- Interaksi antara kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya, misalnya antar organisasi olahraga mengadakan uji coba dengan latih tanding bersama.
CIRI-CIRI INTERAKSI SOSIAL
- Ada 2 orang atau lebih
- Adanya tujuan bersama
- Adanya kesamaan konsep melalui simbol atau lambang (bahasa)
- Adanya dimensi waktu à dulu, sekarang, dan yang akan datang
SYARAT INTERAKSI SOSIAL
- KONTAK SOSIAL
Kontak berasal dari kata Con atau Cun yang artinya bersama-sama. Tango atau tangere artinya menyentuh.
Kontak sosial adalah hubungan langsung atau bersama-sama. Misalnya berbicara dengan bertatap muka, berbicara melalui telepon.
Sifat kontak sosial ada 2 :
1)Secara primer/langsung: tatap muka (face to face contact), gerak tubuh (body language)
2)Secara sekunder (melalui media atau perantara), ada 2 macam :
- Kontak sekunder langsung (melalui telepon, surat, internet)
- Kontak sekunder tidak langsung (melalui perantara orang ketiga misalnya titip pesan atau kirim salam)
- KOMUNIKASI
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu COMINICARE yang berarti milik bersama, atau COMMUNICATE artinya berhubungan.
Komunikasi berarti proses menyampaikan pesan/gagasan dari satu pihak kepada pihak yang lain sehingga terjadi saling pengertian.
Berikut beberapa syarat proses berlangsungnya komunikasi:
- Pengirim pesan atau komunikator (sender), yaitu pihak yang mengirim atau memberi pesan.
- Penerima pesan atau komunikan (receiver), yaitu pihak yang menerima pesan
- Pesan (message), isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain
- Tanggapan (feedback), tanggapan dari si penerima pesan atas isi pesan.
- Media sebagai alat menyampaikan pesan
Faktor pendorong Interaksi sosial
1. IMITASI
Imitasi: meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut.
2. IDENTIFIKASI
Identifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara disengaja maupun tanpa disengaja.
3. SUGESTI
Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan mayoritas, dan lain sebagainya. Contoh: iklan bisa memberikan pengaruh dan dorongan orang untuk mengikutinya.
4. MOTIVASI
Motivasi adalah pengaruh terhadap perilaku seseorang yang diikuti setelah melalui proses pertimbangan yang matang. Contoh: melihat kakaknya rajin belajar daan berprestasi, seorang siswa berusaha belajar lebih giat
5. SIMPATI
Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain karena sesuatu hal. Misalnya kecantikan/ketampanan, kepandaian, kesopanan, kebijaksanaan. Rasa iba/kasihan juga merupakan bentuk simpati.
Lawan simpati: antipati
6. EMPATI
Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. Orang yang memiliki empati merasakan apa yang dialami orang lain dan dapat melakukan tindakan nyata. Misalnya memberikan sedekah kepada orang yang tidak mampu, menolong warga korban banjir.
Proses interaksi sosial
ASOSIATIF : proses interaksi sosial yang cenderung mempererat persatuan dan meningkatkan solidaritas
DISOSIATIF : proses interaksi sosial yang cenderung merenggangkan persatuan dan melemahkan solidaritas.
1. Proses Asosiatif
A. KERJA SAMA (Cooperation): suatu usaha bersama antarindividu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu
Bentuk-bentuk kerjasama:
- Gotong Royong (kerukunan)
- Kooptasi: proses penerimaan unsur-unsur baru dalam suatu organisasi
- Koalisi: kombinasi dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama, dan masing-masing memiliki struktur tersendiri
- Bargaining: pelaksanaan perjanjian pertukaran barang atau jasa antar dua organisasi atau lebih
- Joint Venture: kerja sama dalam proyek tertentu, misalnya perindustrian, pertambangan, dsb.
B. AKOMODASI
Akomodasi adalah proses untuk mencapai kestabilan akibat konflik, atau usaha meredakan ketegangan agar tercipta keseimbangan.
Bentuk akomodasi:
Bentuk-bentuk akomodasi
a)Koersi: Penyelesaian konflik melalui paksaan/kekerasan.
b)Kompromi: Masing-masing pihak mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian
c)Arbitrasi: Penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang dapat memberikan keputusan mengikat.
d)Mediasi: Penyelesaian konflik melalui pihak ketiga yang bersifat netral. Kedudukannya hanya sebagai penasehat
e)Konsiliasi: Usaha untuk mempertemukan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai kesepakatan, melalui lembaga tertentu
f)Toleransi: Usaha untuk menghargai pendapat orang lain tanpa harus memaksakan kehendak sendiri
g)Ajudikasi: Penyelesaian konflik melalui pengadilan
h)Stalemate: Keadaan di mana pihak-pihak yang bertentangan memiliki kekuatan seimbang dan berhenti pada titik tertentu
Proses akomodasi dapat menghasilkan beberapa hal (Gillin dan Gillin):
- Integrasi masyarakat
- Menekan oposisi
- Koordinasi berbagai kepribadian yang berbeda
- Perubahan pada lembaga kemasyarakatan
- Perubahan dalam kedudukan sosial
- Membuka jalan ke arah asimilasi
C. ASIMILASI
Asimilasi penyatuan unsur-unsur budaya yang berbeda dan saling berinteraksi sehingga melebur dan membentuk budaya baru, sedangkan unsur kebudayaan asli tidak terlihat
Faktor pendorong asilimasi
- Sikap toleransi
- Kesempatan seimbang dalam ekonomi
- Sikap menghargai orang lain dan budayanya
- Sikap terbuka dari golongan penguasa dalam masyarakat
- Persamaan dalam unsur-unsur budaya
- Perkawinan campuran (amalgamasi)
- Adanya musuh bersama dari luar
Faktor penghambat asimilasi
- Adanya rasa takut terhadap kebudayaan yang dihadapi
- Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang lain
- Adanya perasaan kebudayaan yang dimiliki lebih baik daripada kebudayaan kelompok lain
- Masyarakat yang terisolasi dari kelompok lain
- Adanya perbedaan ciri fisik
- Adanya perbedaan kepentingan
D. AKULTURASI
Akulturasi merupakan perpaduan dua unsur kebudayaan atau lebih yang berbeda tanpa menghilangkan ciri kepribadian budaya masing-masing.
contoh: Masjid Menara Kudus yang merupakan perpaduan antara budaya Islam dan Hindu.
2.Proses Disosiatif
- KOMPETISI (Persaingan). Persaingan àdalah perjuangan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang bersifat langka.
- KONTRAVENSI, yaitu usaha untuk menghalangi pihak lain dalam mencapai tujuan à protes, menghasut, intimidasi, teror, ancaman, provokasi
- KONFLIK (Pertentangan): Suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk mencapai tujuannya dengan cara menantang/menjatuhkan pihak lawan.
Penyebab konflik:
- Adanya perbedaan antarindividu
- Adanya perbedaan kebudayaan mengakibatkan perbedaan kepribadian
- Adanya perbedaan kepentingan
- Perubahan sosial yang cepat
“Kadang akibat pemaksaan meski hal yang baik malah menimbulkan banyak masalah dalam kehidupan ini”