Tag Archive: diferensiasi sosial


A. Hakikat Keberagaman dan Kesetaraan Sosial
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai pulau dan daerah yang memiliki karakteristik yang berbeda
Adanya perbedaan tersebut membuat bangsa Indonesia memiliki beragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, dan lain-lain.
Keberagaman ini mendorong setiap individu yang berasal dari setiap daerah memiliki tingkah laku dan aktivitas yang berbeda-beda.
Perbedaan inilah yang menyebabkan keberagam- an sosial.

1. Keberagaman Sosial
Faktor pendorong keberagaman:
Faktor bawaan yang dibawa individu sejak lahir
Faktor lingkungan, baik lingkungan alam, lingkung-an keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Faktor waktu yang mengisi kehidupan manusia
Adanya interaksi yang membawa perubahan dan perkembangan manusia.
Keberagaman individu terletak pada perbedaan perse- orangan, sedangkan keberagaman sosial terletak pada keberagaman masyarakat yang satu dengan yang lainnya
Masyarakat Majemuk
Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas kelompok-kelompok, yang tinggal bersama dalam suatu wilayah, tetapi terpisah menurut garis budaya masing-masing.
Kemajemukan suatu masyarakat patut dilihat dari dua variabel yaitu kemajemukan budaya dan kemajemukan sosial.

Kemajemukan budaya ditentukan oleh indikator- indikator genetik-sosial (ras, etnis, suku), budaya (kultur, nilai, kebiasaan), bahasa, agama, kasta, ataupun wilayah.
Kemajemukan sosial ditentukan indikator-indikator seperti kelas, status, lembaga, ataupun power.

2. Kesetaraan Sosial
Kesetaraan menunjukkan adanya tingkatan yang sama, kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau tidak lebih rendah antara satu sama lain.
Kesetaraan manusia bermakna bahwa manusia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki ting- kat atau kedudukan yang sama.
Tingkatan atau kedudukan tersebut bersumber dari adanya pandangan bahwa semua manusia diciptakan dengan kedudukan yang sama yaitu sebagai makhluk mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk lain.

Dalam masyarakat terdapat tiga macam kedudukan, yaitu:
Ascribed status : status yang dimiliki secara otomatis / tanpa usaha, contoh: kasta, kebangsawanan
Achieved status : status yang diperoleh dengan usaha atau disengaja, contoh: pendidikan, dll
Assigned status : status yg diperoleh karena jasa-jasa-nya (karena pemberian/penghargaan), contoh: penghargaan (tanda jasa), gelar pahlawan.

B. Faktor Penyebab Keberagaman Sosial
Indonesia memiliki perbedaan suku bangsa, etnis, agama, bahasa, kesenian, dan kedaerahan yang diang-gap sebagai karakteristik dalam kehidupan sosial.
Keberagaman tersebut dianggap sebagai ciri masyara- kat Indonesia yang bersifat majemuk
Istilah ‘majemuk’ diperkenalkan oleh Furnivall untuk menggambarkan masyarakat Indonesia pada masa Hindia Belanda.

Karakteristik masyarakat majemuk

Pierre L. Van den Berghe mengemukakan karakteristik masyarakat majemuk:

  1. terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain
  2. memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
  3. kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar
  4. secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain
  5. secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi
  6. adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain

Meskipun masyarakat Indonesia bersifat majemuk, namun manusia pada hakekatnya adalah sama dan sederajat.
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tidak terlepas dari faktor penyebabnya.
Faktor penyebab keberagaman sosial, yaitu:
.
a. Faktor Sejarah
Berdasarkan sejarahnya, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Barat
Bangsa Barat yang pernah menjajah Indonesia antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda
Berdasarkan sejarah panjang bangsa Indonesia menjadikan Indonesia memiliki keragaman, baik dari agama, stratifikasi sosial, suku bangsa, budaya, bahasa, dan lain sebagainya.

b. Faktor Geografis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman bentuk muka bumi, baik di daratan mau- pun di dasar laut. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktivitas manusianya.
Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim, topografi, jenis dan kualitas tanah serta kondisi peraian.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Letak geografis ini sangat berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik dan sosial maupun ekonomi dan politik.

Latar Belakang Keanekaragaman Masyarakat Indonesia
1. Kondisi geografis
Perbedaan kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dengan relief beranekaragam dan satu dengan lainnya dihubungkan oleh laut dangkal, serta adanya masyarakat yang terisolasi melahirkan suku bangsa yang memiliki budaya yang beraneka ragam pula.

2. Letak Indonesia di perlintasan Jalur Perdagangan
Indonesia terletak di antara dua samudera dan dua benua. Besarnya pengaruh asing dalam membentuk keaneka- ragaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia yaitu antara lain pengaruh kebudayaan India, Cina, Arab dan Eropa menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam agama di Indonesia
3. Topografi dan Pluralitas Regional
Iklim yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain menimbulkan kondisi alam yang berbeda, sehingga menyebabkan keaneka- ragaman mata pencaharian.

C. Keberagaman dalam dinamika Sosial
Struktur masyarakat Indonesia yang beragam ditandai oleh ciri-ciri yang unik.
Secara horizontal, mereka ditandai oleh adanya kesa- tuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan- perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, perbedaan adat, serta perbedaan kedaerahan.
Sedangkan secara vertikal, struktur masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah
Perbedaan dalam diferensiasi sosial merupakan perbe- daan secara horizontal
Diferensiasi bisa berkembang menjadi stratifikasi apabila perbedaan ras dan kewajiban tersebut dijadikan seba- gai ukuran untuk memperoleh hak istimewa

1. Diferensiasi berdasar ras
Ras adalah ketegori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama (Bruce J. Cohen).
Ras adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama (Horton dan Hunt).
Diferensiasi Ras Menurut A.L. Kroeber
Ras Austroloid mencakup penduduk asli Australia (Aborigin).
Ras Mongoloid mencakup Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
Ras Kaukasoid mencakup Nordic, Alpine, Mediteranian, Indic.
Ras Negroid mencakup African Negroid, Negrito, Melanesian.
Ras Khusus mencakup Bushman, Veddoid, Polynesian, Ainu.

2. Suku Bangsa (Etnik)
Masyarakat yang tersebar di berbagai pulau akan memiliki perbedaan budaya
Suku bangsa adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan budaya dan seringkali memiliki bahasa yang sama.
Mereka percaya memiliki ikatan darah dan nenek moyang yang sama.
Ciri Mendasar Dari Suku Bangsa
suku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:

  • Ciri fisik
  • Bahasa daerah
  • Kesenian
  • Adat-istiadat

3. Diferensiasi Agama
Pada prinsipnya manusia adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya.
Atas dasar itu kita sangat sulit menyatakan bahwa kepercayaan sendiri lebih baik dari kepercayaan yang lain.
Dalam perkembangannya agama mempengaruhi ma- syarakat dan juga sebaliknya sehingga terjadi interaksi yang dinamis.
Komponen-komponen Agama:

  • Emosi keagamaan
  • System keyakinan
  • Upacara keagamaan
  • Tempat ibadah
  • Umat

4. Diferensiasi Jenis Pekerjaan
Diferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.
Profesi biasanya berkaitan dengan suatu keterampilan khusus.
Perbedaan profesi biasanya berpengaruh terhadap perilaku sosialnya.
Contoh: nelayan memiliki kehidupan yang lebih keras dibandingkan masyarakat yang tinggal di pengunungan

5. Diferensiasi Jenis Kelamin
Pada masyarakat tertentu, perbedaan jenis kelamin menentukan tingkatnya.
Gender: perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya.
Alasan keluarga mementingkan anak laki-laki dari pada anak perempuan:

  • Alasan tenaga kerja
  • Meneruskan keturunan terutama pada masyarakat patrilineal
  • Menjaga anak perempuan lebih sulit dibanding laki-laki

Diskriminasi Gender
Perempuan dianggap sebagai warga kelas dua
Alasan perlakuan tersebut:
Wanita dianggap makhluk lemah (hamil, datang bulan, fisik lebih lemah)
Emosional dan sensitif (mudah iba, menangis)

6. Diferensiasi Klan
Klan diartikan sebagai perbedaan masyarakat berdasar- kan garis keturunan yang sama, umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).
Patrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ayah.
Matrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ibu
Bagan kekerabatan

patrilineal

patrilineal

matrilineal

matrilineal
contoh suku bangsa dengan kekerabatan patrilineal
Masyarakat Batak (sebutan Marga)
Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin.
Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.
Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.
Masyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.

contoh suku bangsa dengan kekerabatan matrilineal
Klen atas dasar garis keturunan ibu, antara lain terdapat pada masyarakat :
Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung- kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.
Masyarakat Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan system matrilineal.
Ciri-ciri Klan:
– Genealogis: kesatuan ikatan darah atau keturunan yang sama
– Religius magis: ikatan yang tak tampak  dilihat pada kesakralan hubungan kekeluargaan klan.
– Tradisional: berkaitan dengan adat istiadat

Stratifikasi Sosial (Pelapisan Sosial)
PENGERTIAN
Pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). (Pitirim A. Sorokin)

Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan- lapisan di bawahnya.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL

Adanya sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya.

Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terha- dap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat.
PROSES TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai
berikut:
a. Terjadinya dengan sendirinya/secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.

b. Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama: dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti : pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, ketentaraan.
Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial:

  • Ukuran kekayaan
  • Ukuran kekuasaan dan wewenang
  • Ukuran kehormatan/keturunan
  • Ukuran ilmu pengetahuan

Sifat Stratifikasi Sosial
A. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi di mana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja.

lapisan tertutup
Contoh:
Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana.
Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.
Feodal. Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.

B. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)

Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobili-tas sosial, baik vertikal maupun horisontal.

gambar stratifikasi terbuka
Contoh:
Seorang miskin karena usa-hanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.
Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.
C. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.

lapisan campuran
Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.
D. Interseksi dalam Keberagaman Sosial
menurut Peter M. Blau ada 2 bentuk struktur sosial:
Interseksi sosial (Intersected )
Kenggotaan kelompok-kelompok sosial yang saling bersilangan.
Konsolidasi sosial (Consolidated)
Penguatan atau peneguhan kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan

Saluran Interseksi
a. Saluran ekonomi yang dapat dilakukan melalui perda-gangan dan perindustrian
b. Saluran sosial dapat dilakukan melalui pendidikan dan perkawinan
c. Saluran politik yang dilakukan antarnegara sehingga akan terjadi proses interseksi di antara para pejabat atau utusan dari masing-masing negara

Interseksi sebagai proses sosial di masyarakat memiliki pengaruh bagi kemajemukan masyarakat. Pengaruh tersebut adalah :
Meningkatnya solidaritas dalam kelompok sosial
Adanya pembedaan juga dapat menimbulkan konflik sosial
E. Keberagaman dan Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial
Setiap manusia dilahirkan sama atau setara antara satu dengan lainnya, meskipun dalam masyarakat, terdapat keragaman identitas.
Kesetaraan dan keberagaman yang ada di masyarakat menunjukkan tingkatan yang sama, kedudukan yang sama meskipun dalam masyarakat yang majemuk.
Adanya kesetaraan dan keberagaman sosial di masya- rakat dapat memberikan kekayaan sosial.
1. Keberagaman sebagai Kekayaan Sosial
Keragaman yang terdapat dalam kehidupan sosial manusia melahirkan masyarakat majemuk.
Seperti di Indonesia, adanya masyarakat majemuk dapat dikarenakan kemajemukan etnik atau suku bangsa.
Beragamnya etnik di Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki ragam budaya, tradisi, kepercayaan, dan pranata/lembaga sosial.
Etnik atau suku bangsa menjadi identitas sosial budaya seseorang.
Artinya, identifikasi seseorang dapat dikenali dari bahasa, tradisi, budaya, dan kepercayaan yang bersumber dari etnik di mana ia berasal.
2. Kesetaraan sebagai Kekayaan Sosial
Hubungan antarmanusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya memiliki sifat timbal-balik.
Artinya, individu yang menjadi anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban.
Beberapa hak dan kewajiban telah ditetapkan dalam undang-undang (konstitusi) dan telah menjadi hak dan kewajiban asasi, seperti yang tercantum dalam Pasal 27 ayat 1 UUD 1945. Pada pasal tersebut jelas mengakui adanya kesetaraan dan kesederajatan yang diakui oleh Negara melalui UUD 1945
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan dapat terwujud dalam praktik nyata dengan adanya pranata-pranata sosial. Salah satu contohnya adalah pranata/lembaga politik dan lembaga hukum.
Lembaga politik berfungsi untuk memelihara ketertiban, keamanan, dan melaksanakan kesejahteraan.
Lembaga hukum menjadi kontrol yang adil dalam mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip-prinsip kesetaraan dalam kehidupan nyata.
F. Masalah Keberagaman dan Solusinya dalam Kehidupan Masyarakat

Indonesia yang terdiri dari beberapa daerah dapat memberikan keberagaman, baik dalam kehidupan sosial maupun budaya.
Adanya keberagaman ini juga dapat memicu muncul-nya konflik.
Oleh karena itu, kita harus selalu menghormati dan menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat agar dapat mencegah munculnya konflik.
1. Masalah Keberagaman di Masyarakat
Keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari ada- nya perbedaan suku bangsa, bahasa, status sosial; mata pencaharian dapat berpontensi negatif terhadap mun- culnya masalah. Keberagaman yang ada di masyarakat dapat berpotensi menimbulkan, seperti:
– Segmentasi kelompok.
– Konsesus yang lemah.
– Munculnya konflik.
– Integrasi yang dipaksakan.

2. Solusi untuk Mengatasi Masalah Keberagaman di Masyarakat
Upaya untuk menghindari adanya perpecahan di masyarakat yang diakibatkan adanya keberagaman yaitu melalui pembangunan yang merata di semua lapisan masyarakat.
Pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah semata, namun juga dibutuhkan adanya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara keduanya.
Pembangunan harus diperuntukan bagi semua lapisan masyarakat, sehingga dapat mencapai kesejahteraan bersama.

G. Mengembangkan Sikap Harmonis terhadap Keberagaman Sosial di Masyarakat
Perbedaan memang wajar dalam kehidupan sosial di masyarakat. Perbedaan tersebut menjadikan karak- teristik masyarakat menjadi beragam.
Manusia dengan segala perbedaan tersebut berfikir bahwa harus membentengi dan menghindarinya.
Adanya pebedaan tersebut harus kita sikapi dengan baik dan sudah seharusnya menjadikan hal tersebut menjadi perubahan yang lebih baik.
Sebagai anggota masyarakat, kamu wajib menjaga keharmonisan dalam lingkungan masyarakat.
Beberapa sikap yang dapat dilakukan untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat, antara lain:

  • Adanya kesadaran mengenai perbedaan sikap, watak, dan sifat.
  • Menghargai berbagai macam karakteristik masyarakat
  • Bersikap ramah dengan orang lain
  • Selalu berfikir positif.

žžStruktur sosial adalah Sebuah Tatanan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat.

žDi dalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan (dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu)

žTatanan kehidupan masyarakat merupakan Jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok seperti kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang

ž2 konsep dalam struktur sosial

1.Status Sosial

žStatus adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban.

žStatus Sosial merupakan kedudukan orang di masyarakat

žCara memperoleh :

  • Ascribed status : status yang didapatkan dari keturunan (dimiliki secara otomatis / tanpa usaha)
  • Achieved status : status yang diperoleh dengan usaha atau disengaja
  • Assigned status : status yg diperoleh karena jasa-jasanya (karena pemberian/penghargaan)

2.Peranan (role)

žPeranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki status atau kedudukan

žCiri Struktur Sosial

  1. Struktur Sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada kegiatan.
  2. Struktur Sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
  3. Struktur Sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
  4. Struktur Sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.
  5. Struktur Sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.

žFUNGSI STRUKTUR SOSIAL

  • žSebagai pembatas perilaku individu atau kelompok
  • žSebagai pengawas sosial
  • žSebagai dasar untuk menanamkan disiplin sosial dalam masyarakat
  • žMerupakan karakteristik yang khas dari suatu masyarakat yang membedakan dengan masyarakat lain

žžBentuk Struktur Sosial

menurut Peter M. Blau ada 2 bentuk struktur sosial:

žInterseksi sosial (Intersected ) :Kenggotaan kelompok-kelompok sosial yang saling bersilangan.

žKonsolidasi sosial (Consolidated)

Penguatan atau peneguhan kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan

ž

Dalam masyarakat Plural, masyarakat majemuk dibagi menjadi 3 macam:

  1. žBerdasarkan ciri sosial, yaitu perbedaan pekerjaan, yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan perilaku antarsesama.
  2. žBerdasarkan ciri budaya, yaitu perbedaan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai dan norma yang dianut.
  3. žBerdasarkan ciri fisik, yaitu perbedaan dalam warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk rahang, dan disebut sebagai fenotip kuantitatif.

žDiferensiasi Sosial

žDiferensiasi sosial adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah

žPerbedaan dalam diferensiasi sosial merupakan perbedaan secara horizontal

žDiferensiasi bisa berkembang menjadi stratifikasi apabila perbedaan ras dan kewajiban tersebut dijadikan sebagai ukuran untuk memperoleh hak istimewa

ž1. Diferensiasi berdasar ras

  • žRas adalah ketegori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama (Bruce J. Cohen).
  • žRas adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama (Horton dan Hunt).

žDiferensiasi Ras Menurut A.L. Kroeber

  1. žRas Austroloid mencakup penduduk asli Australia (Aborigin).
  2. žRas Mongoloid mencakup Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
  3. žRas Kaukasoid mencakup Nordic, Alpine, Mediteranian, Indic.
  4. žRas Negroid mencakup African Negroid, Negrito, Melanesian.
  5. žRas Khusus mencakup Bushman, Veddoid, Polynesian, Ainu.

Faktor yang menyebabkan perbedaan ras:

  • žKondisi Geografis dan Iklim, yaitu perbedaan pada bagian organ tubuh di tempat yang berbeda.
  • žFaktor Makanan, yaitu adalah perbedaan jenis makanan yang menimbulkan sosok tubuh yang berbeda.
  • žAmalgamasi, yaitu adalah perbedaan bentuk seseorang, karena perkawinan campur antara orang yang memiliki ras yang berbeda satu sama lain.

ž2. Diferensiasi etnis

žKelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama (W. Kornblum)

žCiri pengenalannya dapat berupa bahasa, agama, wilayah kediaman, kebangsaan, bentuk fisik, atau gabungan dari beberapa ciri tersebut.

ž3. Diferensiasi Agama

žPada prinsipnya manusia adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya.

žAtas dasar itu kita sangat sulit menyatakan bahwa kepercayaan sendiri lebih baik dari kepercayaan yang lain.

žDalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan juga sebaliknya sehingga terjadi interaksi yang dinamis.

ž

žKomponen-komponen Agama

¡Emosi keagamaan

¡System keyakinan

¡Upacara keagamaan

¡Tempat ibadah

¡Umat

žAgama berisi tentang:

  • žSesuatu yang dianggap sakral
  • žSekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral
  • žPenegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual
  • žSekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama

ž4. Diferensiasi Jenis Kelamin

žPada masyarakat tertentu, perbedaan jenis kelamin menentukan tingkatnya.

žGender: perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya.

žAlasan keluarga mementingkan anak laki-laki dari pada anak perempuan:

  • Alasan tenaga kerja
  • Meneruskan keturunan
  • Menjaga anak perempuan lebih sulit dibanding laki-laki

žDiskriminasi Gender

žPerempuan dianggap sebagai warga kelas dua

žAlasan perlakuan tersebut:

Wanita dianggap makhluk lemah (hamil, datang bulan, fisik lebih lemah)

Emosional dan sensitif (mudah iba, menangis)

ž5. Suku Bangsa

žMasyarakat yang tersebar di berbagai pulau akan memiliki perbedaan budaya

žžSuku bangsa adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan budaya dan seringkali memiliki bahasa yang sama.

žMereka percaya memiliki ikatan darah dan nenek moyang yang sama.

žCiri Mendasar Dari Suku Bangsa

žsuku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:
–    Ciri fisik
–    Bahasa daerah
–    Kesenian
–    Adat-istiadat

ž

ž6. Diferensiasi Klan

žKlan diartikan sebagai perbedaan masyarakat berdasarkan garis keturunan yang sama, umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).

  • žPatrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ayah.
  • žMatrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ibu

Contoh kekerabatan patrilineal:ž

žMasyarakat Batak (sebutan Marga)

¡Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin.

¡Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.

¡Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.

žMasyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.

žContoh kekerabatan matrilineal:

žKlen atas dasar garis keturunan ibu, antara lain terdapat pada masyarakat :

¡Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.

¡Masyarakat Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan system matrilineal.

žCiri-ciri Klan:

  • žGenealogis: kesatuan ikatan darah atau keturunan yang sama
  • žReligius magis: ikatan yang tak tampak à dilihat pada kesakralan hubungan kekeluargaan klan.
  • žTradisional: berkaitan dengan adat istiadat

ž

ž7. Diferensiasi Profesi

žDiferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.

žProfesi biasanya berkaitan dengan suatu keterampilan khusus.

žPerbedaan profesi biasanya berpengaruh terhadap perilaku sosialnya.

ž