A. Pengertian Masalah Sosial

  • Ada dua kata dalam konsep masalah sosial, yaitu masalah dan sosial.
  • Masalah: mengacu pada kondisi, situasi, atau perilaku yang tidak diinginkan, bertentangan, aneh, tidak benar, dan sulit.
  • Masalah muncul apabila terjadi ketidaksesuaian antara harapan (das sollen) dengan kenyataan yang terjadi (das sein).
  • kata sosial mengacu pada masyarakat, hubungan sosial, struktur sosial, dan organisasi sosial
  • Kata sosial membedakan masalah ini dengan masalah ekonomi, politik, fisika, kimia, biologi, dan lain-lain.

Definisi Masalah Sosial

1.Soetomo: masalah sosial merupakan suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar masyarakat.

2.Soerjono Soekanto: masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.

2 elemen penting terkait dengan definisi masalah sosial

1.Elemen Obyektif

Elemen obyektif menyangkut keberadaan suatu kondisi sosial

Kondisi sosial disadari melalui pengalaman hidup kita, media, dan pendidikan: melihat pengemis, membaca berita tentang orang kehilangan pekerjaan, menonton berita tentang perang, kemiskinan, dan perdagangan manusia. Kondisi sosial seperti ini membahayakan masyarakat, karena benar-benar nyata dialami masyarakat.

2.Elemen Subyektif

Menyangkut keyakinan bahwa kondisi sosial tertentu berbahaya bagi masyarakat dan harus diatasi. Kondisi sosial seperti itu antara lain: kejahatan, penyalahgunaan obat, dan polusi.

Kondisi sosial ini oleh sebagian masyarakat tertentu tidak dianggap sebagai masalah sosial, tetapi bagi masyarakat lain. Kondisi tersebut dianggap sebagai kondisi yang mengurangi kualitas hidup mereka.

Berdasarkan kedua elemen tersebut, masalah sosial didefinisikan sebagai: kondisi sosial yang dipandang oleh suatu masyarakat berbahaya bagi anggota masyarakat dan harus segera diatasi.

Dari definisi di atas ada 4 hal yang perlu diperhatikan:

  1. Istilah masalah sosial menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah
  2. Masalah sosial adalah kondisi sulit yang mempengaruhi sebagian besar masyarakat
  3. Definisi masalah sosial mengandung optimisme untuk dapat diubah
  4. Masalah sosial adalah kondisi yang dapat diubah

B. Faktor Penyebab Masalah Sosial

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.

Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.

Menurut Soekanto, ukuran gejala dapat dikatakan sebagai masalah sosial adalah:

  1. Tidak adanya kesesuaian antara nilai sosial dengan tidakan sosial
  2. Sumber dari masalah sosial merupakan akibat dari suatu gejala sosial di masyarakat
  3. Adanya pihak yang menetapkan suatu gejala sosial tergantung dari karakteristik masyarakatnya
  4. Ada masalah sosial yang nyata (manifest social problem) dan yang tersembunyi (latent social problem)
  5. Perhatian masyarakat dalam masalah sosial
  6. Sistem nilai dalam perbaikan masalah sosial

Masalah sosial dapat terjadi di masyarakat apabila:

  1. Terjadi hubungan antarwarga yang menghambat tujuan
  2. Organisasi sosial tidak dapat mengatur hubungan antarwarga yang menghadapi ancaman dari luar

C. Masalah Sosial di Masyarakat

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :

  1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
  2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
  3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
  4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.

1. Kemiskinan

Secara sosiologis, kemiskinan timbul sebagai akibat adanya lembaga kemasyarakatan di bidang ekonomi yang tidak berfungsi dengan baik. Contohnya: di bidang produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.

Kemiskinan: kondisi standar hidup yang rendah

a. Pengukuran tingkat kemiskinan

  • Kemiskinan absolut: mengacu pada kurangnya sumber daya yang diperlukan untuk kesejahteraan, seperti makanan, air, perumahan, sanitasi, pendidikan, dan perawatan kesehatan (kebutuhan dasar tidak dipenuhi)
  • Kemiskinan relatif: mengacu pada kurangnya sumber daya material dan ekonomi dibandingkan dengan beberapa penduduk lainnya.

b. Faktor yang mempengaruhi kemiskinan

1)Faktor Biologis, Psikologis, Kultural

a)Kemalasan

b)Kemampuan intelektual dan pengetahuan rendah

c)Penyakit fisik dan mental

d)Kelemahan fisik/cacat

e)Kurangnya ketrampilan

f)Pemborosan

g)Demoralisasi

Kemiskinan kultural: kemiskinan yang muncul sebagai akibat adanya nilai-nilai atau kebudayaan yang dianut oleh orang-orang miskin, seperti malas, mudah menyerah pada nasib, kurang memiliki etos kerja dan sebagainya.

Ciri dari kemiskinan kultural ini adalah masyarakat enggan mengintegrasikan dirinya dalam lembaga-lembaga utama, sikap apatis, curiga, terdiskriminasi oleh masyarakat luas.

2)Faktor struktural

Kemiskinan struktural merupakan kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karena struktur masyarakat, tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.

Ciri-ciri kemiskinan struktural:

  • Tidak adanya mobilitas sosial vertikal
  • Muncul ketergantungan yang kuat dari pihak yang miskin terhadap kelas sosial ekonomi di atasnya

Contoh kelompok yang miskin secara struktural:

  • Petani yang tidak memiliki tanah
  • Pedagang kaki lima, kaum buruh dan migran
  • Para penghuni pemukiman kumuh

2. Kriminalitas

Kriminalitas merupakan suatu tindakan yang melanggar norma dan peraturan yang berlaku di masyarakat.

Kriminalitas/kejahatan merupakan perilaku yang merugikan orang lain dan melanggar hukum, baik direncanakan ataupun tidak direncanakan. Yang termasuk dalam tindakan kriminal adalah pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, dan perampokan. Tindakan ini biasanya mengakibatkan pihak lain kehilangan harta benda, cacat tubuh, bahkan kehilangan nyawa (masuk kedalam KUHP/ Kitab Undang-undang Hukum Pidana).

Bentuk-bentuk Kejahatan

  1. Kejahatan kerah putih (white collar crime): kejahatan yang mengacu pada kejahatan orang-orang terpandang atau berstatus tinggi. Contoh: korupsi, kolusi.
  2. Kejahatan kerah biru (blue collar crime): kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang golongan rendah. Contoh: mencuri jemuran, sandal di masjid dan sebagainya.
  3. Kejahatan tanpa korban (crime without victim): kejahatan yang tidak mengakibatkan penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contoh: berjudi, mabuk-mabukan, penyalahgunaan narkotika, dan sebagainya.
  4. Kejahatan terorganisir (organized crime): pelaku kejahatan merupakan komplotan yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Contoh: komplotan korupsi, penyediaan jasa pelacur.
  5. Kejahatan korporat (corporate crime): jenis kejahatan yang dilakukan atas nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian. Contoh: suatu perusahaan membuang limbah beracun ke sungai yang mengakibatkan penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit.

Kejahatan kerah putih (white collar crime) merupakan bentuk penyalahgunaan jabatan.

Pada umumnya, skandal kejahatan kerah putih sulit dilacak karena dilakukan pejabat yang punya kuasa untuk memproduksi hukum dan membuat berbagai keputusan vital.

Kejahatan kerah putih terjadi dalam lingkungan tertutup, misalnya perusahaan atau pemerintahan.

Faktor pendorong timbulnya kejahatan

  • Terjadi perubahan sosial, ekonomi, politik, seperti perang dan bertambahnya pengangguran
  • Pemerintah yang korup sehingga mendorong orang pencari kesempatan untuk berbuat kejahatan
  • Masalah kependudukan dan kesulitan ekonomi
  • Pengembangan sikap mental yang keliru, misalnya ambisi yang berlebihan untuk menaikkan status membuat orang melakukan suap
  • Kurangnya model (teladan) dan orang yang dituakan (senior)

Penanggulangan Tindak Kriminal

  1. PREVENTIF: Tindakan pencegahan sebelum terjadi kejahatan. Contoh: imbauan, penyuluhan
  1. REPRESIF: Pengendalian sosial setelah terjadi pelanggaran. Contoh: hukuman penjara atau rehabilitasi bagi pengguna narkoba

3. Kesenjangan Sosial-Ekonomi

Setiap masyarakat selalu ditandai dengan adanya kesenjangan. Kesenjangan artinya tidak seimbang, tidak simetris, atau berbeda. Kesenjangan membawa dampak pada kesenjangan sosio-ekonomi dan stratifikasi sosial. Kesenjangan sosio-ekonomi mencakup kemiskinan dan kesejahteraan. Stratifikasi sosial mencakup kesenjangan politik dan budaya

Faktor penyebab kesenjangan sosial ekonomi:

  1. Menurunnya pendapatan perkapita akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi peningkatan produktivitas
  2. Ketidakmerataan pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan SDM
  3. Rendahnya mobilitas sosial, akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai persaingan dan kewirausahaan.
  4. Adanya pencemaran lingkungan alam

Sikap dan perilaku yang sesuai untuk mengatasi kesenjangan sosial ekonomi:

  1. Hidup sederhana sesuai kebutuhan
  2. Peduli dengan masyarakat yang kurang mampu dengan menciptakan pekerjaan bagi mereka
  3. Meningkatkan pengetahuan untuk menguasai IPTEK
  4. Menghargai kreativitas dan hasil karya orang lain

Upaya mengatasi kesenjangan sosial ekonomi di masyarakat

  1. Memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak
  2. Menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya
  3. Adanya pemerataan pembangunan di daerah-daerah

D. Dampak Masalah Sosial di Masyarakat

  1. Meningkatnya angka kriminalitas
  2. Adanya kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin
  3. Adanya perpecahan kelompok
  4. Munculnya perilaku menyimpang
  5. Meningkatnya pengangguran

E. Pemecahan Masalah Sosial di Masyarakat

Untuk mengatasi masalah sosial perlu perubahan yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dampak perubahan yang positif diharapkan dapat menghasilkan kondisi yang sejahtera

Upaya pemecahan masalah sosial:

  1. Pemecahan masalah berbasis negara

Hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk memecahkan masalah sosial adalah melalui kebijakan sosial

Contoh:

  • Mendirikan sekolah dengan biaya murah, KJP
  • Pengobatan gratis, KJS, BPJS kesehatan
  • Melakukan penertiban kendaraan bermotor

2. Pemecahan Masalah Berbasis Masyarakat

  1. Mengembangkan sistem sosial yang kondusif
  2. Memanfaatkan modal sosial
  3. Memanfaatkan institusi sosial

Bagi negara berkembang, usaha untuk mengatasi masalah sosial adalah dengan pembangunan

Dalam pembangunan harus memiliki tujuan:

1.Dapat memperbaiki kehidupan masyarakat

2.Melindungi warga masyarakat dari tindakan penindasan dan kesengsaraan

3.Dapat memperbaiki kondisi kehidupan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

http://www.yustinasusi.wordpress.com