Latest Entries »

“Integrasi sosial sebagai solidaritas yang tinggi dan identifikasi mutual”[Majelis Umum PBB]

1. Integrasi Sosialf1c76-socialmedaprojectmanagement1

Pengertian Integrasi Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrasi adalah pembauran sesuatu yang tertentu hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembauran tersebut mengandung arti masuk ke dalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi seperti satu. Dengan demikian, integrasi merujuk pada masuk, menyesuaikan, atau meleburnya dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi seperti satu. Dari uraian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebisaaan, sistem nilai, dan norma.

Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai berikut.

  1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
  2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
  3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.

Suatu integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor-faktor berikut.

  1. Homogenitas kelompok: dalam kelompok atau masyarakat yang tingkat kemajemukan anggotanya relatif rendah, integrasi sosial akan mudah tercapai.Sebaliknya, dalam kelompok atau masyarakat majemuk, integrasi sosial akan sulit tercapai dan memakan waktu yang lama.
  2. Besar kecilnya kelompok: pada umumnya dalam kelompok yang kecil, tingkat kemajemukan anggotanya relatif rendah, sehingga integrasi sosialnya akan mudah tercapai.
  3. Mobilitas geografis: semakin sering anggota masyarakat datang dan pergi, semakin sulit proses integrasi terjadi, karena setiap anggota kelompok baru harus menyesuaikan diri dengan masyarakat yang dituju.
  4. Efektivitas komunikasi: semakin efektif komunikasi berlangsung, semakin cepat pula integrasi anggota-anggota masyarakat tercapai.

BENTUK-BENTUK INTEGRASI

  1. Integrasi Normatif

Integrasi normative dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukan masyarakat.

  1. Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.

  1. Integrasi koersif

Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).

Proses integrasi dapat dilihat melalui proses-proses berikut.

Asimilasi

Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau terkadang bersifat emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi)

Akulturasi

Menurut Koentjaraningrat, akulturasi adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun umumnya akulturasi berlangsung tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Kebudayaan asing akan relative mudah diterima apabila memenuhi syarat-syarat berikut ini.

  1. Tidak ada hambatan geografis, seperti daerah yang sulit dijangkau
  2. Kebudayaan yang datang memberikan manfaat yang lebih besar bila dibandingkan dengan kebudayaan yang lama.
  3. Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan lama
  4. Adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan tertentu
  5. Kebudayaan itu bersifat kebendaan

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial

Dalam proses asimilasi, integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor

  1. Toleransi terhadap perbedaan
  2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
  3. Sikap saling menghargai orang lain
  4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
  5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
  6. Perkawinan campuran (amalgamation)
  7. Adanya musuh bersama dari luar

2. Reintegrasi Sosial

Reintegrasi merupakan suatu proses sosial dalam menyatukan kembali pihak-pihak yang berkonflik untuk berdamai atau bersatu kembali seperti kondisi sebelum terjadi konflik.

Perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat membuat pudarnya norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat. Kondisi ini oleh Soerjono Soekanto disebut sebagai disorganisasi atau disintegrasi sosial. Awal terjadinya kondisi ini adalah situasi dimana ada ketidakseimbangan atau ketidakserasian unsur dalam masyarakat karena salah satu unsur dalam sistem masyarakat tidak berfungsi dengan baik.

Apabila terjadi disintegrasi sosial, situasi di dalam masyarakat itu lama-kelamaan akan menjadi chaos (kacau). Pada keadaan demikian, akan dijumpai anomie (tanpa aturan), yaitu suatu keadaan di saat masyarakat tidak mempunyai pegangan mengenai apa yang baik dan buruk, dan tidak bisa melihat batasan apa yang benar dan salah.

Dalam kebingungan tersebut, masyarakat berusaha untuk kembali pada tahap integrasi dimana lembaga politik, ekonomi, pemerintahan, agama, dan sosial berada didalam keadaan yang selaras, serasi, dan seimbang. Proses ini disebut dengan reintegrasi.

Dalam pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang mengalami perubahan.

Reintegrasi sosial adalah sebagian upaya untuk membangun kembali kepercayaan, modal sosial, dan kohesi sosial. Proses ini bukanlah proses yang mudah. Proses ini cukup sulit dan memakan waktu yang lama.

Tujuan dan Fungsi Sosialisasi

Tujuan Sosialisasi

Sosialisasi sebagai proses sosial mempunyai tujuan sebagai berikut,
1. Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melangsungkan kehidupan seseorang kelak di tengah-tengah masyarakat.
2. Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien.
3. Membantu pengendalian fungsi organik yang dipelajari melalui latihan mawas diri.
4. Membiasakan individu dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.
5. Untuk mengetahui lingkungan alam sekitar.
6. Untuk mengetahui lingkungan sosial, tempat individu bertempat tinggal termasuk lingkungan sosial yang baru.
7. Untuk mengetahui nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
8. Untuk mengetahui lingkungan sosial budaya suatu masyarakat.

Fungsi Sosialisasi

Proses sosialisasi di lingkungan masyarakat memiliki dua fungsi utama sebagai berikut :
1. Dari sisi individu, sosialisasi berfungsi sebagai sarana pengenalan, pengakuan, dan penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, norma-norma, dan struktur sosial.
2. Dari sisi masyarakat, sosialisasi berfungsi sebagai sarana pelestarian, penyebarluasan, dan pewarisan nilai-nilai serta norma-norma sosial.

›KONFLIK SOSIAL

›KONFLIK SOSIAL

›Pengaruh Deferensiasi Sosial Stratifikasi Sosial

›Primordialisme

Primordialisme adalah pandangan atau paham yang menunjukkan sikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada individu

Asal kata: ›Primus: pertama, ›Ordiri: ikatan

Pengertian secara etimologis: Ikatan-ikatan utama dalam  kehidupan sosial

Penyebab primordialisme:

  • Ada sesuatu yang dianggap istimewa
  • Sikap mempertahankan keutuhan kelompok dari ancaman luar
  • Ada nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan.

››Etnosentrisme

›Etnografi adalah suatu sikap menilai kebudayaan lain dengan tolok ukur budaya sendiri.

›Manfaat etnosentrisme:

  • Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya
  • Mempertinggi semangat patriotisme dan kesetiaan kepada bangsa
  • Memperteguh rasa cinta tanah air dan budaya

›Politik Aliran (Sektarian)

›Sebuah kelompok atau organisasi yang dikelilingi oleh sejumlah organisasi massa (ormas), baik formal maupun informal.

›Contoh: PKB, dikelilingi oleh ormas2 NU

›Konsolidasi

›Penguatan atau peneguhan keanggotaan kelompok-kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan

›Contoh: di suatu perusahaan sekelompok karyawan yang berasal dari Padang mengadakan arisan

›Interseksi

›Persilangan keanggotaan kelompok-kelompok sosial

›Contoh:

›Budi orang Jawa, Mahmud orang Betawi, Uli orang Batak, sama-sama anggota jamaah suatu masjid

›Para anggota DPR berasal dari berbagai daerah di Indonesia

›

›Pengertian Konflik Sosial

›Asal kata: configere

›Arti secara etimologis: saling memukul

Secara sosiologis:

konflik adalah proses antara 2/lebih orang yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau

membuat tidak berdaya

Faktor penyebab konflik:

  1. perbedaan antarindividu karena perasaan atau pendirian yang berbeda
  2. perbedaan kebudayaan yang menyebabkan perbedaan kepribadian
  3. perbedaan / benturan kepentingan
  4. perubahan sosial yang cepat

›Bentuk konflik:

Menurut Soerjono Soekanto, ada 5 bentuk konflik:

  1. ›Konflik pribadi
  2. ›Konflik rasial
  3. ›Konflik kelas sosial
  4. ›Konflik politik
  5. Konflik internasional

›DAMPAK SEBUAH KONFLIK

Dampak positif konflik:

  1. Memperjelas aspek kehidupan
  2. Penyesuaian kembali
  3. Meningkatkan solidaritas
  4. Mengurangi ketergantungan
  5. Menghidupkan norma lama dan menciptakan norma baru
  6. Sarana mencapai keseimbangan
  7. Kompromi baru

Dampak negatif konflik:

  1. Keretakan hubungan
  2. Kerusakan harta benda dan nyawa
  3. Berubahnya kepribadian
  4. Munculnya dominasi kelompok pemenang

KEKERASAN

Kekerasan diartikan perbuatan yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Kekerasan terjadi ketika individu atau kelompok mengabaikan norma dan nilai dalam mencapai tujuan.

ada 2 jenis kekerasan:

  1. kekerasan langsung (direct violence)
  2. kekerasan tidak langsung (indirect violence)

Lima tahapan dalam kekerasan (N.J. Smelser):

  1. Situasi sosial yang memungkinkan munculnya kerusuhan
  2. Tekanan sosial
  3. Berkembangnya perasaan kebencian
  4. Mobilisasi yang beraksi
  5. Kontrol sosial

Teori tentang kekerasan:

  1. Teori individual: dimulai dari perilaku individual, agresifitas dapat mengarah pada tindak kekerasan
  2. Teori faktor kelompok: identitas kelompok mengalami benturan dengan  identitas kelompok yang lain
  3. Teori dinamika kelompok: adanya deprivasi relatif dalam kelompok dan perubahan tidak mampu diikuti

Tiga syarat konflik tidak berakhir dengan kekerasan:

  1. Setiap kelompok harus menyadari akan adanya situasi konflik di antara mereka
  2. Pengendalian konflik dapat dilakukan apabila kelompok yang berkonflik terorganisir
  3. Setiap kelompok yang berkonflik mematuhi aturan yang telah disepakati

CARA PENGENDALIAN KONFLIK

Konsiliasi

pengendalian konflik seperti ini dilakukan melalui lembaga yang memungkinkan diskusi dan keputusan yang adil di antara pihak yang bertikai. Contoh: pengadilan agama

Mediasi

›Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menujuk pihak ketiga sebagai mediator

›Pihak ketiga berfungsi untuk memberikan nasihat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan pertentangan di antara mereka. Nasihat tersebut tidak bersifat mengikat .›Contoh: dewan PBB

›Arbitrasi

›Abritrasi dilakukan apabila pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan-keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di antara mereka

›Contoh: penyelesaian konflik di Vietnam oleh tentara Amerika pada masa 70-an

›Cara menghentikan konflik menurut George Simmel:

  1. Kemenangan salah satu pihak
  2. Kompromi atau perundingan
  3. Rekonsiliasi
  4. Saling memaafkan
  5. Kesepakatan untuk tidak berkonflik

›CARA LAIN UNTUK MENGENDALIKAN KONFLIK

  • ›Memberikan perhatian pada salah satu kelompok. Menyogok atau menyuap
  • ›Menggunakan orang ketiga di luar pihak yang berkonflik. Sama dengan abritrasi
  • ›Menggunakan aturan ketat, bila pihak yang berkonflik mau berlindung pada peraturan/hukum formal

›

›

LEMBAGA SOSIAL

„LEMBAGA SOSIAL adalah „Sekumpulan norma yang tersusun secara sistematis yang dibentuk dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia yang bersifat khusus.

„Karakteristik (ciri umum) lembaga Sosial

  1. Merupakan organisasi dari pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya
  2. Memiliki tingkat kekekalan tertentu
  3. Memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu
  4. Memiliki alat dan perlengkapan untuk mencapai tujuan.Memiliki lambang atau simbol sendiri
  5. Memiliki tata tertib dan tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis

„Tipe – tipe lembaga sosial

1. Berdasarkan sudut perkembangannya

a. Crescive institution : lembaga yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat.

Contoh: lembaga perkawinan,  lembaga agama, lembaga hak milik

b. Enacted institution : lembaga yang sengaja yang dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu

Contoh:  pegadaian, lembaga perdagangan, lembaga pendidikan

„

2. Berdasarkan sudut sistem nilai yang diterima masyarakat

a. Basic institution : lembaga yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat

Contoh: keluarga, sekolah, agama, negara

b. Subsidiary institution : lembaga yang kurang penting

Contoh: rekreasi, pegadaian

„

„3. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat

a. Approved/sanctioned institution : lembaga yang diterima masyarakat

Contoh: sekolah, keluarga, perusahaan dagang, pasar

b. Unsactioned institution : lembaga yang ditolak masyarakat, walaupun masyarakat kadang tidak dapat memberantasnya

Contoh: kelompok penjahat, pemeras, mafia, sindikat perdagangan obat terlarang

„

4. Berdasarkan sudut penyebarannya

a. General institution : lembaga yang dikenal oleh semua masyarakat di dunia

Contoh: agama

b. Restricted institution : lembaga yang hanya dikenal oleh sebagian masyarakat di dunia

Contoh: Islam, Kristen, Hindu, Budha

„

„5. Berdasarkan sudut fungsinya

a. Operative institution : lembaga yang berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan

Contoh: lembaga industri

b. Regulative institution : lembaga yang berfungsi mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak dari lembaga itu sendiri

Contoh: lembaga hukum (kejaksaan dan peradilan)

„Fungsi lembaga sosial

„Fungsi lembaga sosial menurut Soerjono Soekanto adalah:

  1. Memberi pedoman bagi para anggotanya bagaimana mereka harus bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi masalah yang muncul dan berkembang di lingkungan masyarakat
  2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
  3. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial

„Fungsi manifes dan laten

„Fungsi manifes/nyata : fungsi yang disadari dan diakui oleh masyarakat

„misalnya: Lembaga keluarga tempat meneruskan keturunan

„Lembaga ekonomi mengatur sistem produksi, distribusi dan konsumsi

„Fungsi laten : fungsi yang tidak disadari atau tidak dikehendaki oleh masyarakat

„Lembaga perkawinan sebagai tempat untuk mendapatkan perlindungan dan kenyamanan

„Lembaga politik sebagai sarana untuk mendapatkan kekuasaaan

„Tujuan Lembaga Sosial

  1. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan
  2. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup
  3. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan
  4. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia
  5. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan rohani atau batin dalam menyatakan rasa keindahan dan kreasi
  6. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib
  7. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan untuk mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara.
  8. Lembaga sosial yang bertujuan mengurus jasmani manusia.

„Perbedaan lembaga dan asosiasi

„Institusi: lembaga, pranata

„Institut: asosiasi, organisasi à wujud konkret dari lembaga sosial (institusi)

Ciri-ciri asosiasi

  • „Memiliki anggota,
  • „tata tertib (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga),
  • „struktur organisasi,
  • „bangunan/lokasi

„5 Lembaga sosial utama

  1. Lembaga Keluarga
  2. Lembaga Ekonomi
  3. Lembaga Politik
  4. Lembaga Pendidikan
  5. Lembaga Agama

1. „Lembaga Keluarga

„Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

„Bentuk keluarga:

  • „Keluarga inti/batih/somah (nuclear family)
  • „Keluarga luas (extended family)
  • „Keluarga poligamus

„Keluarga terbentuk melalui perkawinan yang sah menurut agama, adat dan negara.

„„Pengertian keluarga

„Menurut Horton dan Hunt, keluarga mencakup:

  1. Suatu kelompok yang memiliki nenek moyang yang sama
  2. Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
  3. Pasangan perkawinan yang memiliki anak atau tidak
  4. Pasangan tanpa ikatan perkawinan yang memiliki anak
  5. Satu orang dengan beberapa anak

„

„Keluarga adalah unit sosial yang terkecil dalam masyarakat. Dan juga institusi pertama yang dimasuki seorang manusia ketika dilahirkan.

Tujuan Perkawinan.

  1. Untuk mendapatkan keturunan
  2. Untuk meningkat derajat dan status sosial baik pria maupun wanita
  3. mendekatkan kembali hubungan kerabat yang sudah renggang
  4. Agar harta warisan tidak jatuh ke orang lain.

„„

„Fungsi keluarga

  1. Reproduksi
  2. Sosialisasi
  3. Afeksi
  4. Ekonomi
  5. Pengawasan sosial
  6. Perlindungan/proteksi
  7. Pemberian status à penerus warisan sosial
  8. Pendidikan/edukasi
  9. Pengaturan Seksual

1.Fungsi Reproduksi artinya dalam keluarga anak-anak merupakan wujud dari cinta kasih dan tanggung jawab suami istri meneruskan keturunannya.

2.Fungsi sosialisasi artinya bahwa keluarga berperan dalam membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakatnya. Keluarga sebagai wahana sosialisasi primer harus mampu menerapakan nilai dan norma masyarakat melalui keteladanan orang tua.

„3.Fungsi afeksi artinya di dalam keluarga diperlukan kehangatan rasa kasih sayang dan perhatian antar anggota keluarga yang merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai makluk berpikir dan bermoral (kebutuhan integratif) apabila anak kurang atau tidak mendapatkannya, kemungkinan ia sulit untuk dikendalikan nakal, bahkan dapat terjerumus dalam kejahatan.

4.Fungsi ekonomi artinya bahwa keluarga terutama orang tua mempunyai kewajiban ekonomi seluaruh keluarganya. Ibu sebagai sekretaris suami di dalam keluarga harus mampu mengolah keuangan sehingga kebutuhan dalam rumah tangganya dapat dicukupi.

„5.Fungsi pengawasan sosial artinya bahwa setiap anggota keluarga pada dasarnya saling melakukan control atau pengawasan karena mereka memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga nama baik keluarga.

6.Fungsi proteksi (perlindungan) artinya fungsi perlindungan sangat diperlukan keluarga terutama anak, sehingga anak akan merasa aman hidup di tengah-tengah keluarganya. Ia akan merasa terlindungi dari berbagai ancaman fisik mapun mental yang datang dari dalam keluarga maupun dari luar keluarganya.

„7.Fungsi pemberian status artinya bahwa melalui perkawinan seseorang akan mendapatkan status atau kedudukan yang baru di masyarakat yaitu suami atau istri. Secara otomatis mereka akan diperlakukan sebagai orang yang telah dewasa dan mampu bertanggung jawab kepada diri, keluarga, anak-anak dan masyarakatnya.

„

„„2. Lembaga  Agama

„Menurut William Kornblum,  agama merupakan jawaban logis terhadap permasalahan dari keberadaan manusia yang membuat dunia lebih berarti

„Menurut  Horton dan Hunt, agama adalah sebuah sistem keyakinan dan sarana bagi sekelompok orang untuk menafsirkan juga menanggapi terhadap hal yang mereka rasakan sebagai sesuatu yang supranatural dan kudus (suci)

„Agama berisi tentang:

  1. Sesuatu yang dianggap sakral, melebihi kehidupan duniawi, dan menimbulkan rasa kekaguman dan penghormatan;
  2. Sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral;
  3. Penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktivitas keagamaan
  4. Sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama

Asosiasi agama merupakan kelompok orang yang terorganisasi, yang secara bersama-sama menganut keyakinan dan menjalankan praktik suatu agama.

„

FUNGSI LEMBAGA AGAMA

Menurut Bruce C. Cohen, fungsi agama adalah:

  1. Bantuan terhadap pencarian identitas moral
  2. Memberikan penafsiran-penafsiran untuk membantu memperjelas keadaan lingkungan fisik dan sosial seseorang
  3. Peningkatan kadar keramahan bergaul, kohesi sosial, dan solidaritas kelompok

„3. Lembaga Ekonomi

„Lembaga ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat (Paul Samuelson)

„„Lembaga ekonomi memiliki 3 unsur penting yaitu:

A.Produksi

Produksi berarti pengadaan barang dan jasa.

Faktor-faktor produksinya antara lain:

1.Modal

2.Pemanfaatan sumber daya alam

3.Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia

„B.Distribusi

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

Ada 2 macam proses distribusi:

1.Distribusi langsung

2.Distribusi tidak langsung

C.Konsumsi

„Kegiatan menghabiskan, memakai, menggunakan, atau mengurangi kegunaan suatu barang dan jasa yang dihasilkan oleh manusia.

„Fungsi lembaga ekonomi

1.Produksi barang dan jasa

2.Distribusi barang dan jasa, serta pendistribusian sumber daya ekonomi (tenaga dan peralatan)

3.Konsumsi barang dan jasa

„4. Lembaga Pendidikan

„Pendidikan à suatu proses yang dilakukan oleh masyarakat untuk menyebarkan pengetahuan, nilai, norma, dan ideologi untuk mempersiapkan generasi muda dalam mengambil alih peran generasi tua.

„Ada 2 aspek penting dalam pendidikan:

1.Aspek individual: lembaga pendidikan bertugas untuk mempengaruhi dan menciptakan kondisi yang memungkinkan perkembangan pribadi anak secara optimal

2.Aspek sosial: sekolah bertugas mendidik anak agar kelak dapat mengabdikan dirinya kepada masyarakat

„

„Ruang lingkup pendidikan

1.PENDIDIKAN INFORMAL (dalam keluarga) : tempat pendidikan awal, di mana individu belajar ketrampilan dasar, seperti makan, berjalan, berbicara

2.PENDIDIKAN FORMAL, merupakan pendidikan yang berlangsung setelah keluarga. Pendidikan formal memiliki kurikulum dan jenjang pendidikan.

3.PENDIDIKAN NONFORMAL: pendidikan yang diselenggarakan masyarakat. Pendidikan jenis ini tidak terikat oleh waktu dan usia

„

Fungsi lembaga pendidikan

„Fungsi nyata (manifes)

  1. „Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah
  2. „Mengembangkan bakat perseorangan
  3. „Melestarikan kebudayaan
  4. „Menanamkan ketrampilan bagi partisipasi dalam demokrasi

„„

„Fungsi laten lembaga pendidikan:

  1. „Memperpanjang masa remaja
  2. „Mengurangi pengendalian orang tua
  3. „Mempertahankan sistem kelas sosial
  4. „Tempat bernaungnya perbedaan pendapat

„

5. Lembaga Politik

PENGERTIAN :

„Lembaga politik merupakan suatu badan yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang, berkaitan dengan kehidupan politik, menyangkut tujuan dari keseluruhan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tata tertib kehidupan dalam bermasyarakat.

„Jadi kesimpulannya : lembaga politik merupakan seperangkat norma yang dijadikan kesepakatan bersama yang juga menyangkut dalam bidang politik dan juga mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.

„

„KARAKTERISTIK LEMBAGA POLITIK

  1. Ada komunitas manusia yang secara sosial hidup bersama atas dasar nilai-nilai yang disepakati bersama.
  2. Ada asosiasi atau pemerintahan yang aktif
  3. Asosiasi tersebut melaksanakan fungsi-fungsi untuk kepentingan umum.

„„Oleh karena itu, lembaga politik meliputi eksekutif, legislatif, yudikatif, keamanan dan pertahanan nasional, serta partai politik

„

„Fungsi Lembaga Politik:

  • „Pelembagaan norma melalui Undang-Undang yang disampaikan oleh badan-badan legislatif.
  • „Melaksanakan Undang-Undang yang telah disetujui.
  • „Menyelesaikan konflik yang terjadi di antara para warga masyarakat yang bersangkutan.
  • „Menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan seterusnya.
  • „Mempertahankan kedaulatan suatu negara dari serangan bangsa lain.
  • „Menumbuhkan kesiapan untuk menghadapi berbagai kemungkinan bahaya.
  • „Menjalankan diplomasi untuk berhubungan dengan bangsa lain, dan lain sebagainya.

„

Adapun peran serta fungsi dari lembaga politik adalah sebagai berikut :

  1. Menjaga keamanan dan integritas masyarakat.
  2. Melaksanakan kesejahteraan umum.
  3. Memelihara ketertiban di dalam wilayahnya, berkaitan dengan kehidupan politik.
  4. Sebagai saluran bagi anggota masyarakat untuk melakukan mobilitas sosial ke atas (social climbing).
  5. Sebagai penentu kepemilikan salah satu kriteria dalam stratifikasi sosial, yakni kekuasaan.

„

„PELENGKAP LEMBAGA POLITIK

„Partai politik: Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus.

„Organisasi politik: Organisasi politik adalah organisasi atau kelompok yang berkepentingan atau terlibat dalam proses politik.

„

„

„

Pengertian

Pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). (Pitirim A. Sorokin)

Perwujudannya adalah adanya lapisan-lapisan di dalam masyarakat, ada lapisan yang tinggi dan ada lapisan-lapisan di bawahnya.

SEBAB-SEBAB TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL

Adanya sesuatu yang dihargai, bisa berupa kepandaian, kekayaan, kekuasaan, profesi, keaslian keanggotaan masyarakat dan sebagainya.

Selama manusia membeda-bedakan penghargaan terhadap sesuatu yang dimiliki tersebut, pasti akan menimbulkan lapisan-lapisan dalam masyarakat.

—Semakin banyak kepemilikan, kecakapan masyarakat/seseorang terhadap sesuatu yang dihargai, semakin tinggi kedudukan atau lapisannya. Sebaliknya bagi mereka yang hanya mempunyai sedikit atau bahkan tidak memiliki sama sekali, maka mereka mempunyai kedudukan dan lapisan yang rendah.

PROSES TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL

Stratifikasi sosial terjadi melalui proses sebagai berikut:

  • Terjadinya dengan sendirinya/secara otomatis, karena faktor-faktor yang dibawa individu sejak lahir. Misalnya, kepandaian, usia, jenis kelamin, keturunan, sifat keaslian keanggotaan seseorang dalam masyarakat.
  • Terjadi dengan sengaja untuk tujuan bersama è dilakukan dalam pembagian kekuasaan dan wewenang yang resmi dalam organisasi-organisasi formal, seperti : pemerintahan, partai politik, perusahaan, perkumpulan, ketentaraan.

Faktor pendorong stratifikasi sosial (Wila Huky)

  • Perbedaan ras dan budaya
  • Pembagian tugas yang terspesialisasi
  • kelangkaan


Dasar-dasar pembentukan pelapisan sosial

  • Ukuran kekayaan
  • Ukuran kekuasaan dan wewenang
  • Ukuran kehormatan/keturunan
  • Ukuran ilmu pengetahuan

Status (kedudukan) : posisi atau kedudukan seseorang di masyarakat

Cara memperoleh status:

  • Ascribed status : status yang dimiliki secara otomatis / tanpa usaha
  • Achieved status : status yang diperoleh dengan usaha atau disengaja
  • Assigned status : status yg diperoleh karena jasa-jasanya (karena pemberian/penghargaan)

Konflik status

  • Konflik status individual: konflik yang dirasakan oleh seseorang dalam batinnya sendiri karena ia memiliki lebih dari satu status dan saling bertentangan
  • Konflik status antarindividu: konflik yang dialami oleh satu individu dengan individu yang lain karena perbedaan status
  • Konflik status antarkelompok: konflik yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok lain yang berbeda status

Peranan (Role)

Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki status atau kedudukan

Konflik Peranan: konflik yang dialami seorang individu yang harus memilih melaksanakan salah satu peranan dari status sosialnya dalam keadaan tertekan

Sifat Stratifikasi Sosial

  1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)

—Stratifikasi ini adalah stratifikasi di mana anggota dari setiap strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja.

Contoh:

—Sistem kasta.
Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di lapisan Brahmana.

—Rasialis.
Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.

—Feodal.
Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi juragan/majikan.

2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik vertikal maupun horisontal.

Contoh:

Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi kaya, atau sebaliknya.

Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan dapat memperoleh pendidikan asal ada niat dan usaha.

3. Stratifikasi Sosial Campuran

—Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan terbuka.

—Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta.

Fungsi stratifikasi sosial

  1. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif (misalnya penghasilan, kekayaan, kesehatan, wewenang);
  2. Menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan dan penghargaan;
  3. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat berdasar kualitas pribadi, milik, wewenang, kekuasaan;
  4. Penentuan lambang-lambang kedudukan (tingkah laku, perumahan, cara berpakaian);
  5. Penentuan mudah dan sukarnya bertukar kedudukan
  6. Alat solidaritas antarindividu atau kelompok

 wujud stratifikasi sosial

Kriteria Ekonomi

Terbagi ke dalam kelas-kelas sosial:

1.Kelas atas

2.Kelas menengah

3.Kelas bawah

Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:
– Golongan sangat kaya;
– Golongan kaya dan;
– Golongan miskin.

—Golongan pertama:

merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.

—Golongan kedua:

merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya.

—Golongan ketiga:

merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa.

—

Kriteria Sosial : pengelompokan masyarakat menurut status

Contohnya :

  • Kebangsawanan/ masyarakat feodal
  • Sistem kasta

Kriteria Politik

—Politik berkaitan dengan kekuasaan dan wewenang

—Makin besar kekuasaan dan wewenang seseorang, semakin tinggi kedudukannya dalam masyarakat

—Dalam kekuasaan, ada yang menguasai dan yang dikuasai

—

—Robert MacIver menunjukkan ada 3 macam tipe kekuasaan

1.Tipe kasta

2.Tipe oligarkhis

3.Tipe demokratis

—

  1. Tipe kasta

Tipe kekuasaan yang stratifikasi sosialnya ditentukan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku

Tidak ada seorangpun yang dapat berpindah lapisan

Contoh:

Kerajaan

Kasta di India à berkaitan dengan kekuasaan

  1. Tipe Oligarkhis

Tipe kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas, tetapi pengaturan kekuasaan ditentukan oleh kebudayaan masyarakatnya

Contoh :

Kerajaan monarkhi Inggris

  1. Tipe demokratis

—Tipe kekuasaan yang memberikan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat untuk menempati lapisan tertinggi

—Mereka yang berprestasi mampu menempati kedudukan tersebut, tetapi jika gagal bisa jatuh ke kedudukan lebih rendah

—Yang menempati kedudukan tertinggi bukan individu, tetapi kelompok

—Contoh:

—Pemerintahan Negara Indonesia

—Pemerintahan di AS

—

Stratifikasi yang pernah ada di Indonesia

Stratifikasi di bidang pertanian

Ada 2 bentuk stratifikasi di bidang pertanian:

1.Berdasarkan kepemilikan tanah

1.Lapisan tertinggi : petani yang memiliki tanah pertanian, tanah pekarangan dan rumah

2.Lapisan menengah: petani yang tidak memiliki tanah pertanian, namun memiliki tanah pekarangan untuk rumah

3.Lapisan terendah: petani yang tidak memiliki tanah, baik tanah pertanian maupun pekarangan untuk rumah (ngindung/indung tlosor)

  1. Berdasarkan kriteria ekonomi

1.Kaum elit desa yang memiliki cadangan pangan dan pengembangan usaha

2.Petani yang hanya memiliki cadangan pangan saja

3.Petani yang tidak memiliki cadangan pangan dan cadangan usaha

Stratifikasi masyarakat feodal

ciri-cirinya:

  1. Raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan
  2. Terdapat 2 lapisan utama, kaum feodal (raja dan bangsawan) dan rakyat
  3. Ada ketergantungan patrimonialistik
  4. Ada pola hubungan yang diskriminatif
  5. Golongan bawah cenderung memiliki stratifikasi tertutup

Contoh:

  1. Masyarakat Feodal Jawa
  2. Masyarakat feodal Aceh
  3. Masyarakat feodal Bugis

Stratifikasi sosial zaman Belanda

Belanda mengadakan Stratifikasi berdasarkan Ras

Tujuannya: untuk memecah belah bangsa Indonesia

Stratifikasi sosial zaman Jepang

Jepang menempatkan golongan Bumiputera di kelas kedua

Tujuannya: untuk mengambil hati bangsa Indonesia, agar membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya

Stratifikasi Sosial Pada Zaman Industri Modern: Berdasarkan kriteria ekonomi

Konsekuensi stratifikasi sosial

a. Pakaian

Cara berpakaian tiap kelompok masyarakat dipengaruhi oleh kelas-kelas sosialnya.

b. Rumah dan Perabot

Masyarakat kelas atas umumnya membangun rumah bertipe besar dan mewah dan tinggal di kawasan tertentu. Kelas menengah membangun rumah bertipe sedang di pinggiran kota, sedangkan kelas bawah memiliki rumah kecil dan sederhana. Jenis kendaraan dan perabot rumah tangga juga menunjukkan kelas sosial mereka

c. Bahasa dan Gaya Bicara

Kelompok masyarakat kelas atas sering menyelipkan kata atau istilah asing saat berbicara, tutur kata cenderung sopan, sebaliknya kelas bawah umumnya tidak terlalu memperhatikan etika.

d. Makanan

Selera dan jenis makanan dapat menjadi tanda status sosial seseorang.

e. Gelar, Pangkat, Kedudukan

Penulisan nama gelar, pangkat atau kedudukan seseorang menunjukkan status sosialnya

Misalnya Brigjen (pangkat tentara), SH, M.Si., DR. (gelar akademik), Raden (gelar bangsawan), Direktur, Rektor (jabatan)

f. Hobi dan Kegemaran

Pada saat liburan, masyarakat kelas atas umumnya berlibur ke luar negeri. Kelas menengah biasanya berlibur ke tempat wisata di dalam negeri seperti Bali, Lombok, atau Bunaken. Masyarakat kelas bawah umumnya berekreasi tidak jauh dari lingkungan tempat tinggalnya.

Dalam olah raga, masyarakat kelas atas memilih golf atau tenis, sedangkan kelas bawah olahraga bola kaki.

Di bidang musik, kelas atas menyukai musik klasik, kelas menengah menyukai jenis musik jazz atau pop, sedangkan kelas bawah lebih menyukai musik tradisional atau dangdut.

Kesetaraan

Kesenjangan terjadi karena ada ketidaksetaraan antara manusia

Menjadi setara bukan berarti orang harus sama. Misalnya kesetaraan gender, tidak berati laki-laki dan perempuan menjadi sama. Melalui kesetaraan tidak ada jenis kelamin yang diuntungkan atas jenis kelamin yang lain.

5 kategori kesetaraan

  1. Kesetaraan hukum: pengakuan bahwa semua warga adalah subyek hukum.
  2. Kesetaraan politik: memiliki hak sama dalam berpartisipasi di bidang politik
  3. Kesetaraan sosial: kesetaraan status atau posisi seseorang dalam masyarakat
  4. Kesetaraan ekonomi: pembagian sumber daya dilakukan secara adil
  5. Kesetaraan moral: setiap warga memiliki nilai yang sama

Untuk menghadapi perbedaan – perbedaan yang ada di masyarakat, yang perlu kita lakukan adalah :

  1. Menyikapi perbedaan secara positif
  2. Memiliki sikap akomodatif
  3. Berjiwa demokratis/menghargai HAM
  4. Berkomitmen terhadap kesepakatan
  5. Berempati pada penderitaan orang lain
  6. Peduli pada orang lain
  7. Menjaga kelestarian lingkungan hidup
  8. Menjaga penegakan hukum
  9. Transparansi atau keterbukaan informasi

http://www.yustinasusi.wordpress.com

žžStruktur sosial adalah Sebuah Tatanan Sosial dalam Kehidupan Masyarakat.

žDi dalam tatanan sosial tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan (dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial tertentu)

žTatanan kehidupan masyarakat merupakan Jaringan dari unsur-unsur sosial yang pokok seperti kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan, dan wewenang

ž2 konsep dalam struktur sosial

1.Status Sosial

žStatus adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban.

žStatus Sosial merupakan kedudukan orang di masyarakat

žCara memperoleh :

  • Ascribed status : status yang didapatkan dari keturunan (dimiliki secara otomatis / tanpa usaha)
  • Achieved status : status yang diperoleh dengan usaha atau disengaja
  • Assigned status : status yg diperoleh karena jasa-jasanya (karena pemberian/penghargaan)

2.Peranan (role)

žPeranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki status atau kedudukan

žCiri Struktur Sosial

  1. Struktur Sosial mengacu pada hubungan-hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk dasar pada masyarakat dan memberikan batas-batas pada kegiatan.
  2. Struktur Sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu.
  3. Struktur Sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat.
  4. Struktur Sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan.
  5. Struktur Sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat.

žFUNGSI STRUKTUR SOSIAL

  • žSebagai pembatas perilaku individu atau kelompok
  • žSebagai pengawas sosial
  • žSebagai dasar untuk menanamkan disiplin sosial dalam masyarakat
  • žMerupakan karakteristik yang khas dari suatu masyarakat yang membedakan dengan masyarakat lain

žžBentuk Struktur Sosial

menurut Peter M. Blau ada 2 bentuk struktur sosial:

žInterseksi sosial (Intersected ) :Kenggotaan kelompok-kelompok sosial yang saling bersilangan.

žKonsolidasi sosial (Consolidated)

Penguatan atau peneguhan kelompok sosial melalui tumpang tindih keanggotaan

ž

Dalam masyarakat Plural, masyarakat majemuk dibagi menjadi 3 macam:

  1. žBerdasarkan ciri sosial, yaitu perbedaan pekerjaan, yang menimbulkan perbedaan cara pandang dan perilaku antarsesama.
  2. žBerdasarkan ciri budaya, yaitu perbedaan pandangan hidup suatu masyarakat menyangkut nilai dan norma yang dianut.
  3. žBerdasarkan ciri fisik, yaitu perbedaan dalam warna kulit, bentuk rambut, bentuk mata, bentuk hidung, bentuk rahang, dan disebut sebagai fenotip kuantitatif.

žDiferensiasi Sosial

žDiferensiasi sosial adalah suatu proses perolehan hak dan kewajiban seseorang dalam masyarakat yang berbeda satu sama lain atas dasar-dasar tertentu yang tidak menunjukkan adanya tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah

žPerbedaan dalam diferensiasi sosial merupakan perbedaan secara horizontal

žDiferensiasi bisa berkembang menjadi stratifikasi apabila perbedaan ras dan kewajiban tersebut dijadikan sebagai ukuran untuk memperoleh hak istimewa

ž1. Diferensiasi berdasar ras

  • žRas adalah ketegori individu yang secara turun temurun memiliki ciri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama (Bruce J. Cohen).
  • žRas adalah suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri fisik bawaan yang sama (Horton dan Hunt).

žDiferensiasi Ras Menurut A.L. Kroeber

  1. žRas Austroloid mencakup penduduk asli Australia (Aborigin).
  2. žRas Mongoloid mencakup Asiatic Mongoloid, Malayan Mongoloid, American Mongoloid.
  3. žRas Kaukasoid mencakup Nordic, Alpine, Mediteranian, Indic.
  4. žRas Negroid mencakup African Negroid, Negrito, Melanesian.
  5. žRas Khusus mencakup Bushman, Veddoid, Polynesian, Ainu.

Faktor yang menyebabkan perbedaan ras:

  • žKondisi Geografis dan Iklim, yaitu perbedaan pada bagian organ tubuh di tempat yang berbeda.
  • žFaktor Makanan, yaitu adalah perbedaan jenis makanan yang menimbulkan sosok tubuh yang berbeda.
  • žAmalgamasi, yaitu adalah perbedaan bentuk seseorang, karena perkawinan campur antara orang yang memiliki ras yang berbeda satu sama lain.

ž2. Diferensiasi etnis

žKelompok etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang secara pasti atau dianggap pasti sama (W. Kornblum)

žCiri pengenalannya dapat berupa bahasa, agama, wilayah kediaman, kebangsaan, bentuk fisik, atau gabungan dari beberapa ciri tersebut.

ž3. Diferensiasi Agama

žPada prinsipnya manusia adalah makhluk yang memiliki rasa kagum terhadap sesuatu yang dianggap lebih hebat dari dirinya.

žAtas dasar itu kita sangat sulit menyatakan bahwa kepercayaan sendiri lebih baik dari kepercayaan yang lain.

žDalam perkembangannya agama mempengaruhi masyarakat dan juga sebaliknya sehingga terjadi interaksi yang dinamis.

ž

žKomponen-komponen Agama

¡Emosi keagamaan

¡System keyakinan

¡Upacara keagamaan

¡Tempat ibadah

¡Umat

žAgama berisi tentang:

  • žSesuatu yang dianggap sakral
  • žSekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sakral
  • žPenegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual
  • žSekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama

ž4. Diferensiasi Jenis Kelamin

žPada masyarakat tertentu, perbedaan jenis kelamin menentukan tingkatnya.

žGender: perilaku yang diharapkan masyarakat sesuai dengan jenis kelaminnya.

žAlasan keluarga mementingkan anak laki-laki dari pada anak perempuan:

  • Alasan tenaga kerja
  • Meneruskan keturunan
  • Menjaga anak perempuan lebih sulit dibanding laki-laki

žDiskriminasi Gender

žPerempuan dianggap sebagai warga kelas dua

žAlasan perlakuan tersebut:

Wanita dianggap makhluk lemah (hamil, datang bulan, fisik lebih lemah)

Emosional dan sensitif (mudah iba, menangis)

ž5. Suku Bangsa

žMasyarakat yang tersebar di berbagai pulau akan memiliki perbedaan budaya

žžSuku bangsa adalah kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan budaya dan seringkali memiliki bahasa yang sama.

žMereka percaya memiliki ikatan darah dan nenek moyang yang sama.

žCiri Mendasar Dari Suku Bangsa

žsuku bangsa memiliki kesamaan budaya sebagai berikut:
–    Ciri fisik
–    Bahasa daerah
–    Kesenian
–    Adat-istiadat

ž

ž6. Diferensiasi Klan

žKlan diartikan sebagai perbedaan masyarakat berdasarkan garis keturunan yang sama, umumnya terjadi di masyarakat unilateral baik melalui garis ayah (patrilineal) atau ibu (matrilineal).

  • žPatrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ayah.
  • žMatrilineal adalah klan yang berasal dari garis keturunan ibu

Contoh kekerabatan patrilineal:ž

žMasyarakat Batak (sebutan Marga)

¡Marga Batak Karo : Ginting, Sembiring, Singarimbun, Barus, Tambun, Paranginangin.

¡Marga Batak Toba : Nababan, Simatupang, Siregar.

¡Marga Batak Mandailing : Harahap, Rangkuti, Nasution, Batubara, Daulay.

žMasyarakat Minahasa (klennya disebut Fam) antara lain : Mandagi, Lasut, Tombokan, Pangkarego, Paat, Supit.

žContoh kekerabatan matrilineal:

žKlen atas dasar garis keturunan ibu, antara lain terdapat pada masyarakat :

¡Minangkabau, klennya disebut suku yang merupakan gabungan dari kampung-kampung, nama klennya antara lain : Koto, Piliang, Chaniago, Sikumbang, Melayu, Solo, Dalimo, Kampai dan sebagainya.

¡Masyarakat Flores, yaitu suku Ngada juga menggunakan system matrilineal.

žCiri-ciri Klan:

  • žGenealogis: kesatuan ikatan darah atau keturunan yang sama
  • žReligius magis: ikatan yang tak tampak à dilihat pada kesakralan hubungan kekeluargaan klan.
  • žTradisional: berkaitan dengan adat istiadat

ž

ž7. Diferensiasi Profesi

žDiferensiasi profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan atau profesinya.

žProfesi biasanya berkaitan dengan suatu keterampilan khusus.

žPerbedaan profesi biasanya berpengaruh terhadap perilaku sosialnya.

ž

KELOMPOK SOSIAL

  1. HAKIKAT KELOMPOK SOSIAL

Sifat manusia: memiliki naluri untuk hidup dengan manusia lain (gregariousness)

2 hasrat pokok dalam hidupnya:

  • Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
  • Keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya

Pengertian Kelompok Sosial

Kelompok sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki

Kriteria/Ciri kelompok sosial

Menurut Robert K. Merton, kriteria kelompok sosial adalah:

  1. Memiliki pola interaksi;
  2. Pihak yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok;
  3. Pihak yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompoknya.

Syarat Kelompok Sosial

Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu kumpulan manusia agar dapat disebut sebagai “kelompok sosial”:

  1. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
  2. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya dalam kelompok tersebut.
  3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu sehingga hubungan di antara mereka bertambah erat.
  4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku
  5. Memiliki sistem dan berproses.

MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL

  1. In-Group dan Out-Group (W.G. Sumner)

In-group→apabila individu di dalam suatu kelompok mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok sosialnya.

Faktor simpati dan memiliki perasaan dekat dengan anggota kelompoknya.

Out-group → apabila individu menganggap suatu kelompok menjadi lawan dari in-groupnya.

Sikap antagonisme dan antipati.

In-group dan Out-group menghasilkan sikap ETNOSENTRISME

Etnosentrisme → suatu paham yang menganggap kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan orang lain atau kelompok lain (luar).

Fungsi → untuk mengukur dan menilai cara hidup manusia dan kebudayaan kelompok lain dengan standard ukuran kebudayaan sendiri.

2. Kelompok Primer dan Kelompok Sekunder (Charles H. Cooley)

Primary Group (kelompok primer) → kelompok-kelompok yang ditandai dengan adanya interaksi antaranggota yang terjalin lebih intensif, lebih erat, dan lebih akrab. Hubungan antaranggota dalam kelompok primer pada umumnya “face to face”.

Contoh : keluarga, Rukun tetangga, kelompok belajar.

Secondary Group (kelompok sekunder) → pada kelompok sekunder ini, di antara anggota kelompok, terdapat hubungan tak langsung, formal, dan kurang bersifat kekeluargaan. Mereka tidak saling mengenal antara satu dengan yang lainnya, tidak akrab, dan tidak permanen.

Contoh: partai politik, perhimpunan serikat kerja, organisasi profesi.

3. Paguyuban (Gemeinschaft) dan Patembayan (Gesselschaft) ~ Ferdinand Tonnies

Gemeinschaft → bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal.

Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga.

Gesellschaft → merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran, waktu terbatas, bersifat pamrih ekonomis.

Contoh: ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri.

Ciri-ciri pokok dari Gemeinschaft:

  • Intimate  : hubungan menyeluruh yang mesra.
  • Private  : hubungan yang berisfat pribadi, yaitu khusus untuk beberapa orang saja.
  • Exclusive  : hubungan tersebut hanyalah untuk “kita” saja dan tidak untuk orang lain di luar “kita”.

Ferdinand Thonies membagi Gemeinschaft menjadi 3 bagian:

Gemeinschaft by blood → merupakan ikatan yang didasarkan pada hubungan darah atau keturunan.

Contoh: trah, kerabat, klen

Gemeinschaft of place → terdiri dari orang-orang yang berdekatan tempat tinggalnya sehingga dapat tolong-menolong.

Contoh: RT, RW, Pedukuhan, Pedesaan

Gemeinschaft of mind → terdiri dari orang-orang yang meskipun tidak mempunyai hubungan darah atau pun tempat tinggalnya tidak berdekatan, akan tetapi mereka mempunyai jiwa dan pikiran yang sama, karena adanya ideologi yang sama.

Contoh: kelompok pengajian, kelompok mahzab (Sekte)

4. Membership Group dan Reference Group (Robert K. Merton)

a.Membership Group

Merupakan kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggora kelompok tersebut.

Ada 2 macam membership group:

1)Nominal group member

2)Perihal group member

b.Reference group (kelompok acuan) : suatu kelompok sosial yang menjadi ukuran bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Orang tersebut bukan anggota kelompok yang bersangkutan.

–Menurut Horton dan Hunt, reference group adalah kelompok sosial yang menjadi model atau pedoman bagi penilaian dan tindakan seseorang.

  • ada 2 (dua) tipe reference group

1)Tipe Normatif: Menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang.

2)Tipe Perbandingan: Suatu pegangan bagi individu dalam menilai kepribadiannya.

5. Kelompok Formal dan Kelompok Informal (E. Farris)

Formal group:

kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antaranggotanya.

Pada kelompok resmi: adanya AD/ART, memiliki pembagian kerja, peranan2 dan hierarki2.

Contoh : kelompok resmi (OSIS, Partai Politik).

Informal group:

kelompok-kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu atau pasti.

Terbentuk : karena adanya pertemuan yang berulang kali dan adanya kesamaan kepentingan pengalaman.

Tidak adanya anggaran dasar ataupun rumah tangga, karena bukan kelompok resmi.

6. Kelompok Okupasional dan Kelompok Volunter

a.Kelompok Okupasional: Kelompok yang terdiri atas orang-orang memiliki persamaan pekerjaan. Contoh: IKADIN, PGRI, IWAPI, PBSI

b.Kelompok Volunter: Merupakan kelompok yang anggotanya memiliki kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Terbentuknya kelompok volunter didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut.

1)Kebutuhan sandang, pangan, dan papan

2)Kebutuhan keselamatan jiwa dan raga

3)Kebutuhan mengenai harga diri

4)Kebutuhan mengembangkan potensi diri

5)Kebutuhan akan kasih sayang

Contoh: KIPP, FPI

Klasifikasi Durkheim

Solidaritas Mekanik: individu yang diikat dalam suatu bentuk solidaritas memiliki “kesadaran kolektif” yang sama dan kuat.

Kesadaran kolektif memiliki 3 karakteristik:

  • Mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok
  • Ada di luar warga
  • Bersifat memaksa

Contoh: masyarakat pra-industri dan masyarakat pedesaan.

Solidaritas Organik

Ketika terjadi pembagian kerja maka akan timbul spesialisasi yang pada akhirnya menimbulkan ketergantungan antarindividu.

Hal ini juga menggairahkan individu untuk meningkatkan kemampuannya secara individual sehingga “kesadaran koletif” semakin redup kekuatannya.

Ikatan antarwarga karena kesepakatan yang terjalin di antara berbagai profesi.

Solidaritas ini ada pada masyarakat Industri.

Kelompok-kelompok Sosial yang Tidak Teratur

  1. Kerumunan (crowd) → terjadi karena banyaknya berbagai macam aktivitas manusia yang dapat menimbulkan daya tarik suatu massa yang selanjutnya berkumpul pada suatu tempat tertentu.
  • Contoh: kecelakaan lalu lintas, nonton bioskop.
  • Walaupun mereka berkumpul di suatu tempat secara kebetulan, tetapi kesadaran adanya orang lain membuktikan adanya ikatan sosial.
  • Ciri-ciri kerumunan : berkumpulnya individu-induvidu secara fisik dan bersifat sementara.

Dua Macam Kerumunan :

Kerumunan aktif → kerumunan tidak rasional, luapan emosi, tidak puas, kemarahan dan kejengkelan, kegelisahan dan ketegangan.

Adanya sikap yang merusak.

Kerumunan ekspresif → luapan emosi, ketegangan semata.

Lebih menunjukkan perasaan atau sikap, contoh: menangis, menjerit, bernyanyi.

Jenis-jenis kerumunan menurut Kingsley Davis:

a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial

a)Khalayak penonton atau pendengar yang formal (Formal Audience) → kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan akan tetapi sifatnya pasif. Contoh : penonton-penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah.

b)kelompok ekspresif yang telah direncanakan (planned expressive group) → kerumunan yang pusat perhatiannya tak begitu penting akan tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas serta kepuasaan yang dihasilkannya. Contoh : orang yang berpesta, berdansa.

b. Kerumunan yang bersifat sementara (causal crowds)

a)Kumpulan yang kurang menyenangkan (Inconvenient aggregation) → kehadiran orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang. Contoh : orang-orang yang antre karcis, orang-orang yang menunggu bus.

b)Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik (Panic Crowds) → orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.

c)Kerumunan penonton (spectator crowds) → terjadi karena orang-orang ingin melihat suatu kejadian tertentu.  Kerumunan ini tidak direncanakandan tidak dikendalikan. Misalnya kerumunan orang yang menyaksikan kecelakaan.

c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum

a)Kerumunan yang bertindak emosional (acting mobs) → bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan mempergunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dlm masyarakat. Contoh : kumpulan ini bergerak karena merasa hak-hak mereka diinjak2 atau karena tidak adanya keadilan.

b)Kerumunan yang bersifat immoral (immoral crowds) → bertentangan dengan norma-norma dalam masyarakat. Contoh : mabuk-mabukkan.

2. Publik khalayak umum atau khalayak ramai.

Publik bukan kelompok yang utuh atau merupakan kesatuan.

Interaksi dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui media komunikasi. Contoh : surat kabar.

Setiap individu lebih mengutamakan kepentingan pribadinya.

  • 3 macam publik:

a.Kelompok Vested Interest: Kumpulan dari orang-orang tertentu yang sudah memiliki kedudukan tertentu di dalam masyarakat. Mereka ingin mempertahankan keadaan yang ada.

b.Kelompok New Comer: Kelompok orang yang ingin memperjuangkan kepentingan-kepentingan baru dan ingin merebut suatu kedudukan dalam masyarakat.

c.Kelompok yang Pasif: Kelompok orang-orang yang hanya mempunyai minat saja, namun belum menentukan pendiriannya terhadap suatu persoalan. Dalam publik, kelompok ini merupakan kelompok terbesar. Kelompok vested interest dan kelompok new comer berusaha untuk saling mempengaruhi kelompok ini menggunakan propaganda.

3.Massa

Massa  merupakan kumpulan orang yang mempunyai kehendak atau pandangan yang sama, tetapi tidak berkumpul di suatu tempat, serta mengikuti kejadian dan peristiwa yang penting.

Ciri-ciri:

1)Massa terdiri atas orang-orang yang berasal dari berbagai tingkatan dalam masyarakat.

2)Massa merupakan kelompok yang tidak saling mengenal

3)Anggota massa tidak terdapat interaksi

Leopold von Wise membedakan massa menjadi 2 macam:

a.Massa yang konkret, cirinya:

1)Ada ikatan batin karena ada persamaan kehendah dan pandangan

2)Adanya persamaan norma-norma

3)Memiliki struktur yang jelas

4)Mempunyai potensi yang dinamis, sehingga menimbulkan gerakan massa.

b.Massa yang abstrak

–Massa yang abstrak merupakan kumpulan manusia yang belum diikat kesatuan ke, dan menjadi satu karena adanya dorongan.

–Massa yang abstrak merupakan embrio massa yang konkret.

HUBUNGAN ANTARKELOMPOK DALAM MASYARAKAT

Kriteria hubungan antarkelompok menurut Kinloch:

  1. Kriteria fisiologis: jenis kelamin, usia, ras
  2. Kriteria kebudayaan: kelompok etnik/suku bangsa, agama
  3. Kriteria ekonomi: orag kaya dan orang miskin
  4. Kriteria perilaku: cacat fisik, cacat mental, perilaku menyimpang, geng, dll

Dimensi hubungan antarkelompok sosial

1.Dimensi Sejarah

Dilihat dari dimensi sejarah terdapat beberapa hubungan antarkelompok, melalui stratifikasi etnik, jenis kelamin dan usia

Stratifikasi etnik: terdapat (1) etnosentrisme, (2) persaingan, (3) perbedaan kekuasaan.

Stratifikasi jenis kelamin, terkait dengan pembagian kerja

Stratifikasi usia: terkait dengan kekuasaan, hak istimewa, prestise.

2.Dimensi sikap

Dalam hubungan antarkelompok sering muncul suatu prasangka dan stereotip

Prasangka (prejudice): sikap bermusuhan yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atas dasar kelompok tersebut memiliki ciri yang tidak menyenangkan

Stereotip: citra yang kaku mengenai suatu kelompok ras atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut.

3.Dimensi institusi

Dimensi institusi dapat berupa institusi politik dan ekonomi.

Institusi memperkuat pengendalian sosial, sikap, dan hubungan antarkelompok, dan dapat menghilangkan pola hubungan antarkelompok yang ada.

Misalnya: petugas administrasi tak perlu mengenal dengan baik orang dari instansi mana yang dihadapinya, karena hubungannya bersifat administratif.

4.Dimensi gerakan sosial

Hubungan antarkelompok sosial sering melibatkan gerakan sosial (social movement).

Contoh: gerakan perempuan menentang KDRT, gerakan feminisme, dsb.

Pola hubungan antarkelompok

1.Akulturasi

  • Pertemuan dua unsur budaya yang membaur dan berpadu, tanpa menghilangkan ciri khas budaya masing-masing

2.Dominasi: terjadi bila satu kelompok menguasai kelompok lain.

  • Ada 4 macam kemungkinan proses yang dapat terjadi dalam suatu hubungan antarkelompok: genosida, pengusiran, perbudakan, segregasi.
  • Genosida: sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan (membuat punah) bangsa tersebut.
  • Pengusiran: upaya menyingkirkan suatu suku bangsa oleh bangsa lain.
  • Perbudakan: pengontrolan terhadap suatu bangsa (disebut budak) oleh bangsa lain.
  • Segregasi: merupakan pemisahan atau pengasingan antara satu kumpulan etnik dengan kumpulan etnik yang lain dalam sebuah negara.

3.Asimilasi: adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok.

Syarat asimilasi:

  • terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
  • terjadi pergaulan antarindividu atau kelompok secara intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
  • Kebudayaan masing-masing kelompok tersebut saling berubah dan menyesuaikan diri.

4.Paternalisme: suatu bentuk dominasi kelompok ras pendatang atas kelompok ras pribumi.

5.Integrasi: pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan tersebut.

6.Pluralisme: suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak politik dan hak perdata masyarakat. Namun, pola hubungan ini lebih terfokus pada kemajemukan ras daripada pola integrasi

Klasifikasi pola hubungan antarkelompok

1.Pola dominasi kelompok pendatang atas pribumi (migrant superordination)

Contoh: kedatangan bangsa Eropa ke Afrika, Asia, Amerika

2.Pola dominasi kelompok pribumi atas kelompok pendatang (indigenous superordination)

Contoh: dominasi kelompok kulit putih Perancis atas kelompok pendatang darai Aljazair, Cina, Turki.

PERUBAHAN SOSIAL

PERUBAHAN SOSIAL secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat.Teori dan Pengertian Perubahan Sosial

Pada dasarnya setiap masyarakat selalu mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu perbanding­an dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-peru­bahan.

Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu masyarakat yang meng­alami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat, dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.

PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL MENURUT PARA AHLI

Gillin: Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografis, perubahan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

Emile Durkheim: Perubahan sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas organistik.

Kingsley Davis: Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat

Mac Iver: Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (ekuilibrium) hubungan sosial

Mac Iver lebih senang membedakan antara utilitarian elements dan cultural elements yang didasarkan pada kepentingan – kepentingan menusia yang primer dan sekunder. Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori tersebut. Mesin ketik, alat pencetak, komputer merupakan sistem keuangan utilitarian elements karena menusia tidak mengingikan benda – benda tersebut secara langsung untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhannya, walaupun benda – benda tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Cultural elements merupakan ekspresi dari jiwa yang terwujud dalam cara – cara hidup dan berfikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi, dan hiburan. Sebuah potret drama, film, dan filsafat termasuk cultural elements.

William F. Ogburn: Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial

 

PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL

1. Max Iver mengemukakan bahwa perubahan sosial berarti perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial (dalam buku A Text Book of Sociology).
2. Gillin menyatakan bahwa perubahan sosial merupakan variasi cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat (http://id.wikipedia.com/wiki/perubahan sosial budaya).
3. Kingsley Davis mengemukakan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (dalam buku Human Society).
4. Bruce J. Cohen menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dalam organisasi sosial sehingga syarat dalam perubahan itu adalah sistem sosial, perubahan hidup dalam nilai sosial dan budaya masyarakat (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar: terjemaahan).
5. Roucek dan Warren mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan dalam proses sosial atau dalam struktur masyarakat (dalam buku Sociology).
6. Selo Sumardjan mengartikan perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat (dalam buku Perubahan Sosial di Yogyakarta).

Keteraturan sosial adalah suatu kondisi dinamis, di mana sendi-sendi kehidupan bermasyarakat berjalan secara tertib dan teratur, sehingga tujuan kehidupan bermasyarakat dapat dicapai secara berdaya guna dan berhasil guna.

Unsur-unsur keteraturan sosial meliputi :

1.  Pola ( patrum ) yaitu suatu gambaran bentuk perbuatan dalam hidup bermasyarakat.

Contoh : pola penggunaan waktu bagi pelajar.

2.  Keajegan, yaitu suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan sosial yang tetap dan berlangsung secara terus menerus.

Contoh : setiap pagi siswa pergi ke sekolah mengenakan pakaian seragam, mengikuti pelajaran dan mengikuti kegiatan lain di sekolah.

3. Tertib sosial, yaitu suatu kondisi di mana terjadinya keselarasan antara tindakan masyarakat dengan norma dan nilai yang berlaku.

Ciri-ciri terjadinya ketertiban :

1)    Terjadi suatu sistem dan norma yang jelas

2)    Masing-masing individu mengetahui dan memahami norma dan nilai yang berlaku

3)    Masing-masing individu dapat menyesuaikan tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

Contoh tertib sosial : setiap hari siswa berangkat sekolah dengan mengenakan pakaian seragam lengkap. Tidak ada siswa yang terlambat. Di jalan raya, setiap pengendara mematuhi aturan lalu lintas sehingga tidak ada pelanggaran di jalan raya.

4. Order ( social order ) atau ordinasi, suatu sistem atau tatanan norma dan nilai yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat

Contoh : peraturan tentang disiplin, masa belajar dan tahapan kegiatan belajar.