Tag Archive: Etnosentrisme


KETIMPANGAN SOSIAL

  1. KONSEP KETIMPANGAN SOSIAL

Menurut Andrinof A. Chaniago

Ketimpangan adalah buah dari pembangunan      yang hanya berfokus pada aspek ekonomi dan   melupakan aspek sosial.

Menurut Budi Winarno

Ketimpangan merupakan akibat dari kegagalan   pembangunan di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikis warga masyarakat.

Menurut Jonathan Haughton & Shahidur R. Khandker

Ketimpangan sosial adalah bentuk-bentuk ketidak-adilan yang terjadi dalam proses pembangunan.

Roichatul Aswidah

Ketimpangan sosial sering dipandang sebagai dampak residual dari proses pertumbuhan ekonomi.

Kesimpulan:

Ketimpangan sosial diartikan sebagai suatu ketidakadilan yang dirasakan oleh masyarakat  dalam status dan kedudukan.

2. FAKTOR PENYEBAB KETIMPANGAN SOSIAL

Ketimpangan sosial dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1.Kondisi Demografis

Demografi : ilmu yang mempelajari tentang      masalah kependudukan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kondisi demografis antara masyarakat satu     dengan yang lain memiliki perbedaan.

Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan:

a.Jumlah penduduk

b.Komposisi Penduduk

c.Persebaran penduduk

2.Kondisi Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan untuk semua orang

Pendidikan: merupakan sosial elevator, yaitu saluran mobilitas sosial vertikal yang efektif.

Pendidikan merupakan kunci pembangunan, terutama pembangunan sumber daya manusia

Ada perbedaan mencolok dalam 2 situasi ini:

üAnak-anak yang berada di daerah terpencil memiliki semangat belajar tinggi meskipun fasilitas kurang

üAnak yang tinggal di kota dengan fasilitas pendidikan yang mencukupi, sebagian besar terpengaruh oleh lingkungan sosial yang kurang baik sehingga semangat belajar kurang

Perbedaan ini menyebabkan ketimpangan sosial

Ketidakadilan tersebut dapat dilihat dari fasilitas, kualitas tenaga kerja, mutu pendidikan, dsb.

3.Kondisi Kesehatan

Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang tidak merata di setiap daerah, jangkauan kesehatan kurang luas, pelayanan kesehatan yang kurang memadai, dsb.

Hal ini menyebabkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan di masyarakat yang satu berbeda dengan masyarakat yang lain, sehingga bisa  mengakibatkan ketimpangan.

4.Kondisi Ekonomi

Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial

Ketimpangan ini timbul karena pembangunan ekonomi yang tidak merata

Ketidakmerataan pembangunan ini disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.

Terlihat dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal

Munculnya ketimpangan yang dilihat dari faktor ekonomi terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan faktor produksi.

Daerah yang memiliki sumber daya dan faktor produksi, terutama yang memiliki barang modal (capital stock) akan memperoleh pendapatan yang  lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang memiliki sedikit sumber daya.

3. MASALAH KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

1.Diskriminasi

Diskriminasi (discrimination), artinya: sikap atau tindakan yang membeda-bedakan

Diskriminasi cenderung memiliki arti negatif, karena hanya menguntungkan satu pihak, namun merugikan pihak lain. Hal ini dikarenakan tindakan tersebut dinilai tidak adil.

Faktor penyebab munculnya diskriminasi:

a)Adanya persaingan yang semakin ketat dalam berbagai kehidupan

b)Adanya tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang lebih lemah

c)Ketidakberdayaan golongan miskin dan intimidasi yang membuat terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.

Bentuk-bentuk diskriminasi:

a.Diskriminasi Ras

Diskriminasi ras: membedakan berdasarkan asal bangsa yang menganggap bahwa ras yang satu lebih hebat daripada ras yang lain.

contoh: Politik Apartheid (di Afrika Selatan): pembedaan berdasarkan warna kulit. Golongan kulit putih menduduki lapisan sosial lebih tinggi daripada kulit hitam. Saat ini politik apartheid sudah dihapuskan. Salah satu pejuang kesetaraan ras di Afrika Selatan adalah Nelson Mandela

b.Diskriminasi Agama

  Diskriminasi agama berarti mendevaluasi seseorang atau kelompok tertentu karena agama mereka, atau memperlakukan orang berbeda karena apa yang mereka percaya atau tidak percaya.

Seseorang dapat mengalami diskriminasi agama, karena mereka adalah :

  1. pengikut agama yang berbeda
  2. pengikut denominasi yang berbeda dalam agama tertentu
  3. keyakinan agama mereka
  4. praktek-praktek keagamaan mereka
  5. aksi-aksi yang terinspirasi dari ajaran agama

c.Diskriminasi Gender

Gender:

  • perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan apabila dilihat dari nilai dan tingkah laku.
  • Perilaku yang diharapkan oleh masyarakat sesuai dengan jenis kelamin tertentu

Hilary M. Lips dalam bukunya yang berjudul Seks And Gender menjelaskan bahwa gender adalah sebagai harapan-harapan budaya terhadap laki-laki dan perempuan

Misalnya: perempuan dikenal dengan lemah lembut, cantik, emosional dan keibuan, sedangkan laki-laki dianggap kuat, perkasa, jantan, rasional

Diskriminasi Gender: pembedaan sikap dan perlakuan terhadap seseorang berdasarkan jenis kelamin. Dulu kaum perempuan dianggap memiliki kedudukan lebih rendah dibanding laki-laki.

Perempuan tidak mendapatkan hak yang sama seperti laki-laki, misalnya pendidikan, mengambil  keputusan, memiliki peran sosial di masyarakat.

Alasan sebagian masyarakat lebih mengutamakan   memiliki anak laki-laki dibandingkan anak perem- puan:

1.Alasan tenaga kerja à laki-laki dianggap lebih kuat dibandingkan wanita.

2.Meneruskan keturunan (warisan dan nama keluarga)

3.Menjaga anak perempuan lebih susah dibandingkan anak laki-laki

  1. Disharmoni Kehidupan Beragama

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk, yang memiliki keragaman suku, agama,   tradisi, norma dan budaya.  Keberagaman tersebut memicu terjadinya disharmonisasi.

Disharmoni dalam kehidupan beragama juga dapat disebabkan oleh 3 faktor: ada faktor internal,faktor eksternal dan faktor relasi

Sekjen Departemen Agama, Bahrul Hayat Ph.D menyatakan bahwa, sebagian besar pemicu disharmonisasi kerukunan umat beragama di Indonesia pasca kemerdekaan disebabkan oleh faktor eksternal agama seperti ketimpangan sosial dan ekonomi.

(http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=83155)

Dari faktor internal, disharmonisasi dipengaruhi oleh sifat fanatisme yang berlebihan, sehingga mengakibatkan memudarnya sikap toleransi di masyarakat.

Seringkali pemahaman agama yang tidak tepat tidak hanya menimbulkan masalah, juga menjadi pemicu disharmonis kerukunan umat beragama. Apalagi pada setiap agama juga terdapat gerakan  liberalisasi dan radikalisasi.

Dari faktor relasi, misalnya tentang penyiaran agama. Karena setiap agama memiliki konsep yang berbeda dalam masalah ini, maka perlu diatur bagaimana lalu lintasnya, agar tercipta hubungan  yang harmoni.

Kehidupan umat beragama yang harmonis dapat dicapai apabila masing-masing memiliki misi dan tujuan yang sama, antara lain menjaga keamanan  dan ketertiban.

3.Etnosentrisme

Etnosentrisme adalah sikap menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan menggunakan tolok ukur kebudayaan sendiri.

Etnosentrisme dapat diartikan pula sebagai sikap  yang menganggap cara hidup suku bangsanya           merupakan cara hidup yang paling baik.
Ketika suku bangsa yang satu menganggap suku    bangsa yang lain lebih rendah maka sikapdemikian akan menimbulkan konflik.

Konflik tersebut, misalnya kasus SARA, yaitu pertentangan yang didasari oleh suku, agama, ras, dan antargolongan.

Etnosentrisme dapat menghambat hubungan antar-kebudayaan, sehingga menghambat proses asimilasi dan integrasi.

  • Apa kaitan etnosentrisme dengan primordialisme?
  • Apa perbedaan etnosentrisme dan xenosentrisme?
  • Apakah xenosentrisme menyebabkan ketimpangan  sosial?

Salah satu bukti adanya sikap etnosentrisme adalah hampir setiap individu merasa bahwa  yang paling baik dan lebih tinggi dibanding  dengan kebudayaan lainnya, misalnya:
a.   Bangsa Amerika bangga akan kekayaan materinya
b.   Bangsa Mesir bangga akan peninggalan kepurbakalaan yang bernilai tinggi
c.   Bangsa Prancis bangga akan bahasanya
d.   Bangsa Italia bangga akan musiknya.Dampak negatif dari sikap etnosentrisme antara lain:

a.Mengurangi keobjektifan ilmu pengetahuan

b.Menghambat pertukaran budaya

c.Menghambat proses asimilasi kelompok yang berbeda

d.Memacu timbulnya konflik sosial.

Dampak positif dari etnosentrisme yaitu:

  1. dapat mempertinggi semangat patriotisme,
  2. menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan, serta
  3. mempertinggi rasa cinta pada bangsa sendiri.

4. DAMPAK KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

Ketimpangan sosial dapat memiliki dampak positif maupun negatif.

Dampak positif:

1.Mendorong wilayah lain yang kurang maju untuk dapat bersaing

2.Meningkatkan pertumbuhan untuk kesejahteraan rakyat.

Dampak negatif ketimpangan sosial:

1.Menimbulkan kecemburuan sosial

2.Adaanya pembatasan hubungan sosial karena  kedudukan seseorang dalam masyarakat

3.Melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas

4.Adanya ketidakadilan dalam masyarakat.

5, UPAYA MENGATASI KETIMPANGAN SOSIAL DI MASYARAKAT

1.Peningkatan Kualitas Penduduk

a.Memperbaiki kualitas pendidikan

b.Meningkatkan fasilitas kesehatan, baik tenaga medis medis maupun peningkatan pelayanan kesehatan

c.Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat, misalnya dengan memberikan penyuluha atau pengarahan pada masyarakat

2.Mobilitas Geografis

  • Mobilitas geografis adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
  • Pemerintah mengadakan program tersebut dengan tujuan: mengendalikan jumlah penduduk di suatu daerah.
  • Adanya pemerataan penduduk juga harus diikuti dengan pembangunan.

3.Menciptakan peluang kerja

  • Indonesia merupakan negara berkembang    dengan memiliki kepadatan penduduk yang  tinggi.
  • Jumlah penduduk yang besar tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan akan menimbul- kan pengangguran.
  • Untuk itu pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan peluang kerja bagi mereka.

“Integrasi sosial sebagai solidaritas yang tinggi dan identifikasi mutual”[Majelis Umum PBB]

1. Integrasi Sosialf1c76-socialmedaprojectmanagement1

Pengertian Integrasi Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrasi adalah pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi seperti satu. Dengan demikian, integrasi merujuk pada masuk, menyesuaikan, atau meleburnya dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi seperti satu. Dari uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebisaaan, sistem nilai, dan norma.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai berikut.

  1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
  2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
  3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor-faktor berikut.

  1. Homogenitas kelompok: dalam kelompok atau masyarakat yang tingkat kemajemukan anggotanya relatif rendah, integrasi sosial akan mudah tercapai.Sebaliknya, dalam kelompok atau masyarakat majemuk, integrasi sosial akan sulit tercapai dan memakan waktu yang lama.
  2. Besar kecilnya kelompok: pada umumnya dalam kelompok yang kecil, tingkat kemajemukan anggotanya relatif rendah, sehingga integrasi sosialnya akan mudah tercapai.
  3. Mobilitas geografis: semakin sering anggota masyarakat datang dan pergi, semakin sulit proses integrasi terjadi, karena setiap anggota kelompok baru harus menyesuaikan diri dengan masyarakat yang dituju.
  4. Efektivitas komunikasi: semakin efektif komunikasi berlangsung, semakin cepat pula integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

BENTUK-BENTUK INTEGRASI

  1. Integrasi Normatif

Integrasi normative dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.

  1. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.

  1. Integrasi koersif

Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).

Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut.

Asimilasi

Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau terkadang bersifat emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi)

Akulturasi

Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun umumnya akulturasi berlangsung tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Kebudayaan asing akan relative mudah diterima apabila memenuhi syarat-syarat berikut ini.

  1. Tidak ada hambatan geografis, seperti daerah yang sulit dijangkau
  2. Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar bila dibandingkan dengan kebudayaan yang lama.
  3. Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan lama
  4. Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan tertentu
  5. Kebudayaan itu bersifat kebendaan

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Dalam proses asimilasi, integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor

  1. Toleransi terhadap perbedaan
  2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
  3. Sikap saling menghargai orang lain
  4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
  5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
  6. Perkawinan campuran (amalgamation)
  7. Adanya musuh bersama dari luar

2. Reintegrasi Sosial

Reintegrasi merupakan suatu proses sosial dalam menyatukan kembali pihak-pihak yang berkonflik untuk berdamai atau bersatu kembali seperti kondisi sebelum terjadi konflik.

Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono Soekanto disebut sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya kondisi ini adalah situasi dimana ada ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam sistem masyarakat tidak berfungsi dengan baik.

Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian, akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.

Dalam kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi dimana lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada didalam keadaan yang selaras, serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi.

Dalam pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang mengalami perubahan.

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan waktu yang lama.

›KONFLIK SOSIAL

›KONFLIK SOSIAL

›Pengaruh Deferensiasi Sosial Stratifikasi Sosial

›Primordialisme

Primordialisme adalah pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada individu

Asal kata: ›Primus: pertama, ›Ordiri: ikatan

Pengertian secara etimologis: Ikatan-ikatan utama dalam  kehidupan sosial

Penyebab primordialisme:

  • Ada sesuatu yang dianggap istimewa
  • Sikap mempertahankan keutuhan kelompok dari ancaman luar
  • Ada nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan.

››Etnosentrisme

›Etnografi adalah suatu sikap menilai kebudayaan lain dengan tolok ukur budaya sendiri.

›Manfaat etnosentrisme:

  • Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya
  • Mempertinggi semangat patriotisme dan kesetiaan kepada bangsa
  • Memperteguh rasa cinta tanah air dan budaya

›Politik Aliran (Sektarian)

›Sebuah kelompok atau organisasi yang dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal maupun informal.

›Contoh: PKB, dikelilingi oleh ormas2 NU

›Konsolidasi

›Penguatan atau peneguhan keanggotaan kelompok-kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan

›Contoh: di suatu perusahaan sekelompok karyawan yang berasal dari Padang mengadakan arisan

›Interseksi

›Persilangan keanggotaan kelompok-kelompok sosial

›Contoh:

›Budi orang Jawa, Mahmud orang Betawi, Uli orang Batak, sama-sama anggota jamaah suatu masjid

›Para anggota DPR berasal dari berbagai daerah di Indonesia

›

›Pengertian Konflik Sosial

›Asal kata: configere

›Arti secara etimologis: saling memukul

Secara sosiologis:

konflik adalah proses antara 2/lebih orang yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau

membuat tidak berdaya

Faktor penyebab konflik:

  1. perbedaan antarindividu karena perasaan atau pendirian yang berbeda
  2. perbedaan kebudayaan yang menyebabkan perbedaan kepribadian
  3. perbedaan / benturan kepentingan
  4. perubahan sosial yang cepat

›Bentuk konflik:

Menurut Soerjono Soekanto, ada 5 bentuk konflik:

  1. ›Konflik pribadi
  2. ›Konflik rasial
  3. ›Konflik kelas sosial
  4. ›Konflik politik
  5. Konflik internasional

›DAMPAK SEBUAH KONFLIK

Dampak positif konflik:

  1. Memperjelas aspek kehidupan
  2. Penyesuaian kembali
  3. Meningkatkan solidaritas
  4. Mengurangi ketergantungan
  5. Menghidupkan norma lama dan menciptakan norma baru
  6. Sarana mencapai keseimbangan
  7. Kompromi baru

Dampak negatif konflik:

  1. Keretakan hubungan
  2. Kerusakan harta benda dan nyawa
  3. Berubahnya kepribadian
  4. Munculnya dominasi kelompok pemenang

KEKERASAN

Kekerasan diartikan perbuatan yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Kekerasan terjadi ketika individu atau kelompok mengabaikan norma dan nilai dalam mencapai tujuan.

ada 2 jenis kekerasan:

  1. kekerasan langsung (direct violence)
  2. kekerasan tidak langsung (indirect violence)

Lima tahapan dalam kekerasan (N.J. Smelser):

  1. Situasi sosial yang memungkinkan munculnya kerusuhan
  2. Tekanan sosial
  3. Berkembangnya perasaan kebencian
  4. Mobilisasi yang beraksi
  5. Kontrol sosial

Teori tentang kekerasan:

  1. Teori individual: dimulai dari perilaku individual, agresifitas dapat mengarah pada tindak kekerasan
  2. Teori faktor kelompok: identitas kelompok mengalami benturan dengan  identitas kelompok yang lain
  3. Teori dinamika kelompok: adanya deprivasi relatif dalam kelompok dan perubahan tidak mampu diikuti

Tiga syarat konflik tidak berakhir dengan kekerasan:

  1. Setiap kelompok harus menyadari akan adanya situasi konflik di antara mereka
  2. Pengendalian konflik dapat dilakukan apabila kelompok yang berkonflik terorganisir
  3. Setiap kelompok yang berkonflik mematuhi aturan yang telah disepakati

CARA PENGENDALIAN KONFLIK

Konsiliasi

pengendalian konflik seperti ini dilakukan melalui lembaga yang memungkinkan diskusi dan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai. Contoh: pengadilan agama

Mediasi

›Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menujuk pihak ketiga sebagai mediator

›Pihak ketiga berfungsi untuk memberikan nasihat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan pertentangan di antara mereka. Nasihat tersebut tidak bersifat mengikat .›Contoh: dewan PBB

›Arbitrasi

›Abritrasi dilakukan apabila pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di antara mereka

›Contoh: penyelesaian konflik di Vietnam oleh tentara Amerika pada masa 70-an

›Cara menghentikan konflik menurut George Simmel:

  1. Kemenangan salah satu pihak
  2. Kompromi atau perundingan
  3. Rekonsiliasi
  4. Saling memaafkan
  5. Kesepakatan untuk tidak berkonflik

›CARA LAIN UNTUK MENGENDALIKAN KONFLIK

  • ›Memberikan perhatian pada salah satu kelompok. Menyogok atau menyuap
  • ›Menggunakan orang ketiga di luar pihak yang berkonflik. Sama dengan abritrasi
  • ›Menggunakan aturan ketat, bila pihak yang berkonflik mau berlindung pada peraturan/hukum formal

›

›

žžStruktur sosial adalah Sebuah Tatanan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat.

žDi dalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan (dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu)

žTatanan kehidupan masyarakat merupakan Jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok seperti kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang

ž2 konsep dalam struktur sosial

1.Status Sosial

žStatus adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban.

žStatus Sosial merupakan kedudukan orang di masyarakat

žCara memperoleh :

  • Ascribed status : status yang didapatkan dari keturunan (dimiliki secara otomatis / tanpa usaha)
  • Achieved status : status yang diperoleh dengan usaha atau disengaja
  • Assigned status : status yg diperoleh karena jasa-jasanya (karena pemberian/penghargaan)

2.Peranan (role)

žPeranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki status atau kedudukan

žCiri Struktur Sosial

  1. Struktur Sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada kegiatan.
  2. Struktur Sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
  3. Struktur Sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
  4. Struktur Sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.
  5. Struktur Sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.

žFUNGSI STRUKTUR SOSIAL

  • žSebagai pembatas perilaku individu atau kelompok
  • žSebagai pengawas sosial
  • žSebagai dasar untuk menanamkan disiplin sosial dalam masyarakat
  • žMerupakan karakteristik yang khas dari suatu masyarakat yang membedakan dengan masyarakat lain

žžBentuk Struktur Sosial

menurut Peter M. Blau ada 2 bentuk struktur sosial:

žInterseksi sosial (Intersected ) :Kenggotaan kelompok-kelompok sosial yang saling bersilangan.

žKonsolidasi sosial (Consolidated)

Penguatan atau peneguhan kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan

ž

Dalam masyarakat Plural, masyarakat majemuk dibagi menjadi 3 macam:

  1. žBerdasarkan ciri sosial, yaitu perbedaan pekerjaan, yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan perilaku antarsesama.
  2. žBerdasarkan ciri budaya, yaitu perbedaan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai dan norma yang dianut.
  3. žBerdasarkan ciri fisik, yaitu perbedaan dalam warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk rahang, dan disebut sebagai fenotip kuantitatif.

žDiferensiasi Sosial

žDiferensiasi sosial adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah

žPerbedaan dalam diferensiasi sosial merupakan perbedaan secara horizontal

žDiferensiasi bisa berkembang menjadi stratifikasi apabila perbedaan ras dan kewajiban tersebut dijadikan sebagai ukuran untuk memperoleh hak istimewa

ž1. Diferensiasi berdasar ras

  • žRas adalah ketegori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama (Bruce J. Cohen).
  • žRas adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama (Horton dan Hunt).

žDiferensiasi Ras Menurut A.L. Kroeber

  1. žRas Austroloid mencakup penduduk asli Australia (Aborigin).
  2. žRas Mongoloid mencakup Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
  3. žRas Kaukasoid mencakup Nordic, Alpine, Mediteranian, Indic.
  4. žRas Negroid mencakup African Negroid, Negrito, Melanesian.
  5. žRas Khusus mencakup Bushman, Veddoid, Polynesian, Ainu.

Faktor yang menyebabkan perbedaan ras:

  • žKondisi Geografis dan Iklim, yaitu perbedaan pada bagian organ tubuh di tempat yang berbeda.
  • žFaktor Makanan, yaitu adalah perbedaan jenis makanan yang menimbulkan sosok tubuh yang berbeda.
  • žAmalgamasi, yaitu adalah perbedaan bentuk seseorang, karena perkawinan campur antara orang yang memiliki ras yang berbeda satu sama lain.

ž2. Diferensiasi etnis

žKelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama (W. Kornblum)

žCiri pengenalannya dapat berupa bahasa, agama, wilayah kediaman, kebangsaan, bentuk fisik, atau gabungan dari beberapa ciri tersebut.

ž3. Diferensiasi Agama

žPada prinsipnya manusia adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya.

žAtas dasar itu kita sangat sulit menyatakan bahwa kepercayaan sendiri lebih baik dari kepercayaan yang lain.

žDalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan juga sebaliknya sehingga terjadi interaksi yang dinamis.

ž

žKomponen-komponen Agama

¡Emosi keagamaan

¡System keyakinan

¡Upacara keagamaan

¡Tempat ibadah

¡Umat

žAgama berisi tentang:

  • žSesuatu yang dianggap sakral
  • žSekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral
  • žPenegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual
  • žSekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama

ž4. Diferensiasi Jenis Kelamin

žPada masyarakat tertentu, perbedaan jenis kelamin menentukan tingkatnya.

žGender: perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya.

žAlasan keluarga mementingkan anak laki-laki dari pada anak perempuan:

  • Alasan tenaga kerja
  • Meneruskan keturunan
  • Menjaga anak perempuan lebih sulit dibanding laki-laki

žDiskriminasi Gender

žPerempuan dianggap sebagai warga kelas dua

žAlasan perlakuan tersebut:

Wanita dianggap makhluk lemah (hamil, datang bulan, fisik lebih lemah)

Emosional dan sensitif (mudah iba, menangis)

ž5. Suku Bangsa

žMasyarakat yang tersebar di berbagai pulau akan memiliki perbedaan budaya

žžSuku bangsa adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan budaya dan seringkali memiliki bahasa yang sama.

žMereka percaya memiliki ikatan darah dan nenek moyang yang sama.

žCiri Mendasar Dari Suku Bangsa

žsuku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:
–    Ciri fisik
–    Bahasa daerah
–    Kesenian
–    Adat-istiadat

ž

ž6. Diferensiasi Klan

žKlan diartikan sebagai perbedaan masyarakat berdasarkan garis keturunan yang sama, umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).

  • žPatrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ayah.
  • žMatrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ibu

Contoh kekerabatan patrilineal:ž

žMasyarakat Batak (sebutan Marga)

¡Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin.

¡Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.

¡Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.

žMasyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.

žContoh kekerabatan matrilineal:

žKlen atas dasar garis keturunan ibu, antara lain terdapat pada masyarakat :

¡Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.

¡Masyarakat Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan system matrilineal.

žCiri-ciri Klan:

  • žGenealogis: kesatuan ikatan darah atau keturunan yang sama
  • žReligius magis: ikatan yang tak tampak à dilihat pada kesakralan hubungan kekeluargaan klan.
  • žTradisional: berkaitan dengan adat istiadat

ž

ž7. Diferensiasi Profesi

žDiferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.

žProfesi biasanya berkaitan dengan suatu keterampilan khusus.

žPerbedaan profesi biasanya berpengaruh terhadap perilaku sosialnya.

ž